• A Z A R G A S •
「 *28. Bersenang-senang 」Adara memutar mutar bolpoin biru miliknya. Sambil sesekali membalik buku cetak tebal itu, ia menghela nafas kasar. Adara memperhatikan suasana cafe tempat mereka sedang belajar itu. Sangat tenang namun membosankan.
Sudah sekitar 3 jam gadis ini bergelut dengan buku dan kumpulan soal-soal fisika yang membuat kepalanya hampir saja meledak.
Adara mengalihkan pandangannya pada laki-laki di sampingnya yang tampak fokus pada lembaran soal. Matanya yang berwarna cokelat hazel itu berputar-putar di sekitar buku rumus fisika.
Alvaro.
Laki-laki berwajah tampan yang sekilas mirip dengan Jeffandra. Dari samping rahangnya begitu tegas, disempurnakan dengan lekuk wajah yang jelas. Bahkan saat Alvaro tersenyum, matanya juga ikut tersenyum.
"Huffffttt......"
Hela Adara. Meski menatap wajah Alvaro bisa mengalihkan dunianya, namun tetap saja ia sudah jenuh dengan soal-soal fisika.
"Ada yang susah? Tanya aja, Ra." ujar Alvaro.
"Semuanya susah, Var. Gue emang ga bakat di fisika. Insting Bu Sora aja yang ngaco!" gerutu Adara. Dalam 3 jam, Adara hanya menyelesaikan 15 dari 50 soal.
"Gunanya kita belajar bareng itu biar kalo ada yang nggak lo pahamin, bisa saling bantu cari solusinya." ucap Alvaro lagi.
"Iyaa. Tapi gue nyerah, gimana dong?" jujur Adara.
"Coba gua liat jawaban lo."
"Ga mau ah! Nanti lo nyontek!" tolak Adara sambil menutupi kertas jawabannya. Lucu memang, padahal yang lebih berpotensi menyontek itu Adara, bukan Alvaro.
"Gua mau cek, Ra."
"Nanti aja ceknya, Alvaro. Lo nggak bosen apa daritadi ngerjain soal-soal fisika mulu?" heran Adara.
"Nggak. Kalo gitu lanjut kerjain soalnya."
Adara mengerucutkan bibirnya kesal. Bagaimana bisa Alvaro tidak bosan-bosan? Padahal ia sendiri sudah jenuh setengah mati.
"Var."
"Hm?"
"Jalan-jalan bentar yuk. Cuacanya lagi bagus. Sayang kan kalo dilewatin?" pancing Adara.
"Kita belum selesai, Ra."
"Ayolah, Var. Nanti gue tunjukkin jawaban gue. Yuk?"
"Selesain dulu 50 soal itu. Baru kita keluar." tolak Alvaro.
"Gabisaa Var! Gue tuh kalo bosan ya otaknya stuck! Gaakan bisa mikir. Refresh dulu makanya, habis itu gue janji kelarin 50 soal ini." bujuk Adara.
Kini gantian Alvaro yang menghela nafas. Ia memijit keningnya sendiri. Baru jadwal belajar pertama, Adara sudah uring-uringan begini. Apalagi pertemuan belajar selanjutnya?
"Enggak, Ra."
"Please."
Adara menunjukkan wajah termanis yang dimilikinya. Berharap agar Alvaro luluh dan menyerah mengerjakan soal-soal.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZARGAS ✔
Teen FictionSiapa yang tak kenal AZARGAS? Perkumpulan remaja SMA setara mafia ini dipimpin oleh Jeffandra Wardhana Alpierro. AZARGAS bukan perkumpulan anak-anak berandal atau geng motor dengan balap liarnya, AZARGAS lebih dari itu. Perkumpulan ini mengendalikan...