「 *27. Partner 」

1.1K 105 3
                                    

• A Z A R G A S •
「 *27. Partner 」

Adara berjalan dengan langkah gontai menuju ke ruang guru. Lagi-lagi ia dipanggil oleh Soraya, padahal beberap kali Adara sudah berusaha kabur.

Adara sudah tahu apa yang akan dibahas Soraya, yaitu mengenai Olimpiade Fisika Nasional. Jujur saja, Adara belum memikirkan penawaran guru fisikanya itu karena belakangan ini ia sibuk membujuk Jeffandra agar tidak lagi menghindarinya.

Gadis itu menarik nafasnya sebelum membuka kenop pintu ruang guru.

"Permisi, Bu." Adara mengucap permisi pada guru-guru yang ada di dalam ruangan sambil tersenyum. Dengan perlahan ia menghampiri meja Soraya yang berada di baris ketiga.

"Nah ini, Adara. Kamu udah ibu panggil tiga kali kenapa baru sekarang ketemu ibu?" tagih Soraya.

"Kemarin-kemarin saya sibuk, Bu. Lupa."

"Dasar kamu ini. Jadi gimana keputusan kamu? Olimpiade ini kesempatan bagus untuk kamu, Adara. Pikirkan baik-baik." ujar Soraya.

"Gimana ya Bu, saya belum siap ikut Olimpiade. Ranking saya di kelas aja masih di bawah 10. Nanti saya malah malu-maluin nama Rawikara." tolak Adara secara halus.

"Saya yakin kamu menang. Kamu pikir kenapa, Rawikara bisa juara 7 tahun berturut-turut? Karena semua peserta yang saya kirimkan itu berdasarkan insting. Dan menurut insting saya, kamu mampu Adara."

"Saya...."

"Percaya sama ibu ya, Adara? Ibu juga udah hubungi Mama kamu, dan dia setuju juga." jelas Soraya. Ternyata guru fisikanya ini sudah terlebih dahulu meminta persetujuan ibunya.

"Nanti ibu yang bakal bimbing saya?"

"Eukhmm.... Ibu akhir-akhir ini bakalan sibuk untuk persiapan ujian semester, jadi selama masa latihan lomba nanti kamu belajar sama peserta lain. Gak apa-apa kan?"

"Iya, Bu. Tapi siapa__"

"Siang, Bu." Suara berat laki-laki tiba-tiba terdengar membelakangi kursi Adara.

"Nah, akhirnya sampai juga kamu Alvaro."

Alvaro?

Adara spontan menoleh.

"Duduk, nak." Soraya mempersilahkan Alvaro duduk di samping Adara.

"Kok?" Adara menunjuk Alvaro dengan tatapan bingung.

"Jadi Adara, Alvaro ini yang akan menjadi partner lomba kamu nanti. Jadi kalian berdua akan ibu kirimkan sebagai peserta." jelas Soraya.

Adara tercengang. Drama apalagi ini?

Mengapa harus Alvaro? Padahal, Adara berharap ia tak lagi harus berurusan dengan laki-laki ini karena ia tak mau Jeffandra semakin sakit. Semesta memang suka bercanda.

"Kamu tau, Adara? Alvaro ini selama di Kanada sudah 3 kali menang lomba Fisika Internasional. Dia cocok jadi peserta sekaligus mentor untuk kamu." ucap Soraya dengan nada membanggakan.

Alvaro tersenyum dan mengangguk meyakinkan ke arah Adara.

"Kamu siap kan, Alvaro?"

AZARGAS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang