53. Lucky

538 88 109
                                    

Ia terus menunduk menatap sepatu kusamnya, tapakan lemasnya mematri pada ubin marmer berwarna krem polos yang mengalasi seluruh koridor ini. Tatapan kosongnya menghitung jumlah keramik yang dipijaknya, berusaha mengalihkan fokusnya dari bayang-bayang kesedihan yang laksana enggan berhenti mengekori amigdalanya. Eloknya pemandangan salju putih pada jendela bening yang menghadap ke taman di koridor lantai satu gedung Kang Corp ini, tampaknya tak begitu menarik lagi bagi gadis itu. Fokusnya terbagi, bahkan untuk berjalan lurus saja terasa sulit di saat kepalanya terasa pening dan matanya berkunang-kunang begini. 

Pagi ini nampak begitu indah, sekalipun suhu di pertengahan musim dingin ini bisa membuat badan menggigil. Namun tidak bagi gadis dengan kantung mata menyerupai panda itu. Yora hanya berjalan dengan lesu di sepanjang lorong kantor ini. Entah bisa disebut berjalan atau tidak, ia lebih mirip orang pincang dengan langkahnya yang tersaruk-saruk itu. Biasalah, Yora datang terlalu pagi dan memilih keliling kantor mengisi bosan sekalian untuk refreshing.

Yora menguap, matanya terasa berat dan lelah. Maklum, Yora sama sekali tak tidur semalam. Waktu di mana mayoritas orang istirahat Yora habiskan hanya untuk meringkuk dalam selimut sembari merenung dan menangis dalam kebisuan. Terlalu banyak hal mengganjal pikiran Yora, sampai-sampai ia tak bisa menutup kelopak matanya dengan tenang barang beberapa menit saja. Apa yang mengganggunya? Apa yang ia renungi? Apa yang membuatnya menangis? Tentu saja, Julia Kim. Memangnya siapa lagi yang bisa menjadi sumber kesedihan Yora selain wanita itu?

Yora masih mencoba untuk mencerna ucapan Taehyun semalam–– perihal sekelompok orang yang pernah memukuli Yora di sekitar rumah kontraknya yang sekarang sedang tak dihuni. Percayalah, Yora mati-matian menahan air matanya keluar tatkala Taehyun menjelaskan tentang mereka.

Katanya, kelompok pria itu merupakan orang-orang yang ditunjuk untuk membunuh Yora. Kalian tak akan mengerti sebetapa hancurnya hati Yora ketika Taehyun bilang yang menyuruh mereka ialah Julia Kim–– ibu Yora sendiri. Seperti ngilu dan... Entahlah, Yora tak dapat menginterpretasikan bagaimana sesak dan sakitnya perasaannya setelah tahu alasan di baliknya, yakni untuk menutup isu masa lalu Julia Kim yang merebak dengan masif sekarang.

Yora tak tahu bagaimana Taehyun bisa tahu hal ini. Taehyun memang pernah bilang kalau ia akan mencaritahu siapapun sekelompok orang itu demi Yora, tapi Yora tak menyangka Taehyun benar-benar serius melakukannya. Benar juga, Yora lupa kalau Taehyun tak pernah main-main dengan ucapannya. Yora tak mengerti bagaimana upaya Taehyun dalam mengungkap hal ini dan apa saja yang dilakukannya.

Meski kenyataan ini menambah runcing panah yang menancap di relung hati Yora, ia tetap harus berterima kasih pada Taehyun. Karena Taehyun telah menyadarkan juga menunjukkan pada Yora bahwa Julia Kim sudah bukan lagi Han Seo Hee-- ibu Yora yang senantiasa menemani dan menuntunnya. Sekali lagi, Taehyun membuktikan kalau ia adalah orang yang paling bisa Yora percayai dan andalkan.

Tak cukup menyakiti, membuatnya sengsara, dan meninggalkannya pasca bercerai dengan mendiang ayah Yora hanya karena ingin lepas dari jerat kehidupan yang melarat. Wanita yang dulu pernah Yora panggil ibu ternyata masih mencoba membuat Yora menderita bahkan di saat keduanya sudah tak berhubungan lagi. Yora tahu ibunya pasti lebih bahagia kini karena telah menikah dengan seseorang yang teramat bercukupan, terpandang, dan kerap wara-wiri di televisi. Julia Kim pasti hidup nyaman dengan dikelilingi semua luxury itu. Berbeda jauh dengan lifestyle-nya di masa lalu.

Julia Kim tak lagi perlu bertahan di keluarga yang penuh kesederhanaan, tak usah lagi bersih-bersih atau memasak untuk memenuhi tanggung jawab sebagai seorang istri, sekarang dia mungkin punya belasan maid dan chef pribadi yang dapat disuruh-suruhnya. Tak lagi perlu mengurus anak ataupun menyisihkan pengeluaran. Apa yang ia inginkan, semahal apapun, selangka apapun, bisa ia dapatkan hanya dengan menggesek kartu. Mendengarnya saja, pasti sudah terbayang bagaimana elegannya hidup semacam itu. Mungkin karenanya, Julia Kim berusaha begitu keras untuk mempertahankan itu semua.

My CEO • Kang Taehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang