Chapter 1

48.6K 2.1K 133
                                    

Terlihat seorang perawat yang berjalan tergopoh-gopoh menghampiri ruangan salah satu dokter.

"Dokter ada pasien yang kritis!" Ucap perawat itu setelah masuk kedalam ruangan dokter.

"Apa! Bukankah keadaannya membaik kemarin?" Ucap dokter itu yang tidak lain adalah Shin Zhui, wajahnya berubah panik seketika. Ia berlari menuju ruangan pasien itu diikuti dengan perawat yang memanggilnya tadi.

Setelah memasuki ruangan pasien Shin Zhui segera memeriksa denyut nadi dan detak jantung pasien yang melemah. Dia meminta perawat untuk menyiapkan alat pacu jantung untuk mengstabilkan detak jantung.

"Perawat cepat siapkan alat pacu jantung! Kondisi pasien melemah." Ucap Shin Zhui panik. "Baik dok!" Dengan cekatan mereka mengobati pasien berharap pasien segera melewati masa kritisnya.

30 menit kemudian....

Beberapa menit sudah berlalu dan Shin Zhui bisa bernafas lega karena keadaan pasiennya membaik.

"Huft! Syukurlah dia sudah membaik. Perawat terus pantau kondisi pasien dia masih sangat lemah!" Pinta Shin Zhui sembari meninggalkan ruangan.

"Baik dokter! Mmm... Dokter mau kemana?" Tanya perawat itu.

"Saya ada urusan sebentar dengan tunangan saya." Jawab Shin Zhui. "Oh... Hati-hati dok!" Ucap perawat dibalas dengan anggukan Shin Zhui.

Di perjalanan Shin Zhui mengendarai mobilnya sangat cepat, karena ia memiliki janji dengan tunangannya. Setelah sampai di tempat yang dituju Shin Zhui buru-buru berjalan mencari keberadaan tunangannya itu, Wei Shul adalah nama tunangan Shin Zhui. Sebenarnya Shin Zhui merasa sedikit aneh karena tidak biasanya Wei Shul mengajak bertemu di dekat apartemen kosong.

"Sebenarnya apa yang ingin dikatakan Wei Shul? Tidak biasanya dia mengajak bertemu di tempat seperti ini, apa terjadi sesuatu?!" Gumam Shin Zhui.

Tanpa pikir panjang Shin Zhui langsung berlari mencari Wei Shul, akhirnya ia menemukan Wei Shul di lantai 3 apartemen itu kemudian betapa terkejutnya Shin Zhui melihat Wei Shul bermesraan dengan perempuan yang terlihat seperti sahabatnya. Dengan langkah pasti Shin Zhui menghampiri Wei Shul dan perempuan yang bersamanya.

"Wei Shul?" Panggil Shin Zhui. Seketika Wei Shul dan perempuan itu menoleh dan membuat Shin Zhui semakin terkejut karena perempuan di samping tunangannya itu adalah Hwa Nai, sahabatnya sendiri.

"Kamu! Dasar penghianat! Kamu mesra-mesraan sama tunangan aku di depan mata aku?! Jahat banget sih kamu Nai!" Teriak Shin Zhui yang emosi dan hendak menarik rambut panjang Hwa Nai yang tergerai.

"Akkkhhh! Shin sakit, lepasin rambut aku! Aduuh!" Pinta Hwa Nai kesakitan. Wei Shul yang melihat itu tak tinggal diam, ia membantu melepaskan tangan Shin Zhui dari rambut Hwa Nai.

"Lepasin gak! Aku bilang lepasin!!" Teriak Wei Shul yang membuat Shin Zhui melepas tangannya. "Kamu lebih bela dia daripada aku?! Emang dasar kamu itu pengkhianat sama kayak cewek gak tau diri ini!" Ucap Shin Zhui yang terbakar amarah.

"Okee, memang benar aku sama Hwa Nai ada hubungan. Kamu tahu kenapa aku ngajak ketemu kamu disini? Aku cuma pengen ngasih tahu kamu kalau kita nggak ada hubungan apa-apa lagi!" Jelas Wei Shul dengan nada tinggi.

"Kenapa kamu tega sama aku?! Aku udah ngasih segalanya buat kamu, bahkan aku sampai nglawan orang tua aku demi kamu tapi apa balasan kamu? Cuma PENGKHIANATAN!!" Teriak Shin Zhui dengan menekankan kata pengkhianatan.

"Kamu tahu kenapa aku ngejalanin hubungan sama Hwa Nai! Itu karena kamu terlalu sibuk sama pekerjaan kamu! Kamu nggak pernah perhatian sama aku, bahkan kita ketemu bisa dihitung sama jari." Jawab Wei Shul dengan suara yang tak kalah tinggi.

"Kamu sebenarnya mikir gak sih?! Aku kerja keras selama ini buat kita, aku nabung buat masa depan kita nanti." Ucap Shin Zhui yang mulai berlinang air mata.

"Udah deh Shin, kamu mendingan pergi aja dari sini! Kamu udah gak dibutuhin lagi disini." Sahut Hwa Nai.

"Diam kamu! Semua ini gara-gara kamu, kamu udah nikung aku, kamu nusuk aku dari belakang!" Ucap Shin Zhui.

"Banyak omong kamu!" Ucap Hwa Nai lalu ia mendorong Shin Zhui hingga terjatuh dari lantai 3 tersebut. Tapi untungnya Shin Zhui masih berpegangan pada pagar balkon.

"Arrhhkk! Tolong! Wei Shul tolong aku!" Teriak Shin Zhui. Wei Shul hendak menolong tetapi tangannya dicekal oleh Hwa Nai.

"Nai, kenapa sih? kita harus tolong Shin Zhui! Dia jatuh juga gara-gara kamu!" Teriak Wei Shul panik melihat Shin Zhui hampir jatuh.

"Wei Shul! Kalau kamu bantuin Shin Zhui aku nggak mau lagi berhubungan sama kamu!" Ucap Hwa Nai melotot.

"To-tolong Wei Shul! Tolong aku! Hikss... Hikss..." Mohon Shin Zhui dengan air mata yang mulai membanjiri pipinya. Wei Shul terlihat sangat bingung, apa ia harus memilih Hwa Nai orang yang mengisi kekosongan dan kesepiannya atau Shin Zhui orang yang pernah singgah dihatinya.

"Tolong aku We Shul! Aku mohon! Aku udah nggak kuat." Mohon Shin Zhui.

"Wei Shul! Kamu pilih aku atau dia?" Tanya Hwa Nai.

"Okee aku pilih kamu Hwa Nai." Dengan berat hati Wei Shul memilih Hwa Nai karena bagaimanapun saat Shin Zhui sibuk hanya Hwa Nai yang mengisi kekosongannya.

"Wei Shul?" Ucap Shin Zhui lirih dan perlahan ia mulai kehilangan keseimbangan lalu terjatuh.

" Kau keterlaluan Wei Shul, aku sangat mencintaimu tapi kau mengkhianatiku. Bahkan kau selingkuh dengan sahabatku sendiri, arkkhh kurasa ini akhir hidupku. Ayah, ibu maafkan aku. Mengapa takdir tidak adil padaku?" Batin Shin Zhui. Perlahan tubuh Shin Zhui jatuh dan Shin Zhui kehilangan kesadaran.

______________

Jika dulu aku tidak mencintai, tak mungkin aku merasa tersakiti. Jika aku tidak peduli dengan orang yang kucintai mungkin tak akan kurasakan sakit hati.

Apa arti cinta? Jika tentang mengkhianati dan menyakiti tak perlu ada cinta.

Orang bilang cinta itu indah tapi bagiku cinta hanya belenggu tak terlihat yang berisi sejuta luka.

_______________

.

.

.

.


Jangan lupa vote dan komen ya;)
Maaf kalau masih banyak typo🙏
Tunggu kelanjutan nya ya:)👋👋🤗

Empress Lu Shin Zhui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang