Chapter 9

20.8K 1.5K 21
                                        

Kedatangan jenderal Shuo membuat konsentrasi Shin Zhui pecah, karena kurang teliti dalam mengamati jenderal Shuo menyerang kesegala arah yang membuat para penyusup itu dengan mudah melukai jenderal Shuo.

"Apa yang kau lakukan jenderal Shuo?! Kau membuat dirimu dalam bahaya dan kau juga membuyarkan konsentrasiku!" Ucap Shin Zhui dengan nada sedikit berteriak. Jenderal Shuo kini tumbang karena luka di lengannya yang mengeluarkan banyak darah membuatnya lemas. "Menyingkirlah kau jenderal Shuo! Biar aku yang menyelamatkan permaisuriku." Titah Liu Xian yang kini berada tepat beberapa langka dibelakang Shin Zhui dan jenderal Shuo.

"Tapi yang mulia-"

"Tidak ada penolakan!"

Jenderal Shuo pun meninggalkan Shin Zhui dan Liu Xian. Liu Xian bersiap dengan pedang ditangannya sedangkan Shin Zhui mulai berkonsentrasi untuk bisa mendengar gerak-gerik penyusup bayangan itu.

"Didepan kita ada tiga yang mulia, mereka sedang mengendap-endap." Bisik Shin Zhui yang diangguki oleh Liu Xian.

Sring......

Dengan sekali ayunan pedang Liu Xian dapat melumpuhkan tiga orang yang tersisa dihadapannya. Namun ternyata ada salah satu yang masih bernafas. Saat Liu Xian hendak menebas kepala penyusup itu, ia di hentikan oleh Shin Zhui.

"Ada apa permaisuri? Mereka yang berusaha menyakitimu tadi." Ucap Liu Xian. "Jika kau membunuh semua lalu bagaimana kita bisa mengetahui otak dibalik penyerangan ini?!" Jelas Shin Zhui.

"Benar juga apa yang dikatakan Shin Zhui, akrhh... Kenapa aku jadi gegabah seperti ini jika ada seseorang yang berusaha menyakiti Shin Zhui?" Pikir Liu Xian.

"Kau benar permaisuri. Prajurit! Cepat bawa orang ini ke penjara dan siksa dia sampai dia mengatakan siapa yang sudah menyuruhnya!" Titah Liu Xian.

"Sebaiknya kau kembali ke paviliunmu permaisuri! Aku akan mengantarmu." Ucap Liu Xian. "Tak perlu yang mulia, saya bisa kembali ke paviliun saya sendiri." Tolak Shin Zhui dengan wajah dan suara dinginnya.

Liu Xian semakin dibuat bingung dengan perubahan sikap Shin Zhui. Selama ini Shin Zhui tak pernah menolak kata-katanya dan sekarang dia sudah berani menolak perintahnya.

"Tidak, aku akan tetap mengantarmu karena aku ingin bermalam dikediamanmu malam ini." Ucap Liu Xian dengan wajah datarnya. Shin Zhui kembali melotot mendengar ucapan Liu Xian, jantungnya kembali berdegup kencang dan ia diserang rasa gugup tiba-tiba.

"Aish... Ada apa denganku? Hei jantung bisakah kau tidak membuatku semakin gugup?!" Batin Shin Zhui.

"Ta-tapi yang mulia-"

"Tidak ada penolakan!" Tegas Liu Xian.

Shin Zhui hanya menatap kesal orang yang ada didepannya ini, sedangkan yang ditatap hanya acuh.

"Ckh... Dasar kaisar yang menyebalkan! Dia berbuat semaunya tanpa memedulikan orang lain." Batin Shin Zhui kesal.

Akhirnya mereka berjalan bersama menuju kediaman bulan.

______________

Sedangkan dikediaman bintang terndengar suara barang yang dilempar kedinding dan juga teriakan seorang wanita, siapa lagi kalau bukan selir Wen.

"Akrhh... Sial! Bagaimana wanita itu bisa lolos?!" Teriak selir Wen ditengah amarahnya. "Aku akan terus berusaha untuk menghabisimu Shin Zhui! Aku akan merebut apa yang seharusnya menjadi milikku!" Ucap selir Wen penuh penekanan dan diakhiri dengan lemparan guci porselen.

"Linmei! Dimana kaisar? Mengapa dia belum datang?" Tanya selir Wen yang mulai meredakan amarahnya. "Maaf yang mulia selir, yang mulia kaisar saat ini berada dikediaman bulan dan kembali bermalam dikediaman bulan." Laporan Linmei yang membuat selir Wen kembali naik pitam.

"Sial! Wanita itu!" Teriak selir Wen frustasi. Linmei yang melihat junjungannya kembali murka hanya bisa menunduk ketakutan dan segera meninggalkan ruangan.

"Awas kau Shin Zhui!" Ucap selir Wen dengan mata berapi-api.

_______________

Dikediaman bulan terlihat kaisar dan permaisuri duduk berhadapan sambil menikmati teh racik yang telah diseduh oleh Mingfen. Tak ada yang memulai percakapan. Ya, kurang lebih sama seperti saat pertama kali kaisar datang ke kediaman bulan. Dan  akhirnya Shin Zhui lah yang membuka pembicaraan seperti kemarin malam.

"Yang mulia, saya sudah mengantuk dan saya ingin istirahat." Ucap Shin Zhui terus terang, karena memang matanya sudah berat sekarang. Liu Xian hanya diam dan tetap menyesap sedikit demi sedikit tehnya.

Tak mendapat jawaban dari Liu Xian, Shin Zhui menghembuskan nafas kasar.

"Hei! Dasar kaisar tak punya telinga! Apa dia tak mendengarku atau sengaja tak mendengarku? Benar-benar menyebalkan! Aishh... Bagaimana bisa aku terjebak dizaman seperti ini? Orang-orang hanya berambisi untuk perebutan kekuasaan, cihh... Sungguh zaman yang membosankan!" Gerutu Shin Zhui dalam hati.

Matanya semakin berat tapi kaisar dari tadi hanya diam dan tak menjawab Shin Zhui. Mingfen yang melihat junjungannya mengantuk berat ingin membantu junjungannya agar dapat istirahat, namun niat itu ia urungkan karena mendapat kode dari Shin Zhui yang menyuruhnya keluar.

Liu Xian tetap menikmati tehnya dengan santai. Shin Zhui yang sudah mengantuk berat bersandar di kursi dan mulai menutup mata tanpa memerdulikan Liu Xian. Kini Shin Zhui benar-benar terlelap.

"Baiklah permaisuri sebai-" Ucapan Liu Xian terpotong karena melihat Shin Zhui yang sudah terlelap di kursi. Rasa tak tega menyelimuti Liu Xian, akhirnya ia memutuskan untuk menggendong Shin Zhui dan memindahkannya ke tempat tidur.

"Cihh... Dasar! Padahal aku belum selesai bicara dia sudah tidur. Sikapnya benar-benar berubah setelah insiden itu, tapi mengapa aku tertarik dengan perubahan sikapnya?" Gumam Liu Xian dalam hati sembari menampakkan senyum kecil.

Setelah memindahkan Shin Zhui ketempat tidur, Liu Xian pun memutuskan untuk merebahkan tubuhnya disamping Shin Zhui. Mengecup kening Shin Zhui sekilas dan ia pun pergi menyelami alam mimpi.

_____________

Dalam sebuah kisah cinta pasti ada saatnya kita merasa bosan dan jenuh.
Tapi percayalah itu hanya godaan untuk menguji seberapa kuatnya cinta itu.

______________

.

.

.

.


Jangan lupa vote dan komen ya;)
Maaf kalau masih banyak typo🙏
Tunggu kelanjutan nya ya:)👋👋🤗

Empress Lu Shin Zhui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang