~N̈́ÿ́ä́ẗ́ä́~

3.1K 305 53
                                    

Rosi Prov

Waktu ada panggilan masuk gue langsung ngangkat panggilan itu tanpa ngelihat siapa yang telpon gue.

"Hallo"

"Temuin gue di xxx sendiri tanpa bilang kesiapun. Jeno ada sama gue sekarang. Kalau lo bilang tentang ini keorang lain dan bawa orang lain kesini. Gue pastiin Jeno mati ditangan gue"

Tut....

"HAH? SIAPA?"gue kaget tapi gue kayak kenal suaranya.

"Ah nomer siapanih?"Gue langsung masuk kamar buat ambil dompet dan ganti baju sesimple mungkin. Dan langsung pergi aja.

Sekarang Jeno yang terpenting. Gue udah nggak mikir apapun siapa yang nelpon tadi. Gue harus sampai tempat yang dia sebutin dengan tepat waktu.

Gue langsung lari keluar apartment langsung nyari taksi. Untung waktu gue keluar langsung dapet taksi.

Gue langsung naik taksi dan berangkat ketempat itu.

"Pak ke xxx ya pak cepet"ucap gue.

"Jauh itu mbak"timpal pak taksi.

"Nggakpapa pak nanti uangnya saya lebihin buat bapak"jelas gue.

"Siap mbak"

Kita langsung berangkat ketempat itu. Gue nggak tau yang telpon tadi siapa. Suaranya kek kenal tapi siapa lupa gue.

Emang cukup lama gue dateng ketempat ini mungkin sekitar 3 jam. Bahkan pantat gue sampai sakit. Dari tadi juga pak sopirnya ngajak ngomong terus. Lelet pula bawa mobilnya.

"Kenapasih Jeno nggak dengerin gue tadi! Kesel gue! Gini kalau mati siapa yang repot. Gue lah!"ucap gue bermonolog.

"Siapa mati mbak?"tanya pak taksi.

"Kucing pak"timpal gue.

"Bentar lagi sampai mbak"

"Iya pak"

Nggak beberapa lama mobilnya berhenti dirumah cukup besar. Gue langsung bayar taksi dan langsung turun. Gue langsung masuk rumah itu tapi sepi.

Gue langsung berlarian didalam rumah itu nyari keberadaan Jeno.

"Lantai atas! Pasti dilantai atas"gue langsung lari naiki tangga.

Gue langsung celingak-celinguk dilantai atas cuma ada satu ruangan. Gue langsung masuk ruangan itu. Tapi kosong


Brak...

Pintu tertutup

"BEOMGYU!"ternyata dia dalang semua ini.

Beomgyu mengunci pintunya dan membuang keluar jendela kunci dari pintu itu.

"Kenapa lo buang kuncinya! Dimana Jeno?!"ucap gue sedikit berteriak.

"Jeno? Bahkan lo semudah itu percaya perkataan gue. Sebegitu inginnya lo sama gue"ucap Beomgyu seraya mendekat.

"Maksud lo apa!"bentak gue.

"Bermain denganku"

Beomgyu langsung mengendong gue melempar gue keatas kasur. Beomgyu langsung menindih badan gue.

Beomgyu langsung menahan kedua tangan gue dengan satu tangannya.

"NGGAK! INI PASTI MIMPI! INI PASTI MIMPI"teriak gue seraya berusaha memberontak.

"Bukan mimpi sayang"Beomgyu mulai mendekatkan wajahnya.

"INI MIMPI LO SADAR DONG!"ini pasti mimpi ini mimpi.

[2] Byuntae Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang