Part - EMPAT, check!

2.4K 178 5
                                    

Pertandingan futsal udah memasuki babak semifinal. Tim ka Putra pun kembali bertanding. Kebetulan sekolah sedang diliburkan karena guru-guru dan kepsek ada studi banding ke Malang. Tapi tentu aja pertandingan futsal tetap berlanjut.

Tadinya gue mau ngajak Billa dan teman-teman lainnya buat nonton futsal, mumpung lagi gabut di rumah. Tapi Billa dan yang lain lagi pada sibuk, jadinya terpaksa deh gue nonton sendirian.

Sebenernya selain karena alasan gabut, gue juga pengen nonton ka Putra tanding. Mulai terbaca sedikit aneh? Seorang Allana mau nontonin ka Putra tanding? Ada apa gerangan? Hush, jangan mikir yang aneh-aneh dulu!

---

Pada saat gue mau masuk ke aula, gue kan posisinya lagi haus, jadinya mau beli minum dulu di stand yang ada sebelum pintu masuk. Beli es jeruk kan gue, eh nggak taunya tiba-tiba pas gue balik badan ada yang nabrak gue dan otomatis bikin es jeruk gue tumpah. Kan sayang ya, belum juga gue minum:(

Orang itupun langsung minta maaf. Dan saat gue ngeliat wajahnya ternyata itu ka Putra. Untuk beberapa detik gue terdiam. Namun secepatnya gue tersadar dan langsung mengambil tissue di dalam tas untuk membersihkan es jeruk yang ada di celana dan sepatu gue.

Ka Putra pun berniat membantu tapi gue cegah, karena gue bisa lakuin itu sendiri. Lagipula nggak sopan kalau kakel bersihin sepatu adkel. Ibu-ibu yang jualan es jeruk pun segera mengambil pel dan membersihkan es jeruk yang tumpah. Gue berniat membantu tapi dilarang oleh si ibu.

Karena ka Putra merasa bersalah, dia pun ingin mengganti rugi es jeruk gue yang udah dia tumpahin.

"Aku ganti aja ya es jeruknya", ucap ka Putra dengan ekspresi yang menunjukkan rasa bersalahnya. *Eh kok pakek aku-kamu?

"Nggak usah ka, nggak papa", gue menolaknya karena nggak enak dong.

"Kan aku yang udah numpahin. Aku ganti ya. Anggap ini sebagai bentuk tanggung jawabku atas kesalahanku tadi. Mau ya?", paksanya.

"Terserah kakak deh", akhirnya gue ngikut aja apa katanya.

"Yaudah. Bu es jeruknya 1 ya", pesan ka Putra pada si ibu.

Setelah mendapatkan es jeruk yang baru, gue pun mengucapkan terima kasih pada ka Putra, dan kalian tau apa? Ka Putra senyum dong ke gue. Mana senyumnya manis bet lagi, duh.

"Nama kamu siapa?", tanya ka Putra.

"Allana ka", jawab gue agak ragu.

"Kelas 10?", tanyanya lagi.

"Iya ka".

"Kenalin namaku Putra dari kelas 11. Salam kenal ya", ucapnya. Rasanya gue ingin berteriak mengatakan kalau semua orang di sekolah pun pasti tau dia siapa, termasuk gue hehe..

"Iya ka salken juga", jawab gue berusaha sopan.

Karena gue nggak ingin berlama-lama dengan ka Putra, gue pun memutuskan untuk segera masuk ke aula. "Yaudah ka aku masuk dulu ya. Sekali lagi terima kasih buat es jeruknya"

"Kamu mau nonton pertandingan?", tanya ka Putra lagi sebelum gue sempat beranjak pergi.

"Iya ka", jawab gue.

"Sendiri?"

Loh, kenapa ka Putra nanya gitu, emang ada urusannya sama dia? Nggak kan? Ck, aneh!

"Iya", ucap gue seadanya.

"Yaudah bareng aku aja yuk daripada kamu sendirian". Waduh, ka Putra ngajak gue nonton bareng gaes. Ada apa ini?

"Enggak usah ka, udah biasa sendiri kok", tentu aja gue menolak walaupun aslinya pengen nerima.

"Udah ayo, aku nggak terima penolakan lho", ucapnya dengan santai tapi tatapannya itu lho, dalem bet woy.

"Hmm gimana ya ka", gue bingung mau jawab apa_-

"Udah ayo! Apa perlu aku gandeng?", tanyanya dengan nada yang terdengar seperti menggoda.

"Eh nggak perlu ka, aku bisa jalan sendiri kok", jawab gue berusaha terlihat normal (lah emangnya lo nggak normal Al? Maksud gue, berusaha normal karena gue lagi deg degan thor)

"Yaudah ayo masuk!"

Akhirnya gue masuk ke aula bareng sama ka Putra, dengan catatan gue terpaksa ya karena nggak tau mau nolaknya gimana.

Ka Putra (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang