self-control, 00:17 WIB

820 53 2
                                    

Tidak ada yang semurni ini.

Cangkir yang kemarin kamu tuang, melahirkan dunia yang indah.

Seperti matamu yang semakin membesar, menjelaskan takdir yang tak terelakkan.

Pikiran dalam perjalanan ini, mencurahkan peluh yang tak terurai.


Kesederhanaan api yang membara, memberikan kesederhanaan abu yang terjatuh.

Pikiran diatas massa, adalah sihir. Aku sedang melakukan sihir.

Sihir halal yang kita pikir "kita tidak percaya," tapi nyatanya kita tolak untuk rasakan.

Itu ungkapan orang lemah, agar tidak tersakiti kembali.


Aku ingin menjadi seseorang yang menciummu pada saat kamu bermimpi basah.

Aku tahu, kamu akan pergi esok.

Tapi tinggallah sejenak malam ini.

Sebelum kita berdua merespon sentuhan masing-masing dengan membela diri.


Aku akan terus rindu padamu. Itu bagianku dari perjanjian kita.

Tapi memang hati tidak pernah begitu elastis untuk menerima rasa yang berlebih.

Aku yakin kita lebih tinggi di dimensi lainnya.

Telanjang, dan masih liar untuk mengeksplorasi selubung hati.

Maka tinggalkanlah peta untuk kembali kepada janji kita.

tulisan yang gua tulis jam 3 malam.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang