Chapter 13

18.5K 1.4K 82
                                    

Suasana dikediaman bulan sangat sesak, itulah yang dirasakan Shin Zhui. Ia sungguh tak tahu apa hukuman yang akan diberikan Liu Xian.

"Hu-hukuman apa yang mulia?" Tanya Shin Zhui terbata-bata. Shin Zhui mencoba menahan rasa takut dan gugupnya, namun apalah daya Liu Xian terus menatapnya dengan tatapan tajam yang membuat nyali Shin Zhui semakin menciut.

"Hukuman yang pantas kau dapatkan selama ini!" Setelah mengucapkan itu seringaian kecil muncul di wajah tampan Liu Xian. "Ya-yang mulia!" Teriak Shin Zhui ketika Liu Xian tiba-tiba mendorongnya ketempat tidur. Setelah itu hanya tuhan yang tahu keadaan mereka.

____________

Dikediaman bintang selir Wen telah merias diri secantik mungkin agar menarik perhatian Liu Xian. Dia sangat bahagia karena Liu Xian berjanji akan bermalam dengannya malam ini.

"Setelah obat ini kucampurkan ke minuman Liu Xian, kupastikan dia jatuh dipelukkan ku dan setelah itu secara perlahan akan kusingkirkan wanita itu!" Gumam selir Wen diiringi senyum liciknya.

_Flashback on_

Setelah acara minum teh bersama ibu suri, selir Wen kembali ke kediamannya ditemani oleh Liu Xian. Sepanjang perjalanan selir Wen terus meminta agar Liu Xian mau bermalam dikediamannya.

"Kumohon yang mulia! Mengapa kau tak mau bermalam dikediamanku sekali saja? Anda bilang anda sangat mencintaiku dan anda sangat membenci permaisuri tapi mengapa anda malah bermalam dikediaman permaisuri selama dua malam terakhir dan melakukan hal itu?" Rengek selir Wen.

"Kau tahu bukan aku menikahi nya agar dapat mengungkap kematian Lu Xin Ta, dan soal hal itu aku tak tahu mengapa aku menjadi tertarik padanya." Jawab Liu Xian dengan entengnya tanpa melihat ekspresi kekesalan diwajah selir Wen.

"Apa yang anda maksud yang mulia? Anda sudah mulai mencintai permaisuri?" Tanya selir Wen. "Mungkin." Jawaban Liu Xian membuat selir Wen naik pitam.

"Yang mulia saya ingin anda malam ini bermalam di kediaman saya!" Tegas selir Wen. "Baiklah, sekarang masuklah ke kediamanmu!" Ucap Liu Xian setelah itu ia berlalu menuju kediamannya, kediaman matahari.

_____________

Selir Wen telah lama menunggu Liu Xian, namun yang ditunggu tak kunjung datang.

"Linmei!" Panggil selir Wen. "Saya yang mulia." Sahut Linmei. "Cepat cari tahu keberadaan kaisar!" Pinta selir Wen. "Baik yang mulia." Jawab Linmei.

"Awas saja kalau sampai kaisar bermalam di kediaman bulan lagi! Aku tak akan mengampunimu Shin Zhui!" Teriak selir Wen.

----------------

Setelah lama menunggu Linmei kembali ke kediaman bintang untuk melapor.

"Hormat kepada yang mulia selir!" Hormat Linmei yang diangguki selir Wen. "Dimana kaisar?" Tanya selir Wen to the point. "Maaf yang mulia, saya mendapat kabar bahwa yang mulia kaisar sejak petang berada dikediaman bulan dan belum keluar sampai sekarang." Jelas Linmei.

Laporan Linmei membuat selir Wen benar-benar dikuasai amarah. Wajahnya merah padam, tangannya terkepal kuat dan tatapan tajamnya yang seolah ingin membunuh.

"Wanita itu!! Aku akan membalasmu Shin Zhui!!" Teriak selir Wen yang sudah tak bisa mengendalikan emosinya.

_____________

Pagi telah muncul, seperti biasa kaisar dan permaisuri belum bangun dari tidurnya. Mereka baru tidur hampir pagi. Semalam adalah malam yang panjang bagi mereka berdua.

Para dayang dan kasim telah menunggu di depan pintu kediaman bulan guna menunggu junjungan mereka terbangun dari alam mimpi.

Setelah beberapa saat, akhirnya kaisar dan permaisuri bangun dari mimpi indahnya. Mereka segera bersiap diri seperti biasa, tak ada obrolan diantara mereka. Shin Zhui menatap tajam kearah Liu Xian, namun yang ditatap hanya memperlihatkan wajah tak berdosa.

"Dasar kaisar itu!! Dia menyalahgunakan kata hukuman agar dapat menyentuhku lagi. Dasar kaisar menyebalkan!!" Umpat Shin Zhui dalam hati.

Sarapan telah dihidangkan, Shin Zhui dan Liu Xian telah duduk berdampingan. Tak ada obrolan yang terdengar hanya suara langkah para dayang yang tengah menyiapkan sarapan.

"Maaf." Liu Xian membuka suara, namun Shin Zhui tetap diam. Liu Xian menghela nafas dan menyuruh seluruh dayang dan kasim keluar. Setelah keadaan sepi Liu Xia mulai menatap lekat Shin Zhui dengan tatapan penyesalan.

"Maafkan aku Shin Zhui! Aku telah salah menilaimu selama ini." Ucap Liu Xian yang terdengar penuh kelembutan. Shin Zhui menoleh, menatap sekilas Liu Xian lalu fokus pada sarapannya lagi.

"Apa yang anda maksud, yang mulia?" Tanya Shin Zhui tanpa menoleh lawan bicaranya tersebut. "Aku minta maaf atas semua perbuatan ku padamu selama pernikahan ini." Ucap Liu Xian. Kini Shin Zhui menghentikan aktivitas makannya dan beralih menatap Liu Xian. Shin Zhui memegang kening Liu Xian guna memastikan apakah kaisar yang didepannya ini sedang sakit atau tidak.

"Apa anda sedang tak sehat?" Tanya Shin Zhui. Liu Xian mengeriyitkan dahi, tak paham dengan apa yang dikatakan Shin Zhui. "Maksudmu?" Tanya Liu Xian. "Bukankah dulu anda sangat membenci saya? Tapi anda tiba-tiba berubah saya kira anda sedang tak sehat dan terjadi sesuatu pada ingatan anda." Jelas Shin Zhui dengan polosnya. "Tidak, aku baik-baik saja, aku memang benar-benar ingin meminta maaf padamu." Jawab Liu Xian yang semakin membuat Shin Zhui bingung.

"Aku sudah tahu kebenaran tentang kematian kakakmu itu! Aku juga memgetahui pelaku yang sesungguhnya." Jawab Liu Xian.

Shin Zhui benar-benar tak tahu tentang ini. Dalam ingatan yang ditunjukkan pemilik asli tubuh ini hanya tentang penderitaannya selama menikah dengan kaisar.

"Yang mulia, bisakah anda menjelaskan tentang ka-kakak saya? Saya benar-benar lupa kejadian itu, mungkin karena efek jatuh dari tangga waktu itu." Ucap Shin Zhui yang diangguki oleh Liu Xian. Liu Xian berfikir Shin Zhui mengalami hilang ingatan semenjak insiden itu jadi ia tak merasa curiga bahwa yang menempati tubuh permaisuri Lu Shin Zhui adalah orang yang berbeda.

Liu Xian mulai menceritakan secara rinci kejadian dimana Lu Xin Ta tewas dikediaman Lu. Setelah selesai bercerita Liu Xian hendak memeluk Shin Zhui namun ditepis oleh Shin Zhui.

"Ada apa?" Tanya Liu Xian.

"Anda bilang anda meminta maaf kepada saya, dan saya sudah memaafkan tapi,"

"Tapi?"

"Tapi saya butuh waktu untuk bisa menerima anda kembali."

Bagai tersambar petir hati Liu Xian hancur berkeping-keping mendengar ucapan Shin Zhui. Ia sadar sikapnya selama ini memang sulit untuk dimaafkan.

"Sikapku dulu memanglah sangat buruk! Aku melukai hati seorang wanita yang tulus mencintaiku, pantas jika dia butuh waktu untuk berfikir." Gumam Liu Xian.

"Baiklah, aku mengerti perasaan mu permaisuri." Ucap Liu Xian yang dibalas senyum samar oleh Shin Zhui.

"Kalau begitu aku permisi, aku akan selalu menunggumu." Pamit Liu Xian, setelah itu ia pergi meninggalkan kediaman bulan.

____________

Cinta yang telah dikubur dalam-dalam, kini mulai tumbuh kembali.

Rasa dendam yang dulu selalu berkobar, kini padam dan hilang dari hati.

____________

.

.

.

.

Jangan lupa vote dan komen ya;)
Maaf kalau masih banyak typo🙏
Tunggu kelanjutannya ya:)👋👋🤗


Empress Lu Shin Zhui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang