Part - ENAM, check!

2.2K 162 0
                                    

Hari ini gue berangkat ke sekolah dengan diantar oleh ayah (ayah gue ya bukan ayah tetangga), biasanya sih gue bawa motor sendiri. Tapi karena lagi males, yaudah deh minta anterin aja.

Gue berjalan memasuki lingkungan sekolah untuk menuju ke kelas gue. Tiba-tiba saat gue melihat ke arah belakang, ada ka Putra yang sedang berboncengan dengan ka Dava. Dia pun menatap gue walau hanya sebentar. Lalu dengan segera gue meneruskan langkah menuju kelas.

Pada saat siang hari pas waktunya istirahat, gue segera ke masjid untuk menunaikan shalat dzuhur. Gue sendirian soalnya Billa sedang berhalangan dan dia mengeluh perutnya sakit. Biasa cewek kalau lagi dateng bulan.

Pas di masjid, gue kan mau ambil air wudhu, lah secara nggak sengaja papasan sama ka Putra yang udah selesai wudhu. Kita berdua sempat terdiam untuk beberapa detik. Lalu gue segera pergi dari hadapan ka Putra karena tiba-tiba gue kebelet pipis, jadi buru-buru ke toilet deh. Setelah urusan di toilet selesai, gue langsung ke tempat ambil wudhu.

Setelah selesai wudhu, gue segera masuk ke masjid dan memakai mukenah. Ternyata yang menjadi imam shalat adalah ka Putra. Gue berpikir, "Bukannya dia wudhu dari tadi ya? Kok baru mulai shalat?".

---

Di hari Jum'at biasanya pulang jam 1, tapi kalau pas ada ekskul ya sekitar jam 3. Tapi untuk Jum'at kali ini pulang lebih awal yaitu jam 10 karena akan diadakan rapat guru. Gue pulang bareng Billa, lebih tepatnya Billa sih yang bareng sama gue alias nebeng. Yaa dia emang jarang bawa motor sendiri.

Saat mau mengeluarkan motor di parkiran, Billa mengatakan, "Al Al, itu ka Putra kan ya?", tanya Billa sambil menunjuk ke arah pintu keluar parkiran.

Karena penasaran, gue melihat ke arah yang dimaksud oleh Billa. Dan memang benar, gue mendapati ka Putra sedang berboncengan dengan seorang cewek yang gue ketahui bernama ka Sandra, cewek cantik yang sering memenangkan olimpiade dan membuat harum nama baik sekolah, dia juga selalu mendapat ranking 1 paralel. Setidaknya itu yang gue tau tentang ka Sandra.

Entah mengapa melihat ka Putra berduaan dengan ka Sandra membuat gue tidak suka, mood gue yang semula baik-baik aja langsung berubah 180°. Tapi gue berusaha menetralkan sikap agar Billa nggak menduga yang macem-macem.

---

Di hari minggu yang gabut, gue memutuskan untuk car free day di taman yang nggak terlalu jauh dari rumah gue (tepatnya rumah orang tua gue sih hehe). Gue ngajak Billa untuk ikut cfd-an. Untung dia mau, jadi gue nggak sendiri deh.

Karena rumah Billa yang lebih deket dari taman, gue menitipkan motor gue di rumah Billa. Sebenernya yang paling gue suka dari cfd adalah banyaknya penjual makanan dan minuman. Jadi sekalian bisa kulineran deh. Gue ngajak Billa untuk membeli ice cream di bapak-bapak langganan gue.

Setelah membeli ice cream, Billa ngajak duduk di kursi yang ada di sekitar situ dikarenakan Billa yang kelelahan. Gue terlalu fokus sama ice cream gue jadi gue nggak tau deh kalau dari tadi Billa manggil-manggil nama gue.

"ALLANAAAAA!", teriak Billa tepat di telinga gue.

"Apa sih Bil? Gue lagi nikmatin ice cream nih. Jangan diganggu dong!", kesal gue.

"Liat tuh ada siapa di sana!", tunjuk Billa ke suatu arah.

"Emang ada apa sih?", tanya gue yang masih fokus pada ice cream.

"Makanya liat dulu", dengan terpaksa gue melihat ke arah yang ditunjuk Billa.

Dan ternyata nggak jauh dari tempat gue dan Billa duduk, terlihat ada ka Putra yang sedang berduaan makan ice cream dengan ka Sandra. Lagi-lagi ka Sandra, ucap batin gue.

"Mereka kayak deket banget ya Al. Apa jangan-jangan mereka ada hubungan? Dari kemarin perasaan berdua mulu", ucap Billa sambil menatap dua sejoli itu.

"Ya mana gue tau Bil", balas gue berusaha terlihat biasa aja dan nggak peduli.

"Bil, ke sana yok cari pentol yang biasanya!" ajak gue pada Billa.

Sebenarnya itu hanya alasan gue biar nggak ngeliat ka Putra dan ka Sandra berduaan.

---

Di hari selasa, ada pertandingan semifinal, di mana tim ka Putra yang akan bertanding pada pukul 2 siang. Sebenarnya sekolah udah dibubarkan sejak pukul 1, jadi seharusnya gue bisa menonton ka Putra bertanding.

Tapi saat gue ingin menonton, gue teringat ka Putra dan ka Sandra yang udah 2 kali gue lihat sedang berduaan.

"Pasti udah ada ka Sandra yang dukung ka Putra", pikir gue. Jadi gue memutuskan buat nggak jadi nonton pertandingan dan memilih untuk mengisi perut di kantin.

Ka Putra (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang