Dalam beberawpa detik pertama, dadanya terasa bergemuruh. Hawa dingin meraup tubuh dan membuat setiap hembusan napas mengepulkan embun tipis. Dinginnya masih terasa menusuk epidermis sekalipun ia telah digerayangi mantel tebal. Dirinya masih mematung sembari kedua lengan mengelus diri sendiri. Sudah sekitar dua menit ia masuk, tanpa mengangkat kaki dari tempatnya.
Sedikit takut, mengingat ini adalah pertama kali baginya untuk berinteraksi dengan hewan aquatik ini. Ia takut kalau-kalau unggas yang tak bisa terbang itu akan mematuknya dengan paruh kuat mereka. Atau, saat ia berjalan ia tak sengaja tergelincir dan berakhir menakuti penguin-penguin lucu ini.
Masih di COEX Aquarium, Taehyun membawanya masuk ke penangkaran khusus penguin.
Yora tak menyangka kembaran Hueningkai yang Taehyun maksud adalah para penguin. Oke, harus Yora akui itu cukup lucu. Tapi, apa Hueningkai benar-benar mirip dengan penguin? Menurut Yora, Hueningkai lebih mirip lumba-lumba yang berisik dibanding penguin. Ini hanya pendapat Yora, okey?
Usaha aquarium ini wajib diacungi jempol. Mereka membangun sebuah ruang kaca besar di mana di dalamnya menjadi rumah para penguin. Kaca ini transparan hingga Yora bisa melihat keluar, begitu pula sebaliknya. Tak hanya itu, mereka juga menambahkan beberapa bongkahan es asli dan membuat suhu udara nyaris selayaknya antartika demi kenyamanan penguinnya. Pengunjung juga diizinkan untuk masuk dan berinteraksi langsung dengan penguin– seperti yang Yora lakukan. Namun, tentu saja harus secara bergantian. Dikarenakan suhu yang lebih dingin, pihak aquarium telah menyiapkan beberapa mantel dan sepatu khusus di pintu masuk. Singkatnya, segala hal telah disempurnakan oleh aquariumnya, baik kenyamanan satwa maupun pengunjungnya.
Setengah melamun, Yora membasahi bibir bawahnya. Ia masih diam di tempat bahkan saat petugas tengah memanggil. Sampai akhirnya tepukan ringan menyambut pundaknya.
"Ada apa?"
Yora sempat bergidik merasakan napas dingin Taehyun menyapu telinganya. Ia menoleh dan mendapati raut bingung Taehyun disertai lipatan tipis di kening.
Yora menggelengkan kepala, sempat mengulas senyum simpul sebelum akhirnya bercicit, "Ani, aku hanya takut"
"Takut? Pada apa?" Tanyanya seraya memperbaiki letak mantel yang dikenakannya.
"Penguinnya. Apa mereka jinak?" Yora menatapi sekolompok penguin yang baru saja menceburkan diri ke kolam. Iya, penangkaran penguin ini juga dilengkapi sebuah kolam buatan. Tak begitu besar, tapi cukup sebagai hiburan bagi penguinnya.
Taehyun menggambar seulas senyuman tipis. Sedikit tak menduga sedari tadi Yora diam di tempat karena takut pada penguin ini. Padahal mereka makhluk yang lucu, entah bagian mana yang menakutkan bagi Yora.
"Tentu saja jinak, lagipula apa yang kau takutkan? Tinggi mereka bahkan tak menyentuh lututku"
Yora sedikit mendengus, tersinggung tentunya. "Itu karena kau tinggi. Coba lihat penguin yang dewasa, mereka mungkin seperutku, mungkin ada yang sedada. Menyeramkan tau?" Cetusnya seraya membangun posisi defensif.
"Salahmu, siapa suruh pendek?"
Yora mencabikkan bibir sedih. "Mau bagaimana lagi? Ini sudah keturunan"
Yora tak berbohong, kedua orang tuanya memang pendek, alhasil Yora ikutan pendek. Di SMP-nya, Yora termasuk jajaran perempuan terpendek. Bagi kalian yang tinggi, bersyukurlah. Dan bagi kalian yang pendek, berpasrahlah."Maka kau harus temukan pria yang tinggi, untuk memperbaiki genmu" Saran Taehyun.
"Tapi aku tak kenal satupun orang yang tinggi"
Taehyun melempar tatapan tajam, sekarang gantian ia yang tersinggung. "Maksudmu? Bagaimana denganku? Apa aku pendek di matamu?"
Yora sempat bergidik mendengar nada sangar Taehyun. Tapi dalam hati ia tertawa senang, hitung-hitung balas dendam. "Aku tak bilang begitu" Jawab Yora dengan nada sedikit mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO • Kang Taehyun
Fanfiction[COMPLETED] (A Fantastic Cover By : @alcoholnight) Di usia 17-nya, Han Yora harus melepaskan segala cita-cita dan kegembiraan masa mudanya di kala takdir memaksanya tunduk. Pasrah adalah satu-satunya hal yang bisa Yora lakukan sewaktu ayahnya menin...