Keesokan harinya, gue mengajak Allana berangkat bareng ke sekolah. Awalnya dia menolak dengan berbagai alasan, tapi gue tetep bersikukuh dan akhirnya Allana pun mengiyakan ajakan gue untuk berangkat bareng. Jam 6 gue otw ke rumahnya. Jarak yang gue tempuh dari rumah gue menuju ke rumah dia sekitar 15 menit.
Saat gue sampai di rumahnya, gue bertemu dengan ibunya yang sedang menyapu.
"Assalamu'alaikum tante. Selamat pagi", ucapku sambil mencium punggung tangan ibu Allana.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh nak Putra, selamat pagi juga. Mau jemput Al ya?"
"Hehe iya tante"
"Ya udah masuk dulu yuk! Allana nya lagi sarapan"
"Iya tante"
"Kamu udah sarapan? Kalau belum, ayo sarapan bareng sama Al!"
"Udah kok tante"
"Yaudah kamu tunggu sini bentar ya, tante panggilin Al dulu"
"Oke tan"
Gue duduk di sofa ruang tamu sedangkan ibu memanggil Allana di ruang makan. Nggak lama kemudian, Allana menghampiri gue.
"Ayo ka!", ajak Allana.
"Udah siap?", tanya gue setelah berdiri dari duduk.
"Udah dong", jawab Allana.
"Kok kayak semangat banget gitu? Apa karena mau berangkat bareng aku?", goda gue.
"Dih gr! Orang tiap hari aku selalu semangat kok. Udah ah buruan berangkat, ntar telat lagi"
"Iya iya buru-buru amat sih"
"Udah mau berangkat?", tanya ibu Allana kembali muncul.
"Iya bu, udah jam segini", jawab Allana.
"Hati-hati ya. Jangan ngebut lho nak putra! Semangat sekolahnya", pesan ibu camer gue.
"Siap tante", balas gue sambil mengacungkan jempol gue.
"Berangkat dulu ya bu, Assalamu'alaikum"
"Pamit dulu tan, Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"
---
Sesampainya di sekolah, gue mengantarkan Allana sampai di depan kelasnya. Awalnya dia menolak dengan alasan nggak mau jadi bahan gosip di kalangan fans-fans gue. Tapi gue bilang, "Udah nggak usah peduliin omongan orang". Dan dia pun menurut.
Ternyata emang benar sih, sepanjang perjalanan ke kelas Allana, banyak sekali siswa-siswi yang ngeliatin kita dan langsung deh bisik-bisik tetangga.
"Makasih ka udah dianterin", ucap Allana saat udah nyampe di depan kelas.
"Sama-sama. Nanti kamu pulang jam berapa?"
"Nanti aku ada ekskul, jadi ka Putra pulang duluan aja"
"Ekskul sampe jam berapa?"
"Nggak tau ka"
"Aku nanti ada latihan futsal buat persiapan final. Kalau kamu udah selesai ekskul kabarin aku ya, ntar aku jemput"
"Nggak usah ka, aku bisa bareng temen atau nggak naik ojol aja"
"Tapi-"
"Udah ka nggak papa. Ka Putra fokus latihan futsal aja. Biar bikin aku bangga hehe"
"Yaudah. Tapi kamu hati-hati ya. Kalau udah sampe rumah jangan lupa kabarin aku"
"In Shaa Allah"
"Aku ke kelas dulu ya"
"Iya ka. Semangat belajar"
"Iya kamu juga"
Setelah berpamitan, gue segera melangkahkan kaki menuju ke kelas gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ka Putra (COMPLETE)
Teen FictionHanya kisah cinta antara murid baru bernama Allana dengan kakak kelasnya bernama Putra. Memang banyak yang mau ke aku, tapi aku hanya mau ke kamu. -Ka Putra - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Happy reading guys! Don't forg...