Liu Xian panik melihat Shin Zhui yang dikiranya tak sadarkan diri. Saking paniknya, luka Liu Xian yang masih basah kini mengeluarkan darah lagi.
"Bangunlah Shin Zhui!" Lirih Liu Xian sembari menahan nyeri diperutnya.
Darah Liu Xian tanpa sengaja menetes ditangan Shin Zhui.
"Apa ini? Cairan apa ini? Apa ini air mata Liu Xian? Tidak! Jangan-jangan lukanya kembali berdarah karena terlalu banyak bergerak! Ah kau bodoh Shin Zhui!" Batin Shin Zhui meruntuki kebodohannya.
Perlahan Shin Zhui membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah wajah pucat Liu Xian.
"Shin Zhui, akhirnya kau bangun! Kau tak apa bukan?" Ucap Liu Xian lemah. Wajah Shin Zhui berubah panik. Dengan cekatan ia membantu Liu Xian berdiri dan kembali berbaring di tempat tidur.
"Maafkan aku Liu! Karena aku lukamu kembali terbuka." Sesal Shin Zhui sembari mengobati Liu Xian dengan telaten.
"Apa kandunganmu baik-baik saja? Ah maaf karena tadi aku membuatmu khawatir sampai perutmu sakit." Ucap Liu Xian. Tanpa sadar Shin Zhui meneteskan air mata. Sebegitu cintakah Liu Xian padanya? Sampai-sampai disaat-saat seperti ini ia masih memikirkan maaf dari Shin Zhui? Kaisar ini benar-benar telah dibutakan cinta.
"Kenapa kau malah menangis? Apa masih sakit? Kalau masih sakit lebih baik kau istirahat! Jangan hiraukan lukaku! Sebentar lagi pasti akan sembuh." Ucap Liu Xian yang penuh dengan kekhawatiran. Shin Zhui kembali meneteskan air mata mendengar penuturan Liu Xian.
"Tidak! Aku baik-baik saja! Sebenarnya tadi aku hanya berpura-pura kesakitan agar kau yang tertipu! Tapi, aku tak tahu kalau hal itu membuat lukamu kembali terbuka. Maafkan aku Liu!" Ucap Shin Zhui setelah selesai membuat pendarahan Liu Xian berhenti. "Aishh... Bagaimana kau tahu kalau aku menipumu?" Tanya Liu Xian. "Tadi aku tak sengaja melihatmu tersenyum." Ucap Shin Zhui sembari menyeka air matanya.
Liu Xian tersenyum, ia sangat suka melihat tingkah menggemaskan Shin Zhui.
"Sudahlah jangan menangis! Hmm... Kalau dipikir-pikir kita sama-sama jahil bukan?" Ucap Liu Xian sembari mencubit pipi Shin Zhui. "Jangan cubit pipiku! Bagaimana lukamu? Apa masih sakit?" Tanya Shin Zhui cemas. Liu Xian hanya tersenyum sembari menggeleng pelan sebagai jawabannya.
Shin Zhui menghela nafas lega. Ia berharap kejadian buruk dan menyedihkan seperti tadi tak pernah terulang.
Saat terhanyut dalam lamunannya, tiba-tiba Shin Zhui teringat dengan penyerangan sekelompok orang serba hitam itu. Ia yakin bahwa dalang dibalik penyerangan itu adalah selir sialan itu.
"Apa yang kau pikirkan Shin Zhui?" Tanya Liu Xian memecahkan lamunan Shin Zhui. "Ah tidak! Aku hanya memikirkan siapa dalang dibalik penyerangan tadi? Tapi, aku yakin bahwa orang itu adalah selir sialan itu." Ucap Shin Zhui. "Kau benar! Aku juga berpikir kalau selir itulah yang sudah berada dibalik penyerangan ini! Dia pasti sudah tahu tentang kehamilanmu dan mengirim orang-orang itu untuk melenyapkanmu dan juga calon bayi kita." Jelas Liu Xian yang diangguki paham Shin Zhui.
"Kita harus buat dia menderita lebih dari kematian! Dia sudah berani mengusik ketenanganku dan berusaha menghabisi calon bayiku yang bahkan belum lahir! Aku tak akan membiarkannya bernafas dengan tenang!" Ucap Shin Zhui dengan sorot mata yang tajam dan aura yang ia keluarkan benar-benar mengerikan. Liu Xian yang melihat dan merasakan aura sang istri sampai bergidik ngeri.
"Sejak kapan dia mempunyai aura yang begitu kuat? Benar-benar mematikan!" Batin Liu Xian.
"Tapi kita harus adakan penyelidikan terlebih dahulu." Ucap Liu Xian. Shin Zhui menatap Liu Xian dengan tatapan yang tak bisa diartikan. "Apa kau tak tega dengan selir itu?" Ucap Shin Zhui. "Tidak! Ah maksudku bukan begitu! Jika kita tiba-tiba menghukumnya maka rakyat akan mengira bahwa kita semena-mena terhadap seseorang yang belum tentu bersalah. Jadi bagaimana kalau kita suruh Yuan untuk menyelidiki ini secara diam-dian?" Ucap Liu Xian panjang lebar. Shin Zhui mengangguk paham, ia membenarkan apa yang diucapkan Liu Xian barusan.
"Baiklah, aku akan mengikuti caramu! Tapi jika sampai terbukti bahwa memang selir sialan itu yang bersalah, aku akan menghukumnya dengan tanganku!" Ucap Shin Zhui. "Bagus! Tapi, sebaiknya kita kembali ke istana." Ucap Liu Xian yang mendapat tatapan tajam dari Shin Zhui.
"Tidak! Hmm... Begini kalau selir itu sudah berani mengirim orang-orang itu, tak menutup kemungkinan ia akan mengirim lagi dengan jumlah yang lebih banyak. Jadi lebih baik kita berada diistana, disana banyak prajurit yang bisa diandalkan." Jelas Liu Xian. "Aku bisa melindungi diriku sendiri! Aku tak mau kembali ke istana dan hidup berdampingan dengan selir sialan itu!" Tolak tegas Shin Zhui.
Liu Xian menghembuskan nafas kasar, pikirnya ternyata susah membujuk permaisurinya ini.
"Begini Shin Zhui, kau tengah mengandung dan aku juga tengah terluka jadi jika selir itu kembali mengirim pembunuh bayaran lagi kau bisa terluka, ingat kau mengandung calon putra mahkota!" Jelas Liu Xian dengan sabarnya.
Shin Zhui nampak berpikir. Ia juga membenarkan apa yang dikatakan Liu Xian tapi dia juga masih belum mau kembali ke istana dan mengingat luka lamanya. Tapi ia harus melakukan ini demi keselamatan calon anaknya, dia tak boleh egois.
"Huh! Baiklah, aku mau kembali ke istana. Tapi, aku belum memaafkanmu!" Ucap Shin Zhui dengan terpaksa. "Maksudmu? Bagaimana bisa begitu? Kau harus memaafkanku juga! Oh ayolah Shin Zhui maafkan aku sekali saja!" Mohon Liu Xian. "Baiklah kalau begitu aku tak mau kembali! Karena aku masih tak mau memaafkanmu! Jadi bagaimana? Aku kembali ke istana tapi aku tak mau memaafkanmu atau aku tetap disini berusaha memaafkanmu tapi nyawaku dan bayiku terancam?" Ucap Shin Zhui disertai tatapan yang tak bisa diartikan dan senyum mengejek.
Liu Xian menghela nafas panjang. Ia ingin, bahkan sangat ingin hubungannya dengan Shin Zhui baik-baik saja seperti dulu.
"Baiklah, terserah padamu!" Pasrah Liu Xian. "Oke." Sahut Shin Zhui.
"Oke? Bahasa apa itu?" Tanya Liu Xian yang merasa asing dengan bahasa Shin Zhui. "Ehh itu... Maksudnya baik." Sahut Shin Zhui cepat.
"Bagaimana kau seceroboh ini Shin Zhui?! Hampir saja kau membuat nya curiga!" Batin Shin Zhui meruntuki kebodohannya.
"Baiklah, aku keluar dulu. Aku akan menyuruh Mingfen dan Yuan untuk bersiap-siap." Ucap Shin Zhui kemudian melenggang pergi menemui Mingfen dan Yuan.
____________
Selalu dimimpi yang sama,
Dengan wajah orang yang tak dikenal,
Pada waktu yang dingin,
Aku bertemu denganmu,Aku sedikit takut ini hanya mimpi selamanya,
Namun sekarang saat kubuka mataku, itu dirimu.____________
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan komen ya;)
Maaf kalau masih banyak typo🙏
Tunggu kelanjutannya ya;)👋👋☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress Lu Shin Zhui
Fantasi[Bukan Novel Terjemahan] [SUDAH TERBIT] Shin Zhui gadis tegas dan ahli bela diri, dia adalah seorang dokter dari zaman modern yang bertransmigrasi ke zaman kuno, yaitu ke dinasti Luxin. Ia terjebak dalam tubuh permaisuri yang wajah dan namanya sam...