• A Z A R G A S •
「 *17. Libur 」Di balik selimut, ada gadis yang sedang terlelap dengan mimpi indahnya. Menjelajah dunia fantasi yang terjadi di alam bawah sadarnya membuat ia semakin betah berlama-lama.
Mimpi ini membuat Adara berasumsi bahwa terjebak dalam ilusi adalah surga galaksi. Pada dasarnya gadis ini memang ahli dalam menghayal.
"Adara! Bangun sayang! Mama mau berangkat."
Suara khas milik ibunya itu tanpa izin membubarkan semua tokoh cerita di mimpi Adara. Membuat pesta khayalannya selesai tanpa diduga.
"Hmmnggh...."
Gadis itu bergumam dan semakin merapatkan selimutnya. Membuat wanita paruh baya yang mengenakan blouse putih itu geleng-geleng kepala.
"Bangun." Kirana menyibak selimut itu pelan.
".... Kenapa si Ma? Ini minggu kan?"
Adara dengan terpaksa bangun sambil mengusap usap matanya. Tidak biasanya Ibunya ini membangunkannya di hari libur. Biasanya jika ia bangun, Kirana sudah berangkat ke butiknya.
"Cuci muka dulu, Mama tunggu di ruang makan." ujar Kirana lalu menghilang di balik pintu kamar yang mendominasi warna putih itu.
Dengan malas, Adara bangkit dari ranjangnya yang sebenarnya masih memanggil-manggil agar ia tidur saja lagi. Ia pun memakai sandal tidur bunny kesayangannya dan beranjak ke kamar mandi.
Setelah mencuci muka dan gosok gigi, Adara langsung menuju ke ruang makan sesuai permintaan Kirana.
Adara duduk di kursi meja makan mereka yang sepi dan mengambil roti serta selai. Sambil mengoleskan selai blueberry, ia memperhatikan ibunya yang tengah sibuk dengan laptopnya.
"Mama ngga kesiangan?" tanya Adara sambil memasukkan roti ke mulutnya.
"Kesiangan gimana? Kan Mama yang punya kantor, suka-suka Mama dong mau dateng jam berapa." jawab Kirana yang kini menyeruput kopinya.
Bahkan Adara sampai lupa kalau ibunya lah yang memiliki bisnis butik itu. Meskipun belum sesukses butik terkenal, namun butik Kirana sudah memiliki 7 cabang di Jakarta. Bisnis ini ia rintis sejak SMA.
"Mama mau minta tolong sama kamu."
"Apa? Jagain kucing Persia punya temen Mama yang mau ke Amerika lagi? Atau gantiin Mama meeting? Aku gamau lagi Ma, capek." Adara langsung saja menolak sebelum Kirana memberitahukan keinginannya.
"Bukan. Yang ini lebih lucu lagi dari kucing. Dan nggak ngebosenin kaya meeting."
"Hamster? Kelinci? Mama lupa apa terakhir kali aku jagain kucing persia itu dia kecebur di toilet. Aku nggak mau cabut nyawa hewan lagi Ma." Lagi-lagi Adara menolak sambil meneguk susu cokelat kesukaannya.
Ting! Tong!
"Nah itu dia udah datang." Kirana langsung menutup laptopnya dan mengambil tasnya. Mau tidak mau, Adara ikut menuju ke pintu.
Dan betapa terkejutnya ia, apa yang dimaksud ibunya untuk dititipkan adalah manusia, bukan hewan seperti dugaannya.
"Nih, Mama titip sama kamu, Ra. Jangan berantem. Jangan macem-macem juga. Mama pasang CCTV di mana-mana."
KAMU SEDANG MEMBACA
AZARGAS ✔
Teen FictionSiapa yang tak kenal AZARGAS? Perkumpulan remaja SMA setara mafia ini dipimpin oleh Jeffandra Wardhana Alpierro. AZARGAS bukan perkumpulan anak-anak berandal atau geng motor dengan balap liarnya, AZARGAS lebih dari itu. Perkumpulan ini mengendalikan...