Setelah gue dan Allana berpamitan, kita segera menuju ke kafe yang tak jauh dari rumahnya. Sekitar 5 menitan kita udah nyampe. Situasi kafe saat itu begitu ramai, tapi untung gue dan Allana masih mendapatkan tempat duduk. Gue segera memanggil pelayan bermaksud untuk memesan makanan.
"Kamu mau pesen apa Al?", tanya gue setelah seorang pelayan menghampiri kita dan membawakan menu makanan di kafe itu.
"Kentang goreng sama milkshake alpukat aja ka", jawab Allana.
"Nggak makan berat?"
"Tadi udah ka"
"Yaudah kalau gitu"
Gue segera memesan makanan untuk gue dan Allana tersayang *eh
"Jadi gimana ka?", tanya Allana setelah pelayan barusan pergi.
"Hah? Gimana apanya Al?", tanya gue balik karena nggak ngerti maksud pertanyaan dia.
"Katanya mau ngejelasin. Nggak jadi ta?" tanya Allana memperjelas.
"Iya jadi kok. Udah nggak sabar ya?", ucap gue berniat menggodanya.
"Ya bukannya gitu ka. Tau ah terserah", balas Allana terlihat kesal.
"Eh jangan marah dong. Iya iya aku jelasin. Tapi bingung mau jelasin dari mana"
"Ya jelasin dari awal dong ka"
"Ntar kamu jadi tau semuanya dong"
"Lah terus emang tujuan ka Putra ngejelasin tuh apa? Biar aku tau kan? Gimana sih ka?"
"Hehe bercanda. Oke jadi gini Al"
Gue menjelaskan tentang gimana awal gue tau dia dan awal mula gue menyukainya. Tentu aja gue menjelaskan secara garis besar karena kalau terlalu detail bisa-bisa sampe besok nggak kelar cerita gue.
"Padahal yang suka sama ka Putra kan banyak. Kenapa sukanya sama aku?"
"Ya namanya perasaan nggak bisa ditebak Al. Aku juga nggak ngira kalau bakal suka sama kamu"
"Iya sih"
"Jadi gimana Al? Kamu mau nggak jadi pacarku?", tanya gue membuat Allana terlihat terkejut.
"Hm, aku-"
"Permisi mas mbak, ini pesanannya", ucap pelayan yang tiba-tiba muncul membuat ucapan Allana terpotong.
"Makasih mas", balas Allana dengan ramah.
"Iya mbak. Kalau gitu saya permisi dulu. Selamat menikmati"
"Gimana Al?" tanya gue bermaksud meminta jawaban atas pertanyaan gue tadi
"Kita makan dulu yuk ka! Habis itu ngerjain pr, keburu malem soalnya", jawab Allana yang seolah ingin mengalihkan pembicaraan. Bisa gue tebak kalau Allana belum siap menjawab pertanyaan gue. Yaudahlah, gue juga nggak pengen memaksa dia. Takut malah bikin dia nggak nyaman.
---
Sambil menikmati makanan, Allana mengerjakan prnya. Gue lihat dia tampak kebingungan.
"Kenapa Al? Kok kayak bingung gitu?", tanya gue.
"Ini ka, aku nggak ngerti kenapa bisa kayak gini. Padahal tadi rumusnya gini", jawab Allana sambil menunjuk bukunya.
"Coba sini aku liat", ucap gue.
"Nih ka", Allana ngasih bukunya ke gue.
Kebetulan pr matematika yang Allana kerjain, gue masih mengingat dan mengerti materi tersebut. Jadi gue bisa membantu Allana mengerjakannya. Dengan telaten gue mengajarinya sampe dia bisa dan paham.
Nggak kerasa udah jam 10 malam. Gue pun segera mengantarkan Allana pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ka Putra (COMPLETE)
Teen FictionHanya kisah cinta antara murid baru bernama Allana dengan kakak kelasnya bernama Putra. Memang banyak yang mau ke aku, tapi aku hanya mau ke kamu. -Ka Putra - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Happy reading guys! Don't forg...