Domisili itu nampak begitu tenang, hanya ada musik dari kumpulan jangkrik yang berderik-derik dan kucing liar yang mengeong di pinggir jalan.
Sang empunya baru saja tertidur lelap mungkin sekitar setengah jam lalu.
Setelah di antar oleh Kang Taehyun, Yora segera masuk kerumahnya dan membersihkan diri.
Awalnya ia mengira akan kesulitan tidur karena terus-menerus memikirkan makhluk berparas sempurna itu.
Tapi kenyataannya berbanding terbalik. Setelah kepalanya menyentuh bantal ia segera terlelap dan mulai menjejakkan kaki di alam mimpi. Mungkin efek kelelahan.
TOK
TOK
TOKSuara ketukan pintu memecahkan mimpi indah Yora. Dirinya yang masih ingin terlelap malah menarik selimut yang menutupi tubuhnya naik hingga kepalanya tak kasat mata.
TOK
TOK
TOKYora mulai bergerak gelisah dari balik selimut karena terganggu.
Lagipula siapa yang mengetuk-- ah... menggedor pintu rumahnya saat subuh? Palingan hanya bocah-bocah jahil.
TOK
TOK
TOKYora sudah tidak tahan lagi. Ia menyibak selimutnya kasar dan segera berjalan keluar.
Dengan mengusap mata dan melangkah gontai, Yora memegang kenop pintu malas.
Cklek
"Siap– Hwang Hyunjin?!"
Mimpi buruk Yora saat ini berdiri di depannya. Walau dengan penerangan yang temaram, Yora masih tetap mengenali sosok Hyunjin yang jangkung.
Bulu Yora mulai meremang, ia meringis saat Hyunjin menatapnya tajam dengan senyum iblis itu.
Dengan cepat, Yora membalikkan tubuhnya. Ia berniat melewati badai ini dengan kabur masuk kerumah.
Namun langkahnya tercegat saat Hyunjin menarik tangannya hingga mereka berbalik posisi. Ia mendorongnya kasar hingga Yora jatuh terduduk ke tanah.
"Annyeong haseyo. Bagaimana kabarmu?" Hyunjin tersenyum.
Yora tau itu bukan senyum ramah, itu adalah senyum meremehkan.
Yora bangun dari posisinya. Ia menatap nyalang ke manik mata Hyunjin. Manik mata yang penuh dengan amarah dan ketidakpuasan diri.
"Kau pasti tau aku mengunjungimu untuk apa"
Yora terkekeh kecil, hingga membuat kerutan muncul di pelipis Hyunjin. Entah apa yang membuatnya tertawa. Mungkin ia mentertawai nasibnya sendiri yang harus terus bertatap muka dengan makhluk layaknya Hyunjin.
Ia melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah.
"Mau kemana kau?!" Teriak Hyunjin sambil menahan pergelangan tangan Yora kuat.
"Mengambil yang kau inginkan!" Bentak Yora. Ia membalikan badannya dan menatap Hyunjin dengan mata merah dan berair.
Setitik rasa iba muncul di hati Hyunjin. Ia menatap iris mata itu. Iris mata hitam pekat yang menyiratkan suatu kejengahan dan kepasrahan.
Yora menarik tangannya kasar. Terserah akan ada luka lecet atau apapun, dia tak peduli.
Ia masuk ke kamarnya, meninggalkan Hyunjin di luar rumah. Ia membuka nakas disamping ranjang. Diambilnya lembaran uang yang bernaung di dalam dan segera keluar lagi.
"Ini ambil dan segera pergi" Yora menarik telapak tangan Hyunjin dan meletakan lembaran uang lusuh itu di atasnya.
Setelah menerimanya, Hyunjin tidak beranjak pergi. Ia masih setia di tempatnya lengkap dengan senyum miring yang masih terpatri di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO • Kang Taehyun
Fiksi Penggemar[COMPLETED] (A Fantastic Cover By : @alcoholnight) Di usia 17-nya, Han Yora harus melepaskan segala cita-cita dan kegembiraan masa mudanya di kala takdir memaksanya tunduk. Pasrah adalah satu-satunya hal yang bisa Yora lakukan sewaktu ayahnya menin...