Saat gue sampai, acara udah dimulai. Saat gue mengisi daftar hadir, yang menjaga adalah ka Misel dan ka Robi, anggota osis sekaligus temen sekelas ka Putra.
"Allana kok nggak berangkat sama Putra?", tanya ka Misel.
"Iya ka. Tadi ada urusan dulu", jawab gue.
"Putra mau tampil lho Al", ucap ka Robi.
"Tampil?", tanya gue.
"Iya, habis ini Putra mau nyanyi sambil main gitar", jawab ka Robi.
"Serius ka?"
"Iya Al. Makanya buruan kamu masuk ke dalem keburu ketinggalan, ntar nyesel lagi", sahut ka Misel.
"Yaudah ka makasih infonya. Aku duluan ya", balas gue.
"Oke Al"
Gue segera masuk dan menuju ke lapangan, tempat di mana acara diadakan. Di sana udah sangat ramai. Dan gue melihat ka Putra udah berada di atas panggung.
Gue mendekat ke arah panggung agar bisa melihat ka Putra dengan jelas.
---
Ka Putra's POV
Gue kecewa, karena Allana nggak jadi dateng ke acara sekolah, padahal gue udah menyiapkan sebuah penampilan khusus untuknya. Yap, gue akan menyanyi sambil bermain gitar. Selain itu, ada satu kejutan lagi untuk Allana. Tapi yaudahlah, semuanya gagal.
Saatnya tiba, mc udah memanggil nama gue untuk segera naik ke atas panggung. Dengar berat hati, gue melangkah. Gue masih sangat berharap kalau Allana ada di sini.
"Katanya penampilan Putra dipersembahkan untuk seseorang yang spesial ya?", tanya Lala, temen osis gue yang menjadi mc.
"Tadinya sih iya", jawab gue.
"Kok tadinya? Emang sekarang udah nggak?", tanya Lala lagi.
"Dia nggak ada di sini"
"Loh? Kenapa?"
"Lagi ada urusan di luar"
"Yaahh kasian. Putra pasti kecewa ya? Emang siapa sih orangnya? Temen-temen ada yang tau nggak siapa yang dimaksud sama Putra?"
"ALLANAAAAA", semuanya berteriak menyebut nama Allana. Memang bukan rahasia lagi kalau gue sedang dekat dengannya.
"Oalah, jadi Allana toh. Bener nih Put?"
"Yaa gitu"
"Kalau misal Allana ada di sini, lo mau ngomong apa?"
"Ngomong apa ya, hhhmmmm.. Aku sayang sama kamu Allana"
Seketika suara riuh memenuhi lapangan. Kata cie terdengar begitu keras. Tapi percuma, nggak ada Allana di sini. Namun, tiba-tiba..
"AKU JUGA SAYANG SAMA KA PUTRA", gue seperti mendengar suara teriakan Allana. Gue pun menoleh pada sumber suara dan semua yang ada di tempat juga demikian. Allana berdiri di samping panggung. Sontak kehadiran Allana membuat gue nggak bisa berkata apa-apa, ditambah pula Allana yang terlihat lebih cantik dari biasanya.
"Waw! Kok bisa ada Allana? Kata Putra nggak bisa hadir. Sini Al, naik ke atas panggung!", ucap Lala.
Allana pun mengikuti perintah dari mc. Dia naik ke atas panggung dan mc menyuruhnya duduk di bangku yang ada di samping gue. Memang tadinya gue meminta untuk disediakan 2 bangku untuk gue dan Allana. Tapi gue kira nggak jadi karena dia nggak dateng. Rupanya Allana bisa ada di sini sekarang, bersama gue, di samping gue. Gue senang.
"Kamu kok bisa ada di sini?", tanya gue pada Allana.
"Ya bisa dong. Kan aku mau liat ka Putra tampil", jawab Allana.
"Tadi katanya lagi di bandara?"
"Kan tadi ka. Sekarang kan aku udah di sini sama ka Putra"
"CIEEEE"
"Aku minta maaf ya ka tadi nggak sempet ngabarin. Soalnya tadi emang nggak pegang hp", ucap Allana terlihat merasa bersalah.
"Iya, aku juga minta maaf udah salah paham sama kamu", balas gue.
"Wah wah, ada apaan ini kok pada minta maaf?", tanya Lala.
"Salah paham dikit", jawab gue.
"Oh.. Ini lo jadi nyanyi nggak Put? Dari tadi kok ngobrol terus"
"Hehe sorry sorry. Oke jadi lagu ini secara khusus gue nyanyikan untuk Allana, cewek yang berhasil memenuhi ruang hati gue. Terima kasih Allana, kamu udah ada dan telah mengisi hatiku yang hampa. Aku sayang kamu", ucap gue dengan tulus dan tersenyum.
"Sama-sama ka Putra", balas Allana tersenyum pula.
Gue mulai memetik gitar yang sedari tadi udah berada di tangan gue. Gue menyanyikan lagu best part dari Daniel Caesar & H.E.R.
Semua yang hadir malam itu tampak menikmati setiap petikan gitar dan lagu yang gue nyanyikan. Gue melihat ke samping gue dan mandapati Allana tengah menatap gue, gue pun demikian. Gue menatapnya dengan begitu dalam seolah mengisyaratkan kalau gue sangat menyayanginya dan mau dia selalu ada bersama gue. Setelah petikan gitar terakhir gue, semua penonton sontak bertepuk tangan sambil ada yang bersiul.
"Luar biasa penampilan dari Putra. Sekali lagi tepuk tangan dong buat Putra. Terima kasih ya Putra, semoga bahagia selalu sama Allana", ucap Lala.
"Aamiin", seru semua orang termasuk gue dan Allana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ka Putra (COMPLETE)
Teen FictionHanya kisah cinta antara murid baru bernama Allana dengan kakak kelasnya bernama Putra. Memang banyak yang mau ke aku, tapi aku hanya mau ke kamu. -Ka Putra - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Happy reading guys! Don't forg...