Chapter 28

13.3K 1K 50
                                    


Haii👋 author double nih mumpung senggang😁 maaf kalau nggk nyambung ya🙏

Happy reading🌸

_____________

"Tidak..." Lirih Shin Zhui.

Wajah Shin Zhui memucat, air matanya mengalir, tubuhnya gemetar. Seakan tak percaya dengan apa yang terjadi Shin Zhui kembali mendekatkan telinganya ke dada Liu Xian, namun hasilnya sama. Jantung Liu Xian berhenti berdetak.

"TIDAK! Tidak mungkin! Liu, bangunlah! Kumohon! Hikss... Kau tak bisa meninggalkanku! Kumohon!" Teriak histeris Shin Zhui. Ia memang kesal dan marah pada Liu Xian karena telah mengingkari janjinya, tapi tak bisa dipungkiri bahwa Shin Zhui benar-benar mencintai Liu Xian.

Shin Zhui menangis meraung-raung tanpa memedulikan kandungannya. Ia terus menangis sembari mendekap tubuh dingin Liu Xian, berharap suaminya itu kembali membuka mata.

Yuan dan Mingfen yang datang bersamaan terkejut melihat Shin Zhui yang menangis histeris sembari memeluk Liu Xian.

"Nona..." Lirih Yuan dan Mingfen bersamaan. Mereka dapat melihat keterpurukan Shin Zhui.

Yuan mendekat dan memeriksa denyut nadi Liu Xian. Air matanya menetes kala tak merasakan denyut nadi dari tuannya itu.

"Tidak mungkin..." Lirih Yuan. Melihat ekspresi Yuan, Mingfen pun turut meneteskan air mata. Kaisar mereka, orang yang selama ini memimpin kerajaan ini telah tiada.

Shin Zhui melihat kearah Yuan, seketika ia teringat tentang obat yang ia minta untuk memgobati Liu Xian.

"Yuan, mana tanaman obat yang kuminta?!" Tanya Shin Zhui. Mendengar perkataan Shin Zhui, Yuan pun langsung memberikan sekantong kain yang berisi berbagai tanaman obat.

Dengan cepat Shin Zhui menggapai kantong itu dan mulai meramu obat. Yuan dan Mingfen sempat bingung dengan apa yang dilakukan Shin Zhui.

"Nona, apa yang anda lakukan?" Tanya lembut Mingfen. "Aku sedang membuat penawar racun untuk Liu Xian." Sahut Shin Zhui cepat, setelah itu ia kembali sibuk meramu penawar itu.

Mingfen dan Yuan hanya bisa menunduk dalam. Mereka tahu bahwa Shin Zhui mencintai Liu Xian, namun kini mereka tak bisa berbuat apa-apa. Mereka berharap ada keajaiban yang muncul.

______________

Seorang pria yang tak sadarkan diri perlahan membuka matanya dan mendapati dirinya berada di hamparan taman bunga yang begitu indah. Tapi tempat ini sangat asing baginya. Ia mencoba bangkit dan mencoba mencari tahu ada dimana dia sebenarnya.

Dikejauhan ia dapat melihat ada seorang wanita yang berdiri membelakanginya. Wanita itu memakai hanfu putih polos tanpa memakai perhiasan apapun. Rambut hitam panjangnya melambai-lambai terbawa hembusan angin. Tiba-tiba wanita itu membalikkan badan lalu melambaikan tangannya kearah pria itu.

Pria itu menatap wanita yang jauh dihadapannya dengan seksama. Wajahnya sama sekali tak asing baginya.

"Shin Zhui?" Ucap pria itu yang tak lain adalah Liu Xian dan wanita itu adalah permaisuri Lu Shin Zhui.

Liu Xian berjalan menghampiri Permaisuri Lu Shin Zhui.

"Salam yang mulia." Ucap permaisuri Lu Shin Zhui yang terdengar lembut. Liu Xian mengeriyitkan dahinya bingung. Bukankah istrinya itu masih marah padanya? Tapi mengapa sekarang berbeda?.

"Kita ada dimana? Dan bagaimana bisa kita berada disini?" Tanya Liu Xian. Permaisuri Lu Shin Zhui tersenyum manis sebelum menjawab pertanyaan Liu Xian.

Empress Lu Shin Zhui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang