Chapter 17

17.3K 1.3K 31
                                    

Semua orang tercengang dengan ucapan Liu Xian. Karena tidak biasanya kaisar membatalkan hukuman yang telah diberikan.

Liu Xian berjalan kearah Shin Zhui, ia menatap Shin Zhui dengan tatapan penuh penyesalan. Saat ia tepat didepan Shin Zhui ia langsung memeluk erat Shin Zhui. Semua orang semakin dibuat bingung dengan sikap Liu Xian terutama selir Wen, ia khawatir rencananya terbongkar.

"Maafkan aku Shin Zhui..." Lirih Liu Xian. Shin Zhui yang masih belum paham dengan semua perubahan sikap Liu Xian secara spontan melepas paksa pelukan Liu Xian. "Maaf yang mulia, apa yang anda lakukan?" Tanya Shin Zhui.

Liu Xian hanya diam sampai orang kepercayaannya yang tak lain adalah Yuan datang dengan beberapa orang  dibelakangnya. Setelah sampai didepan Liu Xian dan Shin Zhui, Yuan dan beberapa orang dibelakangnya membungkuk memberi hormat.

"Yang rendah ini memberi hormat kepada yang mulia kaisar dan permaisuri!" Hormat Yuan dan orang-orang dibelakangnya yang mendapat anggukan Liu Xian, sedangkan Shin Zhui masih berusaha mencerna situasi ini.

"Bawa dia kemari! Jika dia menolak seret dia!" Pinta Liu Xian. Semua orang bingung dengan orang yang dimaksud kaisar sampai pengawal yang diperintah Liu Xian tadi berdiri di samping selir Wen. Pengawal itu mencoba membawa selir Wen dengan baik-baik tetapi selir Wen malah memberontak dan terpaksa pengawal itu menyeret selir Wen atas perintah kaisar.

"Lepaskan aku! Apa kalian gila?! Kalian salah tangkap, cepat lepaskan aku!" Teriak selir Wen namun tak dihiraukan pengawal itu.

Setelah sampai didepan Liu Xian, para pengawal itu mendorong tubuh selir Wen hingga terbentur tanah seperti yang dialami Shin Zhui saat hari penghukuman.

"Yang mulia, apa salah saya?" Tanya selir Wen, namun tak ada jawaban dari Liu Xian. Shin Zhui yang sedari tadi diam mulai mengerti apa yang dimaksud Liu Xian.

"Akhirnya dia tahu bahwa wanita ular itu yang menuduhku!" Batin Shin Zhui.

Suasana hati Shin Zhui yang semula memburuk kini mulai kembali baik. Ia yakin pasti tujuannya akan tercapai.

"Kau, cepat katakan apa yang kau lakukan!" Pinta Liu Xian sambil menunjuk salah satu orang dibelakan Yuan. "Sa-saya adalah tabib Wo, tabib keluarga Wen dan saya di perintahkan oleh selir Wen untuk meramu racun yang diminum oleh selir Wen." Jelas tabib itu.

Kini Liu Xian berjalan menghampiri selir Wen yang terduduk ditanah, lalu Liu Xian mengangkat dagu selir Wen dengan kasar.

"Apa kau masih tidak mau mengakui kejahatanmu? Atau kau masih ingin aku tunjukkan bukti yang lain?" Tanya Liu Xian. "Saya tidak bersalah yang mulia! Tabib itu berbohong, saya sama sekali tidak melakukan hal itu!" Elak selir Wen. Liu Xian yang mendengar jawaban dari selir Wen langsung memerintahkan orang selanjutnya untuk berbicara.

"Kau, cepat katakan!" Pinta Liu Xian. "Sa-saya a-adalah dayang yang diutus selir Wen u-untuk meletakkan botol racun itu di kediaman bulan." Jelas dayang itu. Semua orang melotot tak percaya dengan rencana busuk selir Wen, sedangkan Shin Zhui hanya berdiri sembari menatap pertunjukkan didepannya.

Liu Xian kembali mengangkat dagu selir Wen dan mengulangi pertanyaan semula namun selir Wen tetap mengelak. Liu Xian yang sudah geram dengan drama yang dibuat selir Wen langsung memerintahkan prajurit untuk membawa selir Wen ke sel tahanan.

"Cepat bawa wanita ini ke penjara! Karena besok dia akan dieksekusi gantung!" Titah Liu Xian. Beberapa prajurit langsung menyeret selir Wen ke penjara tanpa menghiraukan selir Wen yang terus meronta-ronta.

"Yang mulia saya tidak bersalah! Seharusnya dia yang dihukum bukan saya!" Teriak selir Wen.

Setelah selir Wen tak terlihat lagi, Liu Xian meminta semua orang yang berkumpul untuk bubar dan kembali ke kediaman masing-masing. Sedangkan Shin Zhui masih setia  berdiri tanpa ada niatan untuk kembali ke kediaman.

"Mengapa kau tak kembali ke kediamanmu, permaisuri?" Tanya Liu Xian. "Maaf, tapi saya bukan permaisuri lagi dan bukankah saya akan diasingkan? Jadi saya akan pergi ketempat pengasingan sekarang." Ucap Shin Zhui tanpa menatap manik mata Liu Xian. "Tapi bukankah pelaku sebenarnya dihukum dan soal hukumanmu aku telah batalkan. Kumohon kembalilah padaku dan jadilah permaisuriku lagi!" Ucap Liu Xian yang terdengar sangat lembut.

"Maaf yang mulia, tapi anda telah menambah rasa kecewa saya terhadap anda lagipula saya telah memutuskan untuk pergi jauh dari istana ini dan memulai kehidupan baru." Jawab Shin Zhui. "Tidak! Aku tak akan membiarkan kau pergi dari sini! Kau milikku dan akan selalu menjadi milikku!" Tegas Liu Xian.

Mendengar perkataan Liu Xian, Shin Zhui mulai tersulut emosi. Ia pun melampiaskan semua kekesalannya selama ini.

"Tidak yang mulia! Kau tak pantas memiliki ku! Kau juga tak benar-benar tulus mencintaiku! Semua yang kau katakan hanya OMONG KOSONG!!! Jika kau benar-benar mencintaiku dan mempercayaiku kau tak akan pernah percaya dengan tuduhan semacam ini! Apa kau tahu? Aku begitu menderita mendengar ucapanmu tempo hari di kediaman bintang! Hiks... Hikss... Kau bahkan tak tahu perasaanku! Saat itu sebenarnya aku mulai membuka hatiku untukmu tapi apa?! Kau kembali menghancurkannya, kau yang merusaknya!! Hiks... Hikss..." Ucap Shin Zhui disertai dengan deraian air mata.

Mendengar semua isi hati Shin Zhui, tanpa sadar Liu Xian meneteskan air mata. Ia tak pernah menyangka bahwa perbuatannya begitu kejam kepada Shin Zhui. Ia menatap lekat Shin Zhui yang kini hanyut dalam isakan dan tanpa aba-aba ia memeluk erat Shin Zhui tanpa menghiraukan Shin Zhui yang terus memberontak.

"Maaf... Maafkan aku!" Lirih Liu Xian. "Lepaskan aku! Dasar kaisar menyebalkan! Lepaskan!" Teriak Shin Zhui yang masih berusaha melepaskan diri dari pelukan Liu Xian. Liu Xian semakin memeluk Shin Zhui sembari mengucapkan kata sama.

Namun tiba-tiba Shin Zhui berhenti memberontak dan Liu Xian merasakan tubuh Shin Zhui semakin berat. Ia melepaskan sedikit pelukannya dan mendapati Shin Zhui yang tak sadarkan diri.

"Shin Zhui?! Cepat panggilkan tabib!"

____________

Hati yang dulu berdiri kokoh kini telah hancur diterpa badai kesedihan.
Akankah rasa cinta bisa mengembalikan dan membangun hati yang telah hancur itu?

______________

.

.

.

.

Jangan lupa vote dan komen ya;)
Maaf kalau masih banyak typo🙏
Tunggu kelanjutannya ya:)👋👋🤗

Empress Lu Shin Zhui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang