Part - TIGABELAS, check!

1.7K 141 4
                                    

Sesampainya di rumah, Rey langsung pamit karena ada urusan lain yang harus dia kerjain.

Saat gue mau masuk ke dalem rumah, tiba-tiba handphone gue berdering. Ada panggilan dari nomor yang nggak gue kenal. Gue mengangkatnya, barangkali penting kan.

Halo Al - sapa seseorang dari seberang sana.

Iya ini siapa? - tanya gue.

Kamu lihat ke arah jam enam! - ucapnya membuat gue bingung.

Maksudnya?

Balik badan!

Gue menuruti ucapan orang tersebut. Dan setelah gue balik badan ternyata ada ka Putra yang berdiri di depan rumah gue. Gue segera menghampirinya.

"Ngapain ke sini?", tanya gue dengan nada yang terdengar sedikit sewot.

"Tadi siapa?", tanya ka Putra.

"Siapa apanya?", tanya gue balik karena nggak mengerti maksudnya.

"Yang nganterin kamu balik", jawabnya.

"Temen", ucap gue jujur.

"Yakin?"

"Kenapa sih ka? Ke sini cuma mau nanya itu doang?"

"Maafin aku Al", ucap ka Putra yang buat gue menautkan kedua alis gue.

"Buat?", tanya gue.

"Buat semua kesalahan yang pernah aku lakuin ke kamu"

"Ka Putra aneh. Tiba-tiba dateng ke rumah terus minta maaf pula"

"Aku dari tadi kepikiran sama kamu Al. Pas aku liat kamu makan sama cowok lain, main bareng di timezone terus dianterin pulang lagi. Aku cemburu Al, kamu harus tau itu", ucap ka Putra sambil natap gue dalem bet.

"Hah? Cemburu? Orang dia cuma temen doang kok"

"Ya tetep aja ngeliat kamu deket dan bisa ketawa lepas sama cowok lain bikin aku nyesek Al"

"Terus maunya ka Putra gimana?"

"Jangan deket-deket lagi sama dia. Bisa?"

"Dia itu temenku ka, kita kenal udah dari SMP. Masa nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba aku jauhin dia. Lagipula apa hak ka Putra buat nyuruh aku jauhin dia? Emang ka Putra siapanya aku?"

"Masa harus aku perjelas Al"

"Apanya?"

"Kamu masih belum ngerti juga?"

"Ngerti apa?"

"Allana Noviana, aku.. Suka sama kamu. Jelas? Dan aku nggak mau kamu deket-deket sama cowok lain karena aku orangnya cemburuan"

Deg!

"Suka sama aku? Bukannya ka Putra sukanya sama ka Sandra?", tanya gue yang kaget mendengar penuturan ka Putra barusan.

"Ya ampun, itu cuma gosip doang. Aku sama Sandra nggak ada hubungan apa-apa. Lagipula Sandra itu masa lalu aku dan aku mau masa sekarang sekaligus masa depan aku itu cuma kamu Allana", jawab ka Putra bikin hati gue menghangat.

"Sejak kapan suka sama aku?", tanya gue yang masih belum percaya kalau dia beneran suka sama gue.

"Bisa nggak kalau kita nggak ngomong di sini?"

"Terus di mana?"

"Kafe gitu. Kalau nggak salah di deket sini ada kafe kan?"

"Tapi aku belum ngerjain pr. Besok pagi harus dikumpulin"

"Kamu bawa aja PR kamu, ntar aku bantu ngerjainnya"

"Gimana ya? Aku izin ayah ibu dulu ya. Kalau nggak dibolehin ya maaf ka"

"Biar aku aja yang ngomong langsung sama orang tua kamu"

"Eh jangan ka!", larang gue.

"Udah nggak papa", balasnya terlihat tenang.

Tiba-tiba ayah dan ibu keluar dan menghampiri gue yang sedang bersama ka Putra.

"Ini kok ngobrolnya di luar? Temennya nggak diajak masuk, Al?", tanya ibu gue.

"Mari nak masuk dulu!", ajak ayah gue.

"Assalamu'alaikum om tante, selamat malam", ucap ka putra yang kemudian mencium punggung tangan kedua orang tua gue.

"Wa'alaikumsalam", jawab keduanya.

"Saya putra om tante, kakak kelasnya Allana. Saya ke sini berniat untuk mengajak Al pergi sebentar. Itupun kalau tante sama om mengizinkan"

"Kalau kita sih terserah Al nya mau atau nggak, asal pulangnya jangan kemaleman. Besok kan harus sekolah", balas ayah gue.

"Gimana Al? Kamu mau pergi sama nak Putra?", tanya ibu gue.

"Iya bu. Tapi aku mau ambil buku dulu ya ka", jawab gue.

"Iya Al"

Gue segera masuk ke dalam rumah dan meninggalkan ka putra bersama kedua orang tua gue.

Ka Putra (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang