Aku merupakan orang yang seringkali membayangkan hari kemarin. Ternyata, kemarin begitu sempurna, sampai-sampai aku bisa mengimajinasikan apa yang nanti kemudian terhampar luas di alam sana. Kemungkinan besar, tangis dan amarah akan menyertaiku, tapi itulah apa yang harus aku pegang tanggung jawabnya.
Kamu perlu tahu ini. Aku sekarang sedang berteriak keras di kamarku. Sekaligus menangis, bahkan tertawa. Melalui alfabet yang begitu kelihatan di keyboard. Jujur saja, aku selalu merasa tidak terinspirasi sedikitpun. Aku iri kepada mereka yang begitu mudah mewujudkan imajinasi liarnya. Menyantumkan nama mereka pada apa yang lahir dari entah bagian belakang, kiri, kanan, atau depan otak mereka.
Mengimajinasikan sesuatu tidak pernah salah. Aku dan kamu merupakan orang paling liar di muka Bumi ini. Kita bisa membayangkan kita hidup di era Raphael, ataupun tinggal di Beverly Hills dengan lifestyle megah dan senarsis keluarga Kardashian. Sebagian dari dirimu tidak sempurna, secara kenyataan. Tapi imajinasiku, dan kerelaanku selalu hadir untuk menambal rasioku.
Aku tidak pernah merasa seperti ini. Seakan-akan, imajinasiku teriak setinggi langit. Tapi realita selalu ada untuk menenggelamkanku jauh ke dalam inti Bumi.
Justru, hal itu yang ingin aku rasakan. Berjaga-jaga menerima reservasi takdir yang menyakitkan.
- Bara Rakryan
KAMU SEDANG MEMBACA
tulisan yang gua tulis jam 3 malam.
Casualefull random. mungkin ini bisa tentang apa yang aku rasain sekarang, atau hal yang aku pengen omongin bersamamu. i'm speaking to you, and you could tell me your stories as well.
