Di hari selasa siang ini ada pertandingan semifinal. Karena kelas dibubarkan 1 jam sebelum pertandingan tim gue dimulai, jadi gue berharap Allana bisa nonton di sini.
Gue mencarinya tapi nggak ada juga. Pikiran gue mulai nggak karuan. Entah kenapa feeling gue mengatakan kalau dia nggak akan dateng ke sini. Panitia udah nyuruh tim gue dan lawan untuk segera turun ke lapangan.
Selama pertandingan babak 1, pikiran gue hanya terfokus pada Allana. Gue berusaha untuk segera menyelesaikan pertandingan ini dan mencari keberadaannya. Gue dan tim berhasil mencetak gol sebanyak 9 dan lawan tetap 0.
Di sela-sela bergantian babak kedua, gue izin ke coach dan tim gue untuk pergi keluar sebentar karena ada yang harus gue selesaikan. Gue percaya tim gue tetap bisa memenangkan pertandingan tanpa adanya gue.
---
Gue segera bergegas mencari keberadaan Allana. Tujuan gue hanya 2, kalau nggak masjid ya kantin. Karena ruangan yang ada jelas udah dikunci semua. Kalau emang nggak ada di masjid ataupun kantin, mungkin aja dia udah pulang.
Gue segera berlari menuju masjid, tapi gue nggak mendapati keberadaannya. Lalu gue berlari ke kantin yang berada di sisi paling timur lingkungan sekolah.
Kantin begitu sepi, nggak ada siapapun dan banyak penjual yang udah menutup stand jualannya.
Namun saat gue berjalan ke arah ujung kantin, gue melihat ada seorang cewek yang sedang menenggelamkan wajahnya dalam lipatan tangannya yang berada di atas meja. Gue berpikir itu pasti Allana. Dengan segera gue menghampirinya.
Saat gue udah duduk di depannya, dia masih belum menyadari kehadiran gue. Akhirnya gue memanggil namanya.
"Allana!", panggil gue dan dia mulai mendongak menatap gue sambil mengerjapkan matanya, sepertinya tadi dia ketiduran.
"Hah ada apa ka?" tanyanya dengan wajah masih mengantuk.
"Ngapain di sini?", tanya gue.
"Tadi habis beli makan terus ketiduran. Kok kakak ada di sini?", jawabnya dan tanyanya balik ke gue.
"Nonton pertandingan yuk!", ajak gue.
"Hah? Maksudnya?"
"Sekarang kan tim futsal sekolah lagi tanding, masa kamu nggak mau ngasih semangat?". Gue sengaja pakek kosakata aku-kamu kalau sama Allana. Secara dia kan calon doi gue hehe..
"Kan udah banyak yang nyemangatin", ucap Allana.
"Kurang lengkap kalau tanpa kamu. Udah ayo! Bentar lagi pertandingannya selesai", balas gue.
"Nggak deh ka, aku mau pulang aja. Ngantuk", tolak Allana.
"Nonton bentar lah, paling nggak nyampe setengah jam udah selesai. Ntar aku anterin pulang deh", tawar gue.
"Nggak usah, aku bawa motor sendiri"
"Yaudah. Ayo sekarang ke aula! Mau ya! Please", desak gue.
"Hmm yaudah iya", putus Allana.
Yes! Akhirnya Allana mau gue ajak nonton pertandingan. Untuk pertama kalinya gue berjalan berdua dengannya. Selama perjalanan, jantung gue terus berdetak lebih kencang dari biasanya dan gue tersenyum walau gue pastikan nggak ada yang menyadari senyum gue tersebut.
Allana diam aja dan gue lihat sepertinya dia masih mengantuk. Jadi saat gue ingin mengajaknya ngobrol, gue urungkan. Daripada merusak moodnya terus ntar dia malah nggak jadi nonton kan berabe.
---
Gue menyuruh Allana untuk segera ke tribun dan gue langsung masuk lagi ke lapangan.
Ternyata tim gue hanya berhasil memasukkan 1 gol sedangkan tim lawan udah 8 gol. Itu tandanya 2 gol lagi tim lawan seri dengan tim gue.
Tanpa basa basi gue bertukar posisi dengan temen gue. Waktu pertandingan kurang 10 menit lagi.Gue melihat ke arah penonton dan gue mendapati Allana berada di barisan terdepan dan terlihat mulai fokus pada pertandingan daripada rasa kantuknya tadi.
Gue segera menggiring bola dan nggak butuh waktu lama, gue berhasil mencetak gol. Akhirnya pertandingan pun berakhir dengan skor 14-8. Alhamdulillah. Itu tandanya tim gue besar kemungkinan akan lolos ke babak final.
---
Setelah urusan di lapangan selesai, gue segera menghampiri Allana.
Namun belum sempat gue memanggilnya, Sandra menghampiri gue. Dia mengucapkan selamat dan ingin pulang bareng sama gue karena lagi nggak bawa motor. Sandra menarik lengan gue untuk diajaknya mengambil tas lalu segera mengantarkannya pulang. Lagi-lagi dengan terpaksa, gue iyain ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ka Putra (COMPLETE)
Teen FictionHanya kisah cinta antara murid baru bernama Allana dengan kakak kelasnya bernama Putra. Memang banyak yang mau ke aku, tapi aku hanya mau ke kamu. -Ka Putra - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Happy reading guys! Don't forg...