「 *O3. Pengganggu Hati 」

1.9K 205 10
                                    


• A Z A R G A S •
「 *O3. Pengganggu Hati 」

08xxxxxxxx

- maaafff yaa Jeff ><
- sayang tauu salad buahnyaa
- gua tahu lo nggak suka salad buah:)
- yaudah nanti kalo uda suka
bilang ke gua ya
- gua ga keberatan kok beliin lagi
- have a nice day, Jeffandra.

-----------

Entah sudah nomor keberapa yang mengirimi pesan penyemangat seperti ini pada Jeffandra. Dan sudah berapa kali juga ia memblokir nomor tak dikenal itu. Yang pasti, ia sudah tahu dengan jelas siapa pengirim pesan ini.

Adara.

Jeffandra mengacak rambutnya frustasi. Mengapa gadis itu terus membayang-bayanginya. Semenjak kejadian kemarin, sekelebat bayangan wajah Adara tiba-tiba saja muncul di pikiran Jeffandra. Ia pasti sudah gila.

Setelah mengenakan kaos hitam khas AZARGAS, Jeffandra membalut lagi tubuhnya dengan seragam SMA-nya. Ia tidak pernah memakai seragam dengan benar. Apalagi atribut seperti dasi, topi atau ikat pinggang. Ia tidak punya semua itu.

Jeffandra mengenakan arlojinya sambil mencari kemana kemarin ia melempar sepatunya. Mencari barang di pagi hari sangat melelahkan menurutnya. Setelah mengenakan sepatu, Jeffandra mengambil tas serta kunci motornya di atas nakas, dan segera keluar dari apartemen.

🏴‍☠️☠️🏴‍☠️☠️🏴‍☠️

Akhir-akhir ini AZARGAS tidak begitu sibuk. Apalagi sejak terakhir penaklukan DERGASI dari SMA Adibrata. Semua situasi aman terkendali yang tak lepas dari pantauan ketua divisi dan koordinasi ketua unit. Hanya bagian keuangan yang tetap sibuk seperti biasanya.

Saat ini pentolan AZARGAS tengah nongkrong di gedung tua yang belum sempat selesai pembangunannya. Semua orang menyebutnya 'gedung'. Lokasinya di luar sekolah, namun tidak berjarak begitu jauh. Berbeda dengan markas rahasia yang hanya diketahui mereka berlima, gedung ini sudah menjadi rahasia umum.

Gedung juga merupakan salah satu cabang usaha divisi Danabrata yang dipegang Monda. Bedanya, gedung ini hanya dilengkapi warung biasa dan beberapa kursi plastik untuk pelanggannya. Tempat yang pas untuk bolos dan merokok.

"Bro! " Bara memulai percakapan dengan teman-temannya.

"Ngapa Bar? Mau minta duit? " Tanya Monda yang masih sibuk pada laporan keuangannya.

"Kaga anjir, berasa fakir bener gua. Kita kaga ada niatan hang out gitu? AZARGAS kan lagi senggang." Tambah Bara.

"Jangan lengah Bar." Jeffandra menolak usulan Bara.

"Gua setuju. Menurut pantauan anak buah divisi gua di Adibrata, pentolan DERGASI masih sering ketemuan diem-diem. Gua curiga dia punya rencana." Tambah Dito yang tanpa diketahui memasang CCTV tersembunyi di SMA Adibrata.

"Nggak ada kapoknya itu geng serangga. Apa perlu dibantai abis Jep? " Tanya Bara.

"Nggak usah. Pantau aja terus, kalo ternyata dia belum ngakuin AZARGAS, gua gabakal diem. " Jawab Jeffandra sambil tetap fokus pada game di ponselnya.

"Fahri mana? " Tanya Jeffandra yang baru menyadari wakilnya itu tidak ada di sini.

"Sidang. Gara-gara penaklukan DERGASI kemarin, dia terus yang diincer guru BK." Jawab Monda.

AZARGAS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang