Part - TUJUHBELAS, check!

1.5K 115 7
                                    

Sesampainya di kelas, Sandra langsung menghampiri gue dan mengatakan kalau nanti pas jam istirahat, dia mau ngomong sesuatu ke gue di taman belakang sekolah.  Gue pun mengiyakan aja ucapannya.

Pada saat jam istirahat, Sandra keluar kelas terlebih dahulu dan nggak lama kemudian dia mengirim pesan ke gue dan mengatakan kalau dia udah menunggu di taman. Karena nggak enak kalau membuatnya menunggu terlalu lama, jadi gue segera menemui Sandra di taman belakang.

Sesampainya di tempat, gue melihat tidak ada satu orang pun selain gue dan Sandra. Taman belakang sekolah memang jarang dikunjungi oleh para siswa-siswi. Maka dari itu taman tersebut sangatlah sepi padahal tempatnya sejuk karena dipenuhi dengan banyak pohon-pohon besar. Gue melihat Sandra duduk di salah satu bangku taman sambil menundukkan kepalanya. Gue juga melihat kalau bahunya bergetar. Apa Sandra menangis?

"San", panggil gue setelah duduk di sampingnya.

Sandra mengangkat kepalanya dan langsung menatap gue. Ternyata benar, Sandra menangis, tatapannya begitu sendu. Tapi kenapa? Ada apa?

"Lo kenapa San?", tanya gue.

"Putra", panggilnya dengan suara yang terdengar seperti memelas.

"Iya? Kenapa San?", tanya gue lagi.

"Lo masih suka kan sama gue?", tanya Sandra membuat gue mengernyitkan dahi.

"Hah? Maksud lo?"

"Dulu kan lo suka sama gue Put. Sampe sekarang perasaan lo masih sama kan? Lo masih suka sama gue kan Putra?"

"Kenapa lo nanya gitu San? Ada apa?"

"Jawa pertanyaan gue Put! LO MASIH SUKA SAMA GUE KAN?", tanya Sandra lagi tapi kali ini dengan berteriak.

"Gue bingung San. Gue nggak ngerti ada apa sama lo. Tiba-tiba lo ngajak gue ke sini, terus nangis dan nanya gitu ke gue. Tapi maaf San, perasaan gue udah berubah. Gue udah nggak ada perasaan apa-apa sama gue. Gue cuma nganggep lo temen biasa, nggak lebih", jawab gue dengan jujur.

"Nggak mungkin! Lo pasti bohong kan Put?"

"Enggak San. Ngapain juga gue bohong. Gue emang beneran udah nggak ada perasaan apapun sama lo. Gue udah suka sama orang lain"

"Siapa? Adek kelas itu? Siapa namanya? Allana? Apa sih bagusnya dia dibanding gue? Kenapa lo bisa suka sama dia?"

"Perasaan nggak ada yang tau San. Rasa suka itu tiba-tiba muncul gitu aja tanpa gue duga. Yang jelas, emang iya, gue suka sama Allana"

"Gue suka sama lo Putra. GUE SUKA SAMA LO! Dan gue mau, LO JADI PACAR GUE"

"Gue hargai perasaan lo San. Tapi maaf, gue nggak bisa jadi pacar lo. Gue cuma nganggep lo temen doang dan gue nggak mau lebih dari itu"

"Tapi gue mau kita lebih dari temen Put"

"Maaf San, perasaan nggak bisa dipaksain. Gue ada urusan. Gue pergi dulu. Sekali lagi maaf"

Gue segera pergi dari taman karena gue takut ucapan Sandra semakin ke mana-mana. Bukan gue bermaksud jahat, tapi benar kan, perasaan nggak bisa dipaksain? Dulu saat gue suka Sandra, dia nolak gue. Dan sekarang di saat gue udah nggak ada perasaan sama dia, eh dia bilang suka sama gue. Apa itu yang dinamakan perasaan yang datangnya terlambat?

Ka Putra (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang