Part - DUAPULUH SATU, check!

1.3K 90 1
                                    

Allana's POV

Sesampainya di depan rumah, gue terkejut saat mengetahui ada ka Putra di sana. Gue meminta budhe untuk membukakan gerbang. Budhe sendiri adalah adik dari ibu gue. Beliau diminta ibu untuk menemani gue di rumah agar nggak sendirian.

Setelah motor Rey dan ka Putra masuk ke garasi, budhe segera masuk ke dalam untuk mengambilkan handuk. Bisa gue lihat dari raut muka ka Putra, sepertinya dia sedang cemburu. Namun gue berusaha untuk membuat semuanya terlihat biasa saja. Tapi tak lama setelah budhe mengambilkan handuk, ka Putra pamit pulang. Gue pengen menahannya namun dia keburu pulang.

Setelah kepergian ka Putra, gue mengajak Rey masuk ke dalam rumah.

"Rey, gue ambilin baju dulu ya. Kasian ntar lo masuk angin lagi", ucap gue.

"Udah nggak usah Al. Gue nggak papa. Gue kan strong", balas Rey menolak.

"Ya jangan gitu dong Rey. Ntar kalau lo sakit, gue ngerasa bersalah karena udah nyebabin lo sakit. Gue ambilin baju ayah bentar ya"

"Ya udah deh Al, terserah lo aja. Makasih ya"

"Oke Rey, tunggu sini ya!"

Gue ke kamar ayah dan ibu untuk mengambil baju ayah yang sekiranya muat di badan Rey.

"Nih Rey. Semoga muat ya", ucap gue memberikan baju ayah pada Rey.

"In Shaa Allah muat kok", balas Rey sambil melihat baju tersebut.

"Yaudah lo ganti baju dulu. Gue juga mau ke kamar buat ganti baju. Masih inget kan toiletnya ada di mana?"

"Inget kok"

Gue meninggalkan Rey dan segera menuju ke kamar. Sebelum ganti baju, gue teringat hp gue yang masih mati. Gue pun segera mencharge hp dulu.

---

Selesai ganti baju gue langsung menghampiri Rey di ruang tamu. Ternyata budhe udah menyiapkan makan malam untuk gue dan Rey. Gue mengajak Rey untuk makan malam bersama.

Selesai makan, gue dan Rey menonton televisi sambil mengobrol mengenai banyak hal. Sekitar pukul setengah 10, Rey pamit pulang dan kebetulan hujan juga udah reda.

---

Setelah Rey pulang, gue segera ke kamar untuk mengambil hp dan menghubungi ka Putra. Gue khawatir jika dibiarkan terlalu lama, ka Putra malah semakin salah paham dan masalah bisa semakin rumit.

Saat baru mengaktifkan hp, muncullah banyak notif dari ayah, ibu, budhe, Rey, dan ka Putra. Gue memilih untuk membuka chat dari ka Putra terlebih dahulu. Karena yang sedang dalam masalah ya sama dia. Kalau ayah, ibu, Rey, dan budhe kan udah beres.

 Kalau ayah, ibu, Rey, dan budhe kan udah beres

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ka Putra (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang