"Lo yang namanya Allana ya?", tanya seseorang yang sontak membuat gue dan Billa mendongak dan terkejut saat mengetahui ternyata orang itu adalah ka Sandra.
"Iya ka. Ada apa ya?", tanya gue.
"Gue mau ngomong berdua sama lo", jawabnya dengan nada yang judes.
"Bil, tunggu sebentar ya", ucap gue pada Billa.
"Iya Al"
Ka Sandra mengajak gue menjauh dari posisi Billa.
"Ada apa ya ka?", tanya gue lagi.
"Jauhin Putra!", tegas ka Sandra.
"Hah? Ka Putra? Emang kenapa ka?"
"Putra itu milik gue dan lo, jangan sekali-kali berani buat ngedeketin dia. Gue nggak suka milik gue diganggu oleh siapapun"
"Milik ka Sandra? Sejak kapan?", gue berusaha memberanikan diri untuk menjawab omongan ka Sandra.
"Sejak sebelum lo ada di sekolah ini. Dari SMP gue udah bareng-bareng sama Putra. Tapi semenjak lo ada, semuanya berubah. Sikap Putra mulai berubah sama gue. Dia mulai menjauh dan itu semua gara-gara lo", ucap ka Sandra sambil nunjuk gue.
"Kok aku? Emang apa yang udah aku lakuin ka?", tanya gue menggunakan kosakata aku bukan gue karena gue bermaksud menghormati ka Sandra yang notabene kakak kelas gue.
"Jangan sok nggak tau apa-apa! Lo pasti tebar pesona ke Putra kan? Sok kecantikan banget sih lo", sinis ka Sandra.
"Mohon maaf ya ka, aku nggak pernah tuh tepe-tepe ke ka putra. Yang ada, ka Putra yang deketin aku", balas gue dengan santai.
"Putra yang deketin lo? Nggak mungkin kalau lo nggak mulai duluan. Dari dulu Putra sukanya sama gue doang, nggak ada yang lain"
"Dulu kan? Sekarang? Perasaan ka Putra udah beda. Udah bukan buat ka Sandra lagi"
"Jaga ya omongan lo. Jangan sok tau! Putra cuma suka sama gue dan selamanya akan seperti itu. Dia nggak pernah suka sama lo. Lo nya aja kali yang kepedean"
"Maaf ya ka Sandra, ka Putra sendiri yang bilang ke aku. Kalau ka Putra udah nggak ada rasa apa-apa ke ka Sandra dan sekarang ka Putra sukanya sama aku"
"Dih sok banget lo. Emang apa sih lebihnya lo daripada gue?"
"Dia jauh lebih baik daripada lo", sahut seseorang membuat gue dan ka Sandra menoleh. Tanpa diduga ka Putra datang menghampiri kita berdua. Bisa gue lihat, ka Sandra mulai was was dengan kehadiran ka Putra.
---
Ka Putra's POV
Setelah selesai shalat dzuhur, gue mau mengajak Allana ke kantin bareng. Saat mau mengetikkan pesan ke Allana, tiba-tiba ada 1 pesan masuk dari dia.
Gue bingung apa maksud pesan dari Billa, teman Allana. Gue mulai khawatir, takut terjadi hal buruk pada doi gue. Jadi tanpa basa-basi gue langsung menuju ke taman belakang sekolah untuk memastikan Allana baik-baik saja.
Saat sampai di taman, gue melihat Allana sedang berbicara dengan Sandra. Gue takut Sandra mengatakan yang tidak-tidak pada Allana. Gue segera menghampiri mereka.
"Dih sok banget lo. Emang apa sih lebihnya lo daripada gue?", ucapan Sandra yang terdengar meremehkan Allana.
"Dia jauh lebih baik daripada lo", sahut gue menjawab pertanyaan Sandra. Sontak ucapan gue membuat Allana dan Sandra menoleh dan menatap gue. Gue lihat, mereka bingung kenapa bisa tiba-tiba ada gue.
"Putra? Kok lo bisa di sini?", tanya Sandra.
"Lo ngomong apa aja sama Allana?", tanya gue menatap tak suka pada Sandra.
"Engga kok. Gue nggak ngomong apa-apa", jawab Sandra.
"Gue ingetin sama lo ya San, gue udah nggak ada perasaan apa-apa sama lo. Jadi tolong banget lo ngertiin itu. Dan sekarang, gue sukanya sama Allana dan lo, jangan sekali-kali ganggu dia atau lo akan berurusan sama gue"
"Kenapa sih Put? Di saat gue suka sama lo, lo malah suka sama orang lain?"
"Perasaan nggak bisa ditebak kapan datang dan perginya San. Dulu juga di saat gue suka sama lo tapi lo malah lebih milih orang lain kan? Gue berusaha ikhlas San karena gue mau ngelihat lo bahagia"
"Sekarang gue udah nggak sama Fadli, Put. Gue nyesel dulu kenapa lebih milih dia daripada lo. Padahal jelas-jelas lo jauh lebih baik daripada Fadli"
"Penyesalan emang selalu datang terlambat San. Tapi yaudahlah, semua udah terjadi kan"
"Gue mau kita memperbaiki hubungan kita Put. Gue yakin kok lo pasti bisa suka lagi sama gue"
"Maaf San, gue nggak bisa. Gue udah memilih Allana"
"Kenapa sih Put? Kenapa harus Allana? Lo kan baru kenal sama dia? Sedangkan gue? Lo udah kenal dari SMP"
"Perasaan nggak ngeliat seberapa lama kita mengenalnya, tapi seberapa dalam rasa yang kita punya untuknya. Tolong mengerti itu San"
"Lo jahat Put! Lo nggak ngertiin perasaan gue "
"Bukannya gitu San. Dulu ya dulu, sekarang ya sekarang, semuanya udah berbeda"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ka Putra (COMPLETE)
Teen FictionHanya kisah cinta antara murid baru bernama Allana dengan kakak kelasnya bernama Putra. Memang banyak yang mau ke aku, tapi aku hanya mau ke kamu. -Ka Putra - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Happy reading guys! Don't forg...