~F̈́ḯr̈́ä́s̈́ä́ẗ́~

2.7K 277 13
                                    

Hari ini gue nggak bisa pulang sama Jeno. Tadi Jeno tiba-tiba ditelpon nggak tau siapa katanya urusan penting. Padahal gue punya firasat buruk.

Gue sekarang lagi diparkiran sama Jeno lagi nunggu Lisa soalnya Lisa masih dihukum sama Pak Sehun gegara ketauan telat.

"Jen urusan kamu nggak bisa dipending?"tanya gue seraya menyandarkan kepala gue didada bidang Jeno.

"Nggak bisa"Jeno mengelus kepala gue dengan lembut.

"Tapi aku mau makan cumi sama kerang"rengek gue.

"Nanti pas pulang gue beliin"timpal Jeno.

"Ih tapi pengennya sama kamu" ucap gue.

Ini firasat gue nggak enak banget mangkanya gue nyari alasan buat nyegah Jeno buat pergi.

"Ya kan nanti sama gue"timpal Jeno.

"Aku pengen makan ditempatnya langsung sama kamu hari ini habis ini!"ucap gue.

"Nanti gue beliin kita makan di apartment lo aja lebih enak"ucap Jeno.

"Aku pengennya sekarang nggak nanti Lee Jeno"ucap gue kekeh.

"Gue perkosa lo lama-lama kalau bikin kesel"ucap Jeno.

"Ih serius... "gue langsung cubit perut Jeno.

"Lah sejak kapan gue bercanda"ucap Jeno.

"Nggak usah pergi.. Aku kawatir sama kamu.Firasat aku nggak enak Jen"

Gue udah berfirasat buruk karna dari kemarin Guanlin mantau gue sama Jeno terus. Gue takut terjadi apa-apa sama Jeno.

"Lo aja yang nething"timpal Jeno.

"Beneran.. Sumpah! Kalau nggak penting dan nggak jelas mending nggak usah pergi"ucap gue.

"Penting ini Si hm.."ucap Jeno seraya menangkup wajah gue.

"Ayo diapartemen aja ayo nggak usah pergi kita diapartemen tidur sambil ciuman aku bisa kok setengah jam ya ya ya. Nggak usah pergi"bujuk gue.

Chup...

"Jangan kawatir gue bisa jaga diri gue sendiri. Ciumannya nanti aja kalau gue dah selesai sama urusan gue" timpal Jeno.

"Ya nggak! Kalau nggak sekarang ya nggak jadi"ucap gue sambil bersendekap dada kesal.

"Sayangnya Jeno ngambek"Jeno langsung nyium seluruh wajah gue.

"Jeno geli"ucap gue seraya tersenyum.

"Kalau ada apa-apa kabarin aku"ucap gue seraya menangkup wajah Jeno.

"Pasti gue kabarin"timpal Jeno.

"Si... "teriak Lisa dari kejauhan. Lisa mulai berjalan mendekat kearah gue.

"Pulang sama Lisa dulu ya. Nanti gue ke apartment lo"ucap Jeno lalu pergi masuk mobil.

Mobil Jeno mulai pergi ninggalin lingkup sekolah.

"Gue punya firasat buruk Si"ucap Lisa.

"Kan! Apa gue bilang gue juga punya firasat buruk"timpal gue.

"Gue ngerasa bakalan ada yang terjadi"ucap Lisa.

"Gue juga tau.. Gue takut Jeno kenapa-napa"ternyata nggak gue doang yang punya firasat buruk bahkan Lisa juga.

"Pulang aja yok. Berdoa semoga nggak terjadi apa-apa"Lisa ngerangkul bahu gue. Kita mulai jalan beriringan.

Gue sama Lisa biasa naik bis seperti dulu. Kalau dirasain kangen juga naik bis kayak gini sama Lisa. Karna gue sama Lisa sekarang kebiasaan nebeng sama anak lain.

[2] Byuntae Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang