Chapter 31

13.1K 974 41
                                    

Shin Zhui dan Liu Xian kini dalam perjalanan menuju istana. Orang istana tak ada yang mengetahui tentang kepulangan mereka. Karena Shin Zhui yang meminta Liu Xian agar tak memberi kabar. Hal itu dilakukan agar dalang dibalik penyerangan itu merasa berhasil dan menang, dengan begitu akan mudah untuk menangkap tersangka itu.

"Shin Zhui, apa kau lelah? Jika kau lelah kita bisa beristirahat sebentar." Ucap Liu Xian penuh perhatian. Sedangkan Shin Zhui hanya memutar bola mata malas mendengar ucapan Liu Xian.

"Kita akan terus berjalan! Jika kita beristirahat terlebih dahulu, kita akan sampai diistana besok pagi." Jawab Shin Zhui tanpa menoleh kearah Liu Xian. "Tapi kau akan kelelahan nanti! Itu tak baik untuk kandunganmu!" Ucap Liu Xian. "Haishh... Kau ini cerewet sekali! Jika kubilang tidak berarti tidak! Mengerti?!" Bentak Shin Zhui yang jengah dengan sikap berlebihan Liu Xian.

"Apakah reinkarnasi permaisuri Lu Shin Zhui dimasa depan seperti ini? Sikapnya sungguh berbanding terbalik dengan sifat asli permaisuri Lu Shin Zhui." Batin Liu Xian.

Perjalanan panjang mereka berempat lalui dengan sabar. Tanpa sadar mereka sudah sampai di ibukota dan sebentar lagi akan sampai diistana. Mereka berhenti sejenak di rumah makan untuk mengisi perut mereka yang keroncongan.

Shin Zhui nampak sangat lahab memakan makanannya. Bahkan Liu Xian hanya geleng kepala melihat tingkah menggemaskan Shin Zhui saat makan.

"Makanlah dengan perlahan! Kau bisa tersedak nanti!" Ucap Liu Xian namun dihiraukan oleh Shin Zhui. Ia tetap memakan makanannya dengan lahab.

Setelah selesai menyantap makanan, mereka melanjutkan perjalanan ke istana yang tinggal beberapa meter lagi.

Skip:)

Disinilah mereka berdiri, didepan gerbang istana. Istana nampak berjalan seperti biasanya, tak ada yang berubah semenjak Liu Xian dan Shin Zhui pergi.

Keempat orang itu mulai melangkah masuk halaman utama istana. Semua pelayan dan prajurit yang melihat kedatangan kedua orang yang penting dikerajaan Luxin langsung membungkuk memberi hormat.

Setelah itu Shin Zhui dan Mingfen kembali ke kediaman bulan sementara Liu Xian dan Yuan kembali ke kediaman matahari.

Kabar kepulangan kaisar dan permaisuri dengan cepat menyebar dan sampai ke telingan ibu suri. Ibu suri sangat bahagia karena putra bodohnya telah berhasil membujuk permaisuri untuk kembali. Dengan cepat ibu suri bergegas pergi ke kediaman bulan untuk menemui menantu kesayangannya.

"Shin Zhui!" Panggil ibu suri kegirangan. Shin Zhui yang sedang merias diri dibuat terkejut oleh teriakan ibu suri. "Ah ibunda membuatku terkejut." Pekik Shin Zhui. "Maaf, ibunda membuatmu terkejut, ibunda sangat senang karena kau mau kembali ke istana lagi." Ucap ibu suri dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Shin Zhui dapat melihat kembali senyum dan rasa cemas yang tulus dari ibu suri. Melihat ketulusan ibu suri, Shin Zhui merasa bersalah telah meninggalkan istana waktu itu. "Maaf ibunda, maaf karena telah membuat ibunda khawatir." Sesal Shin Zhui yang tanpa sadar meneteskan air mata.

"Haishh... Kau jangan menangis seperti itu! Kau tak boleh tertekan lagi, mengerti! Kau harus ingat bahwa kau tengah mengandung cucuku! Dan soal itu, ibunda bisa mengerti perasaanmu jadi jangan salahkan dirimu sendiri lagi! Mengerti?" Ucap ibu suri yang terdengar lembut dan penuh kekhawatiran. "Terima kasih karena ibunda telah mengerti, saya sangat beruntung memiliki ibunda disamping saya." Ucap Shin Zhui yang dibalas senyuman oleh ibu suri.

"Ahh sudahlah jangan terus bersedih! Bukankah ada kabar bahagia tentang calon putra mahkota, jadi kita akan adakan pesta untuk merayakan kabar bahagia ini!" Ucap ibu suri dengan senyum yang seakan tak akan pernah luntur lagi. Shin Zhui hanya mengangguk sambil tersenyum mendengar penuturan ibu suri. "Baiklah, kalau begitu ibunda pamit dulu! Jaga dirimu baik-baik!" Pamit ibu suri sembari menangkup lembut pipi Shin Zhui. "Baiklah, hati-hati ibunda!" Sahut Shin Zhui yang dibalas senyuman ibu suri.

Setelah ibu suri hilang dari pandangan, Shin Zhui kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

____________

Dikediaman selir Yu terjadi kekacauan yang disebabkan oleh selir Yu sendiri. Semua barang-barang yang terbuat dari porselen sudah berserakan dan ada sebagian yang sudah pecah. Terdengar teriakan selir Yu yang meraung seperti orang gila.

"Kenapa! Kenapa mereka gagal membunuh Shin Zhui!! Aku sudah membayar mahal mereka tapi mereka malah gagal!! Wanita itu masih hidup dan kini sudah kembali! Aku tak akan tinggal diam, akan kuhancurkan kau dan akan kurebut posisimu sebagai permaisuri!!" Teriak selir Yu tak karuan.

"Yang mulia, anda harus bersabar! Kita pasti bisa menghancurkan permasuri Lu Shin Zhui, saya yakin anda sebentar lagi akan menjadi permaisuri seperti apa yang anda inginkan." Hibur Yoonjo berusaha menenangkan namun sebenarnya tubuhnya bergetar hebat melihat kemarahan selir Yu.

Selir Yu diam dan menatap lurus kedepan. Tangan nya terkepal erat dan tatapannya begitu tajam dan mematikan.

Ditengah kemarahan nya, tiba-tiba ada seorang pelayan yang memberitahu bahwa permaisuri ingin bertemu di gazebo dekat kediaman bulan. Sebenarnya selir Yu ingin menolak, tapi ia harus membuat image nya baik dimata permaisuri sehingga dengan mudah ia melengserkan permaisuri.

"Yoonjo, kau ikut dengan ku dna lainnya bereskan kekacauan ini!" Pinta selir Yu sembari menormalkan kembali moodnya.

_____________

Shin Zhui tampak tengah bersantai di gazebo kediaman bulan. Ia menyeruput teh kesukaannya sembari menatap langit dan melamunkan masa depannya. Saat tengah menikmati keindahan langit, tiba-tiba ia dikejutkan dengan kedatangan wanita yang ia yakini adalah selir sialan itu.

"Selir ini memberi salam untuk permaisuri!" Hormat selir Yu dengan terpaksa. "Oh kau sudah datang. Duduklah! Mingfen, ambilkan teh untuk SELIR YU!" Pinta Shin Zhui disertai senyum manisnya. Shin Zhui sengaja menekankan kata selir, itu bertujuan agar selir itu ingat posisi dan sebenarnya tujuan utama Shin Zhui adalah untuk mengejek dan mempermalukan selir Yu.

Dalam hati selir Yu sangat kesal pada wanita didepannya ini. Ia mengerti dan tahu maksud dari ucapan Shin Zhui barusan. Karena itulah ia lebih berambisi lagi untuk mendapatkan posisi permaisuri agar ia bisa membalaskan perbuatan Shin Zhui.

Tak lama Mingfen datang dengan secangkir teh ditangannya.

"Silahkan diminum tehnya! Tenang saja aku tak menaruh racun dalam teh itu." Ucap Shin Zhui dengan santainya. Selir Yu hanya tersenyum paksa dan meminum sedikit teh itu.

"Ahh ya tujuanku mengundangmu kemari karena aku ingin meminta maaf, karena kemarin saat pertama kali kau datang ke istana ini aku malah tak ada. Yahh... Kau mengertilah aku hanya seorang wanita biasa yang tak ingin berbagi suami, tapi sekarang aku akan menerima itu. Karena aku adalah permaisuri jadi kau harus mematuhi peraturanku! Jika kau bersikap baik padaku, aku akan lebih baik padamu tapi, jika kau berusaha merebut posisiku maka aku akan mencabut nyawamu!" Jelas Shin Zhui panjang lebar.

"Apa maksud anda mengatakan itu?" Tanya selir Yu.

"Kau!"

____________

Seperti air hujan yang jatuh tanpa akhir,
Kau jatuh kedalam hatiku,
Seperti pasir yang tak terhitung,
Kau mengisi hatiku,
Dihari-hari yang sepi, air mata mengalir,
Kirimkan aku senyum dengan kenangan.

_____________

.

.

.

.

Jangan lupa vote dan komen ya;)
Maaf kalau masih banyak typo🙏
Tunggu kelanjutannya ya;)👋👋☺️

Empress Lu Shin Zhui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang