~ C̈́ḯn̈́ẗ́ä́?̈́ Ö́b̈́s̈́ë́s̈́ḯ?̈́ ~

5.2K 365 9
                                    

Sekarang gue lagi dipinggiran lapangan basket duduk disamping Jeno yang merhatiin anak kelas 11 latihan main basket.

Jeno fokus banget sama anak basket sampai-sampai gue dicuekin dari tadi.

"Jen... "panggil gue seraya memegang lengan Jeno.

"Apa? Mau ciuman dilapangan?"tanya Jeno tapi matanya masih fokus kedepan.

"Iya! Ayo!"ucap gue refleks.

"Sini"ucap Jeno seraya menangkup pipi gue.

"Iwh bwercandwa"ucap gue tak jelas karna pipi gue diteken sama Jeno.

"Gue kan nggak suka bercanda"ucap Jeno seraya senyum mendekatkan wajahnya ke wajah gue.

"Aaaa.... "teriak siswi diluar lapangan. Yang bikin Jeno melihat kearah mereka.

Jeno langsung ngelepas tangan dia diwajah gue. "Ih kenapa? Katanya mau ciuman!"ucap gue kesal. Ada fansnya aja sikapnya kek gini.

"Katanya bercanda"ucap Jeno seraya berdiri.

"Mau kemana?"tanya gue seraya mendongakkan kepala gue.

"Nantang anak basket"ucap Jeno seraya pergi menjauh dari gue dan mendekat dengan yang lain. Anjay :v

Gue lihat Jeno mulai berbincang dan diakhiri dengan jabatan tangan. Dan memulai pertandingannya.

Gue cuma duduk mengamati setiap gerak-gerik Jeno yang bener-bener kayak atlet basket. Jago banget Jeno main basketnya.

"Gue temenin"tiba-tiba Beomgyu udah duduk disamping gue.

"Kenapa lo nggak pernah keluar kelas?"tanya Beomgyu tapi gue nggak ada niatan buat jawab.

"Karna kejadian diparkiran waktu itu?"gue tetep diem nggak mau jawab.

Ogah ngeladeni Beomgyu.

"Lo diem berarti bener itu alasan lo nggak keluar kelas. Lo mau jauhin gue? Nggak mau ketemu sama gue?haha klasik gampang ditebak"ucap Beomgyu dengan tawa ringannya.

"Tapi gue tetap bisa ngelihat lo"ucap Beomgyu.

"Lo cantik kalo diem gue jadi makin suka sama lo"ucap Beomgyu yang bikin gue risih.

"Kenapa harus gue?"tanya gue memberanikan diri.

Gue nggak gubris Beomgyu itu karna biar dia nggak makin menjadi. Tapi kenyataannya nggak mempang banget buat dia.

"Nggak tau. Coba tanya hati gue kenapa harus milih lo"timpal Beomgyu.

"Cewek bukan gue doang. Banyak cewek lebih cantik dari gue. Kenapa harus gue?"ucap gue tanpa memandang kearah Beomgyu.

"Hati gue milihnya lo bukan orang lain"jawab Beomgyu.

"Coba lo renungin hati lo sendiri. Lo pasti salah ngartiin rasa yang lo punya buat gue" ucap gue menasehati siapa tau dia bisa sadar.

"Maksud lo?"

"Ya itu perasaan lo sekedar suka atau cinta"jelas gue.

"Gue cinta sama lo"jelas Beomgyu.

"Tapi gue pikir lo bukan cinta sama gue tapi terobsesi sama gue"jelas gue.

"Persetanan dengan obsesi atau cinta. Kalau gue pengennya lo ya lo yang harus jadi milik gue"ucap Beomgyu kekeh.

"Itu obsesi bukan cinta"tukas gue.

"Jeno saudara lo. Nggak mungkin lo bersikap kayak gini sama saudara lo!"ucap gue dengan nada kesal.

[2] Byuntae Lee Jeno √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang