「 *O8. Berubah 」

2.7K 225 10
                                    


• A Z A R G A S •
「 *O8. Berubah 」

Janira dan Keisha berpandangan sambil menatap perubahan drastis sahabatnya. Apa mereka tak salah lihat? Kini, Adara yang dikenal pemalas dan dan kerjaannya hanya mengejar seorang Jeffandra, sekarang seperti memiliki kesibukan ala orang produktif.

"Lo kesambet apasih, Ra?" Keisha terheran-heran.

"Apanya?" Tanya Adara tetap fokus pada laptopnya.

"Bahkan lo pake bawa laptop ke sekolah. Ngerjain apaan emang?" Tanya Keisha lagi.

"Lo tau ngga, malahan tadi gua menyaksikan fenomena alam paling langka. Seorang Adara ngumpul PR. Gue yang sekretaris ini ga pernah sekalipun merasa mengumpulkan PR dia. Beneran kesambet keknya lo, Ra" Janira kini memperhatikan setiap gerak gerik Adara.

"Gue berubah bukannya seneng, malah kaya ngeliat orang gila atraksi." Adara mencebik sambil mengunyah keripik kentang yang ia beli.

"Kemarin di rumah lo ngapain aja?"

"Ngerjain PR fisika, lengkapin rangkuman satu semester yang gue jauh ketinggalan, bersihin meja belajar, sama nyiapin bahan buat presentasi sejarah Indo besok." Jawab Adara yang spontan membuat kedua temannya tercengang.

"Anjirlah! Merinding gue." Keisha menggosok-gosok lengannya.

"Trus ini ngapain bawa laptop segala?" Tanya Janira.

"Rencananya sih, gue pengen ngelanjutin naskah novel yang sempet ngadat. Ke depannya gua bakal sibuk nyari referensi." Jawab Adara yang tentu saja kembali membuat Janira maupun Keisha seperti tersambar petir.

"Buset, kan main. Biasanya juga lo sibuk manggang roti buat Jeff--" Belum selesai satu kalimat dari bibir Keisha, Janira sudah menyumbatnya dengan biskuit stick rasa matcha kesukaannya.

"Gue mau lebih produktif aja sekarang. Kalian juga bantuin gue."

"Anjir ngga kenal. Temen lo tuh, Jan. Sumpah dah." Keisha angkat tangan melihat kelakuan Adara yang berubah 180°.

"Sama, gue juga ngga kenal."

"Sialan lo pada!" Adara melempar keripik kentang ke arah Janira dan Keisha.

"Sumpah deh, Ra. Lo kaga cocok jadi sibuk begini. Karna emang pada dasarnya lo anaknya gabut stadium akhir. Gue nggak yakin ini bakal bertahan lama." Ujar Janira. Ia tidak begitu yakin sikap Adara yang seperti ini akan berlangsung dalam jangka panjang.

"Gue serius kali ini, Jan. Makanya gue minta tolong ke kalian juga buat ingetin gue kalo main-main."

Janira menoleh pada Keisha. Sedangkan Keisha mengangkat pundaknya tak mengerti.

"Yaudah deh, Ra. Good luck buat naskah novelnya."
Janira bangkit dari kursi dan berjalan ke luar kelas untuk mencari udara segar.

"Dia ada salah makan apa ya anjir?"

🕊🕊🕊

Empat remaja laki-laki dengan jaket kulit hitam serta lambang AZARGAS di pundaknya tersenyum nakal sambil melompati tembok pembatas sekolah setinggi 3 meter itu. Bolos adalah hal yang mendeskripsikan kelakuan mereka sekarang.

AZARGAS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang