Allana's POV
Di jam istirahat siang ini, tiba-tiba ka Putra ngechat gue terus katanya mau jadi imam shalat gue. Gue mengajak Billa dan teman-teman yang lain untuk ke masjid. Sesampainya di masjid, gue dan yang lain segera mengambil air wudhu. Setelah itu, kita mengambil tempat yang masih kosong. Dan benar saja, ka Putra udah ada di depan, bersiap untuk menjadi imam.
Selesai menunaikan ibadah shalat Dzuhur, ka Putra ngajak gue makan bareng di kantin. Sebenernya gue juga ngajak temen-temen yang lain, tapi nggak ada yang mau ikut dengan alasan nggak mau jadi nyamuk.Yaudah, akhirnya gue cuma berdua dengan ka Putra.
---
Sesampainya di kantin, gue dan ka Putra mencari tempat duduk yang masih kosong. Karena kondisi kantin yang begitu ramai, alhasil gue dan ka Putra mendapatkan tempat duduk di paling ujung.
"Kamu mau makan apa? Biar aku aja yang pesenin", tanya ka Putra.
"Nggak papa nih ka?", tanya gue memastikan karena nggak enak kalau dia yang pesenin.
"Nggak papa dong. Biar kamu nggak capek jalannya", jawabnya tersenyum.
"Orang cuma jalan ke situ doang ka", ucap gue.
"Hehe.. Jadinya pesen apa?", tanya ka Putra lagi.
"Bakso sama jus alpukat aja deh", jawab gue.
"Oke tunggu bentar ya", ucapnya lalu pergi.
Tak lama kemudian, ka Putra kembali dengan membawa nampan yang udah berisi 2 mangkok bakso dan dua gelas jus.
---
Setelah selesai makan, ka Putra nganterin gue kembali ke kelas.
Hari ini, mata pelajaran di kelas gue semuanya full, gurunya pada masuk semua. Nggak ada kata jamkos buat hari ini. Alhasil, kelas selesai pukul 3 sore.Karena ekskul kumpul jam setengah 4, gue memutuskan untuk shalat ashar terlebih dahulu.
Gue berjalan seorang diri ke masjid karena temen-temen sekelas gue nggak ada yang ikut ekskul sama dengan gue, termasuk Billa. Hhmmm, ka Putra? Dari jam 2 tadi dia udah selesai kelas dan dia langsung ke tempat futsal buat latihan sama temen-temennya.
---
Kumpulan ekskul berakhir jam setengah 6 sore. Semua yang hadir di sana lantas membubarkan diri dengan segera dan langsung pulang. Sedangkan gue memilih untuk ke masjid terlebih dahulu karena akan segera masuk waktu shalat maghrib.
Ternyata di masjid hanya ada gue seorang diri. Yaahhh, lagi-lagi sendiri, udah kayak jomblo aja? Hhhmm bukannya emang jomblo ya :vGue berniat menghubungi ayah setelah gue selesai shalat. Tapi sayang, setelah selesai shalat maghrib ternyata hujan turun dengan begitu derasnya. Gue berkali-kali menghubungi ayah dan ibu gue namun tak kunjung mendapatkan respon. Gue mau memesan ojek online tapi kondisi sedang hujan deras, kasian tukang ojeknya ntar. Mau nelfon ka putra, takut ganggu dia lagi latihan.
Akhirnya gue memilih untuk menunggu hujan reda sendirian di dalam masjid. Bukannya reda, malah hujan semakin deras.
Satu jam lamanya gue menunggu hujan yang nyatanya tak kunjung reda. Saat gue mau menghubungi ayah ibu gue lagi ternyata handphone gue mati karena baterainya habis. Gue lupa nggak membawa charger lagi. Gue semakin bingung dan panik. Bagaimana cara gue buat pulang ke rumah. Bisa aja gue jalan atau nggak nanti cari tukang ojek yang biasanya mangkal di deket sekolah, tapi kondisinya sedang hujan deras.
---
Tak lama kemudian, gue mendengar ada suara motor yang mendekat. Gue ke depan halaman masjid untuk melihat siapa orang itu dan ternyata dia adalah Rey. Gue kaget kenapa Rey bisa sampe sini. Rey segera menghampiri gue dengan kondisi yang sudah basah kuyup.
"Rey? Kok lo bisa ke sini?", tanya gue setelah Rey turun dari motornya.
"Lo nggak papa kan Al? Lo baik-baik aja kan?", tanya Rey terlihat sangat khawatir.
"Gue nggak papa Rey. Lo kenapa bisa ke sini?", tanya gue lagi.
"Tadi ibu lo nelfon. Katanya lo belum pulang terus ditelfonin juga nggak bisa. Lah ayah sama ibu lo lagi ada urusan di luar kota, jadinya ibu lo minta tolong ke gue buat nyari lo. Yaudah gue langsung ke sekolah lo. Gue nyari keliling satu sekolah nggak nemu-nemu. Tapi alhamdulillah akhirnya bisa ketemu juga sama lo", jelas Rey panjang lebar.
"Maaf ya Rey jadi ngerepotin lo. Tadi hp gue mati, jadinya nggak bisa ngabarin siapa-siapa", ucap gue merasa nggak enak sama Rey.
"Nggak ngerepotin kok. Yaudah kita langsung pulang ya. Ini lo pakek jas hujannya. Maaf kalau kebesaran", ucap Rey memberikan sebuah jas hujan berwarna navy pada gue.
"Lo aja Rey yang makek. Kan ini jas hujan lo"
"Enggak Al. Lo aja yang makek. Gue kan udah terlanjur basah"
"Tapi Rey-"
"Udah Al, pakek aja! Biar lo nggak masuk angin, biar nggak sakit"
"Makasih banyak ya Rey", ucap gue yang pada akhirnya menerima jas hujan Rey lalu dengan segera gue memakainya.
Setelah itu, gue naik ke atas motor Rey.
Rey mengendarai motornya dengan kecepatan standar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ka Putra (COMPLETE)
Teen FictionHanya kisah cinta antara murid baru bernama Allana dengan kakak kelasnya bernama Putra. Memang banyak yang mau ke aku, tapi aku hanya mau ke kamu. -Ka Putra - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Happy reading guys! Don't forg...