「 *18. Gagal 」

1.7K 142 1
                                    


• A Z A R G A S •
「 *18. Gagal  」

Adara menggenggam erat dua tiket bioskop yang telah Jeffandra pesan. Hari ini rencana mereka diawali dengan menonton film. Sayangnya, ketika sampai di box office, film yang akan mereka tonton sudah mulai setengah jam yang lalu. Mau tidak mau mereka menunggu pemutaran berikutnya. Dan itu masih 3 jam lagi.

"Mau makan dulu?" tawar Jeffandra sambil memasukkan kembali dompet ke sakunya.

Jika dipikir-pikir Adara hari ini hanya memakan selembar roti dan segelas susu cokelat. Jujur saja perutnya memang belum kenyang.

"Boleh, " jawab Adara. Sebenarnya Adara punya rekomendasi restoran yang ingin ia kunjungi, namun Jeffandra sudah menyeretnya masuk ke sebuah restoran dengan papan nama 'La Zargas'.

Adara seperti tidak asing dengan restoran ini, dan anehnya lagi saat mereka masuk, semua karyawan langsung menundukkan kepala sambil memberi salam.

"Kok gue kaya kenal sama restoran ini?" bisik Adara.

"Ini restoran cabang AZARGAS. Kenapa?"

Ternyata benar dugaannya. Adara memang seperti familiar dengan nama restorannya. Kalau tidak salah ini adalah salah satu cabang restoran yang dikelola divisi Danabrata di bawah pimpinan Monda.

"Ini murni punya AZARGAS?" tanya Adara sedikit tak percaya. Sambil duduk manis di meja dekat jendela, Adara memperhatikan segala sudut La Zargas ini.

Desain interiornya sangat elegan namun sesuai dengan gaya anak muda, belum lagi menu makanan yang terlihat seperti dibuat oleh profesional. Tak heran pengunjung yang datang ke sini pun cukup ramai.

"Serius ini punya AZARGAS? Punya geng berandal lo itu?" Adara masih juga tak percaya. Bagaimana bisa geng anak SMA memiliki bisnis yang begitu lancar dengan berbagai cabang.

"AZARGAS bukan berandal, bukan cuma bisa tawuran atau balapan. Gua bangun AZARGAS semata-mata buat kesejahteraan anggota juga." jelas Jeffandra.

"Trus ini yang kelola siapa?"

"Monda."

"Serius?? Monda?"

Adara makin dibuat terkejut karena ternyata orang di balik bisnis lancar ini adalah Seorang Raymonda Wisnu Aldrick yang selama ini ia kenal sebagai sosok santai yang selalu bolos pelajaran.

"Lo mau pesen apa?" tanya Jeffandra sambil menyodorkan buku menu.

"Steak aja, sama strawberry smoothie."

"Ga mau makanan manis?" tanya Jeffandra.

"Dessert cakenya boleh deh."

Ternyata sosok yang ia kagumi selama ini bukan hanya remaja laki-laki tukang berantem atau si raja balapan. Di balik sikapnya yang dingin dan brutal ia memiliki kemampuan memimpin perkumpulan dengan baik.

Selama ini Adara tidak begitu menelusuri hubungan Jeffandra dan AZARGAS. Karena ia murni menyukai seorang Jeffandra atas dasar personal Jeffandra yang memikat, bukan karena kedudukan atau kekuasaannya.

AZARGAS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang