「 *21. Tuas Pengaman 」

1.4K 137 5
                                    

• A Z A R G A S •
「 *21. Tuas Pengaman 」

"ADARA!! BALIKIN ROKOK GUA!! " teriak Bara.

"JANGAN BERISIK BARA! NANTI LO KECIDUK BU DIANA!" balas Adara yang kini mengangkat bungkus rokok berwarna hitam itu tinggi-tinggi.

Kedua remaja ini sudah jadi pusat perhatian karena berlarian di koridor sekolah saat jam rapat rutin para guru. Karena tidak ada guru yang mengajar, kebanyakan siswa keluar dari kelasnya hanya untuk melihat dua orang yang sedang berkejar-kejaran ini.

"RA ITU ROKOK GUA NYOLONG SEBATANG-SEBATANG SAMPE JADI SEBUNGKUS, LO MAIN SITA AJA!!" protes Bara yang masih mengejar Adara. Harusnya Bara bisa langsung menangkap punggung Adara, namun tepat sekali kemarin ia baru saja jatuh dari motor.

Bara mengejar Adara dengan kaki agak terpincang-pincang.

"GUA CAPEK TAU BAR! BERENTI DULU! HABIS ITU KEJER LAGI!" teriak Adara mengundang atensi.

"Sinting ini cewek." Bara menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menekuk lututnya. Ia bisa berhenti sejenak karena Adara juga masih mengumpulkan nafasnya.

"LANJUT, YA BAR! LARINYA JANGAN PINCANG, ITU GA KEREN SAMA SEKALI!" Belum juga sampai 2 menit, gadis itu sudah mengajak Bara kembali berlarian.

Adara berlari menyusuri jejeran kios kantin sambil menenteng rokok milik Bara. Sampai akhirnya ia memasuki lorong kantin paling ujung di sekolahnya.

Adara yang tadinya berlari kencang kini berhenti tepat di kios paling akhir dan paling sepi. Matanya membulat sempurna mendapati Jeffandra sedang duduk santai dengan rokok si selipan jarinya.

"Kok lo disini?" tanya Adara yang masih sedikit tersengal-sengal.

"Lo sendiri kenapa di sini? Kenapa nggak masuk kelas?" Jeffandra balik bertanya sambil menjentikkan jarinya agar ampas rokoknya luruh.

"Sinting lu, Ra!" sosor Bara sambil menyabet bungkus rokoknya di tangan Adara. Mumpung gadis itu sedang lengah.

"Di sekolah itu ga boleh ngerokok, Bara." nasihat Adara yang ia sendiri tidak tahu harus ditujukan pada siapa.

"Pacar lo aja ngerokok tuh," sindir Bara pada Jeffandra.

"Bukan pacar. Soalnya kriteria pacar gue tuh nggak ngerokok, Bar. Paham?"

Anggaplah Adara menggunakan Bara untuk menyindir Jeffandra.

"Kok kurang sebatang?" Bara malah sibuk menghitung jumlah rokoknya yang berkurang satu.

"Gue buang. Rokok lo warna warni. Jadi biar warnanya sama semua, gua buang yang itu."

"Anj- itu rokok nyolong punya Monda, rokok mahal gusti!!" Bara mengacak rambutnya frustasi.

"Bar, sana pergi. Kan rokoknya udah gua balikin." usir Adara karena ia ingin bicara empat mata dengan Jeffandra.

"Rokok gua yang lo buang dulu balikin."

"Janira di kelas lagi sendirian, kali aja ada yang mau nemenin." pancing Adara.

"Serius lo? Otw!"

AZARGAS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang