Chapter 37

12.3K 981 47
                                    

Suasana penjara bawah tanah ricuh karena Shin Zhui menerobos masuk kedalam penjara bawah tanah padahal Liu Xian telah melarangnya karena kesehatannya belum membaik. Namun Shin Zhui tetap keras kepala dan memaksa masuk ke penjara bawah tanah.

"Katakan dimana sel tempat selir tak tahu diri itu berada!!" Teriak Shin Zhui sembari berjalan menyusuri lorong penjara bawah tanah.

"Shin Zhui tenanglah! Kau harus ingat bahwa saat ini kau tengah mengandung!" Ucap Liu Xian berusaha menenangkan Shin Zhui. Mendengar ucapan Liu Xian, Shin Zhui menghentikan langkahnya sejenak.

"Kenapa? Kenapa sampai sekarang wanita itu masih hidup?! Katakan Liu!" Ujar Shin Zhui sembari menatap tajam Liu Xian.

"Ohh atau kau sudah menaruh hati pada wanita itu! Benarkan, kau sudah menyukainya!" Sambung Shin Zhui dengan nada membentak.

"Bukan begitu! Shin Zhui, bukankah kau tahu aku hanya mencintaimu! Tak ada wanita lain yang kucintai selain dirimu, percayalah padaku!" Sangkal Liu Xian. "Lalu kenapa kau tak memghukumnya setelah tahu kalau dia adalah dalang dibalik peristiwa ini?!" Tanya Shin Zhui yang masih menatap tajam Liu Xian.

"Aku belum menghukumnya karena aku teringat ucapanmu dulu. Waktu itu kau bilang jika dia terbukti bersalah maka kau sendiri yang akan menghukumnya, jadi aku menunggu sampai kau sadar." Jelas Liu Xian. "Baiklah, sekarang juga aku akan memberinya hukuman! Hukuman yang menyakitkan melebihi kematian!" Ucap Shin Zhui.

Setelah pertikaian kecil antara Liu Xian dan Shin Zhui, akhirnya mereka melanjutkan perjalanan menuju sel tahanan selir Yu.

"Shin Zhui, jika kau merasa tak enak badan kau harus cepat istirahat, mengerti?" Ucap Liu Xian yang berjalan disamping Shin Zhui.

"Ya baiklah." Sahut Shin Zhui tanpa menoleh ke lawan bicaranya.

____________

Sesampainya didepan sel tahanan tempat dimana selir Yu berada, Shin Zhui dapat melihat selir Yu yang duduk ditanah sambil menenggelamkan wajahnya di antara tangan dan kakinya.

"Dasar wanita tak tahu diri!" Umpat Shin Zhui.

Selir Yu langsung mendongak kala mendengar ada yang berbicara. Matanya membulat sempurna saat mendapati bahwa Shin Zhui lah yang berdiri didepan selnya.

"Kau! Kau, bagaimana kau bisa masih hidup?! Bukankah kau sudah meminum racun itu?" Ucap selir Yu sembari berjalan meghampiri Shin Zhui.

"Kenapa? Kau terkejut karena aku selamat dari rencana busukmu itu! Kau ini memang wanita tak tahu diri! Aku sudah berbaik hati berusaha menerimamu tapi apa yang kau lakukan, kau malah mencoba menghabisi ku! Dasar wanita tak tahu diuntung!!" Teriak Shin Zhui. Shin Zhui sudah tak dapat menahan amarahnya lagi, ingin rasanya ia membunuh selir tak tahu malu ini sekarang tapi ia masih bisa tahan demi menjaga reputasinya.

Mendengar ucapan Shin Zhui, selir Yu malah tertawa seperti sedang melihat sebuah pertunjukkan. Semua orang yang ada di sana sangat heran dengan sikap yang ditunjukkan selir Yu.

"Kau ini begitu lucu! Kau tahu? Seharusnya wanita yang tak tahu diri itu kau! Kau mempermalukan kaisar didepan orang banyak dengan meninggalkan pesta penyambutanku waktu itu, setelah itu kau malah kabur dari istana dan menyebabkan kekacauan diistana! Sekarang katakan siapa wanita yang tak tahu diri? Kau atau aku?!" Ucap selir Yu dengan raut wajah mengejek.

Shin Zhui kini benar-benar tak bisa menahan emosinya. Tangannya terkepal kuat dan matanya menatap tajam selir Yu yang kini tengah tertawa mengejek kearahnya.

"Beraninya kau mengatakan itu padaku! Kau pikir kau siapa! Kau hanya seorang putri bekas peperangan yang jatuh miskin, jika bukan karena kebaikan hati dari kaisar mungkin sekarang kau sudah menjadi gelandangan dikota! Kau hanya menduduki posisi seorang selir rendahan tapi bersikap seperti seorang permaisuri! Sekarang katakan siapa yang tak tahu diri!!" Balas Shin Zhui tak kalah sengit.

Sementara Shin Zhui dan selir Yu tengah beradu mulut, Liu Xian hanya mengawasi di belakang Shin Zhui. Ia tak mau mengganggu waktu Shin Zhui karena ia takut nanti malah kena semprot.

Selir Yu menatap tak suka Shin Zhui, namun itu tak menurunkan nyalinya untuk melawan Shin Zhui.

"Memang! Aku lah yang seharusnya menempati posisi permaisuri! Aku adalah seorang putri kerajaan sedangkan kau, kau hanya seorang nona muda kedua dari kediaman Lu! Jadi aku hanya berusaha merebut hak yang seharusnya menjadi milikku!" Ucap selir Yu tak kalah sengit. "Hak apa yang kau bicarakan?! Sebenarnya kau sama sekali tak memiliki hak apapun setelah kekalahan ayahmu itu! Jadi jangan berandai-andai tentang hal yang tak mungkin kau miliki!" Balas Shin Zhui.

Melihat pertengkaran yang semakin memburuk, Liu Xian menjadi cemas dengan kesehatan Shin Zhui. Setelah mengumpulkan keberanian akhirnya Liu Xian berusaha menenangkan Shin Zhui.

"Shin Zhui sudah cukup! Kau jangan terlalu emosi, ingatlah keadaan kesehatanmu! Sekarang sebaiknya kau kembali ke kediaman mu dan istirahat." Ucap Liu Xian.

Shin Zhui berfikir sejenak. Sebenarnya sekarang kepalanya sangat pusing tapi ia juga belum puas dengan selir Yu. Tapi setelah dipikir-pikir lebih baik sekarang ia mengalah terlebih dahulu, toh sebentar lagi dia yang akan menghukum selir tak tahu diri ini lagipula untuk sekarang ia harus memikirkan keadaan kandungannya.

"Baiklah aku akan kembali. Untuk kau, aku akan jamin kau akan  menderita lebih dari apa yang aku rasakan dan akan kupastikan kau akan lebih memilih kematian agar dapat lepas dari penderitaan yang akan kuberikan nanti!" Ucap Shin Zhui setelah itu ia beranjak dari penjara bawah tanah bersama Liu Xian.

____________

Sesampainya dikediaman bulan Shin Zhui langsung istirahat karena ia benar-benar merasa pusing saat ini.

"Sudah kukatakan bukan, kau jangan terlalu mengurusi masalah ini dulu! Sekarang lihatlah kesehatanmu kembali menurun." Cerocos Liu Xian.

"Ya maaf. Tapi aku sangat marah begitu mendengar bahwa dalang dibalik semua peristiwa itu adalah wanita tak tahu diri itu." Jawab Shin Zhui dengan polosnya.

"Baiklah, sekarang kau istirahat!" Ucap Liu Xian kemudian ia mengecup sekilas kening Shin Zhui sebelum beranjak pergi.

Seperginya Liu Xian, Shin Zhui segera menjemput alam mimpi.

__________

Saat keluar dari kediaman bulan, Liu Xian meminta Mingfen untuk menghadap.

"A-ada apa, yang mulia memanggil saya?" Tanya Mingfen. Terlihat jelas ketakutan diraut wajah Mingfen.

"Kenapa kau ceritakan semua itu pada permaisuri? Kau tahu kan, jika sampai permaisuri tahu maka ia akan lepas kendali seperti tadi padahal kesehatannya masih belum membaik."

"Ma-maaf yang mu-mulia! Tadi permaisuri bertanya kepada saya dan saya tidak berani berbohong kepada permaisuri karena beliau benar-benar mempercayai saya." Jelas Mingfen yang masih takut.

Liu Xian menghela nafas panjang sebelum melanjutkan percakapannya.

"Baiklah, yang terjadi biarlah terjadi. Kali ini kau kumaafkan. Ingat jangan ulangi kesalahan yang sama!" Ujar Liu Xian.

"Terimakasih atas kebaikan anda, yang mulia." Sahut Mingfen penuh rasa syukur.

____________

Sepertinya aku telah terbangun,
Karena hatiku merindukanmu,
Di sepanjang malam yang sunyi ini,
Bahkan lilin-lilin dijalan pun tertidur,
Aku semakin memikirkanmu,

Pada saat kegelapan menghilang dari luar jendela,
Akankah hatiku juga berlari seperti itu?
Terkadang seperti cahaya bintang dilangit,
Jadi tetaplah disisiku,

Saat aku membuka mata dari tidurku,
Aku harap aku bisa menghapus mimpiku,
Meski hatiku ini begitu sulit,
Tak peduli apapun yang terjadi,
Aku akan memiliki hari yang indah.

____________

.

.

.

.

Jangan lupa vote dan komen ya;)
Maaf kalau masih banyak typo🙏
Tunggu kelanjutannya ya;)👋👋☺️

Empress Lu Shin Zhui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang