「 *15. Empat Belas 」

2.2K 191 3
                                    

• A Z A R G A S •

「 *15. Empat Belas

"Keiii!!!"

"Lo bedua kemana aja anjir?!" Keisha langsung menghampiri Adara dan Jeffandra yang baru saja memasuki gerbang rumah Janira.

"Ada deh. Btw nih gua beliin cheesecake matcha kesukaan lo." Adara menyodorkan kotak kue berukuran sedang berisi cheesecake.

"Sejak kapan Jepri jadi kuli panggul?" tanya Bara yang ikut menghampiri kedua temannya yang baru saja datang. Jeffandra terlihat keki karena membawakan tumpukan kotak kue yang dipesan Adara dengan asal-asalan.

"Yaudah cepetan gih, dagingnya udah dibumbuin, tinggal bakar."

Suasana rumah Janira terdengar gaduh karena kedatangan remaja-remaja ini. Sampai matahari tenggelam, mereka masih juga sibuk memanggang daging.

Janira sedang mempersiapkan kursi dan meja di depan terasnya, Bara yang tengah membantu membawa alat makan, Monda dan Dito yang malah sibuk bermain game, sedangkan Adara dan Keisha memanggang sisa daging.

Jeffandra?

Laki-laki itu kini sedang duduk di kursi yang tak jauh dari panggangan. Memperhatikan setiap detail gerak gerik Adara. Wajah ceria gadis itu sudah kembali ternyata, meskipun ia bukan alasan atas senyuman itu.

"Kei, sebenernya mereka bisa ikut gimana ceritanya?" Tanya Adara sambil mengoleskan bumbu pada dagingnya.

"Kurang inget sih gua. Tapi kalo ga salah awalnya Bara yang maksa-maksa Janira buat ikutan."

"Trus kok Janira mau sih?"

"Gatau deh. Pas gua tanya, katanya rahasia."

Adara memutar bola matanya malas.
Sebenarnya alasan atas keikutsertaan pentolan AZARGAS ini tak lain akarnya adalah Bara dan Janira. Bara pernah membocorkan rahasia seorang Jeffandra pada Janira, dan meminta benefit jika ia memberitahunya.

Awalnya mereka setuju, Janira memberikan id line, lalu diantar pulang oleh Bara. Tapi di hari itu juga, terjadi insiden oleh Adara dan Jeffandra yang membuat perjanjian mereka batal. Sebagai gantinya, Bara ingin mereka diikutsertakan dalam acara kumpul-kumpul ini.

"Mon! Bangun anjing! Lo daritadi mabar sama Dito, bukannya bantuin!" Bara melempar lap kotor ke arah Monda.

"Ini apa bangsat?" Monda mengangkat lap kotor yang dilempar Bara.

"Liat, Jan. Teras lo jadi kaya kapal pecah gara-gara dua demit ini."

"Santai, asal lo pada nggak ngerokok di rumah gue. Btw itu dagingnya udah. Makan kuy!"

Satu persatu dari mereka menghampiri 8 kursi yang sudah disiapkan Janira. Sambil meletakkan daging yang sudah matang di meja,

Tiba-tiba Monda mengeluarkan botol kaca berwarna hijau dari tasnya. Membuat semua orang di meja itu kaget.

"Lo, apa-apaan Mon?"

"Apanya?"

"Lo bawa miras?" tanya Janira.

"Lah, emang kaga boleh?" Monda terheran-heran.

AZARGAS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang