Part - SEBELAS, check!

1.8K 138 1
                                    

Allana's POV

Sesampainya di rumah, gue segera menaruh motor gue di garasi. Namun ada yang tidak biasa, ada motor yang juga terparkir di sana. Entah siapa pemiliknya yang jelas itu bukan motor keluarga gue. Tapi gue merasa nggak asing sama motor itu, tapi lupa punya siapa hehe.

Gue masuk ke dalam rumah sambil mengucapkan salam. Lalu ibu pun menyambut gue. Aku mencium punggung tangannya. Lalu gue segera bertanya, "Itu motor siapa bu yang di garasi?".

"Itu motor temenmu. Cepet temuin dia di ruang tamu ya. Kasian udah nunggu lama. Ibu ke belakang dulu ya", jawab ibu gue.

"Temen? Siapa bu?", tanya gue yang bingung akan maksud ibu.

"Ntar juga kamu tau sendiri. Udah sana!", ucap ibu.

"Iya bu"

Gue menuju ke ruang tamu dan ternyata tamu yang dimaksud ibu tadi adalah Rey, temen SMP gue dulu. Dia sekarang terlihat lebih keren. Hmm.. Fyi, dulu gue pernah deket sama dia tapi gue sih nggak pernah ada rasa, nggak tau kalau dia wkwk.

"Hai Al", sapanya tersenyum hangat.

"Hai Rey. Kok nggak bilang sih kalau mau ke rumah. Tau gini kan gue pulang lebih cepet. Maaf ya jadi bikin lo nunggu lama", ucap gue merasa nggak enak padanya.

"Nggak papa kok Al. Tadinya gue mau ngabarin lo dulu, tapi kemarin hp gue habis kereset jadi semua kontak ilang dan gue kan nggak hafal nomor lo. Jadi ya gue langsung ke sini aja", jelas Rey.

"Oalah. Lo pulang sekolah langsung ke sini?", tanya gue karena melihat Rey masih memakai celana sekolah dan membawa tas sekolah pula. Baju seragam? Sepertinya ia tutupi dengan hoodie yang saat ini dipakainya.

"Iya. Eh Al, temenin gue cari makan yok di luar. Laper nih, belum makan soalnya", pinta Rey.

"Yaudah, ayo! Tapi gue mau ganti baju dulu ya. Soalnya nggak enak masih pakek seragam"

"Oke. Jangan lama-lama ya. Ntar gue kangen lho", canda Rey.

"Dih gombalan lo nggak ada kemajuan Rey. Itu-itu mulu", cibir gue.

"Biarin", kata Rey acuh.

Gue segera masuk ke dalam kamar gue dan berganti baju. Lalu gue meminta izin ke ibu kalau mau nemenin Rey cari makan. Gue dibonceng oleh Rey dengan motor kesayangannya yang sejak SMP udah menemaninya.

Di sela-sela perjalanan, Rey bertanya, "Mau cari makan di mana Al?"

"Terserah lo Rey. Gue ngikut aja", jawab gue.

"Kita ke mall aja gimana? Sekalian nonton", usul Rey.

"Iya terserah"

Rey melajukan motornya dengan kecepatan standar.

---

15 menit kemudian kita sampai di salah satu mall di Surabaya.

"Lo mau makan atau nonton dulu?", tanya Rey setelah kita masuk ke dalam mall.

"Terserah Rey. Gue belum terlalu laper, tadi habis makan soalnya. Tapi kalau lo mau makan dulu, ya ayo", jawab gue.

"Oalah. Nonton dulu aja ya kalau gitu. Ntar gampang lah gue bisa beli popcorn dulu buat ganjel", ucap Rey.

"Nggak papa?", tanya gue memastikan.

"Iyaa santuy. Lo mau nonton apa?"

"Film horror. Yang baru tayang itu lho. Gue kan belum nonton", jawab gue antusias.

"Yaudah ayo!"

Gue dan Rey berjalan menuju ke lantai atas di mana bioskop berada.

"Mau nonton apa mas?", tanya mbaknya lalu Rey menyebutkan judul film yang ingin kita tonton.

"Jam berapa mas?", tanya mbak bioskop lagi.

"Yang terdekat adanya jam berapa mbak?", tanya Rey balik.

"Sekitar 10 menit lagi mulainya mas. Tapi tinggal 4 kursi yang kosong dan semuanya terpisah", jawab si mbak.

"Gimana Al? Nunggu yang selanjutnya ta?", tanya Rey ke gue.

"Yang itu aja nggak papa Rey. Biar cepet hehe", jawab gue.

"Terus lo mau duduk di mana?"

"Gue yang paling ujung aja Rey"

"Yakin?"

"Yakin"

"Yaudah gue yang paling bawah aja kalau gitu"

Setelah membayar tiket, gue ke toilet dulu dan gue menyuruh Rey untuk masuk ke biskop terlebih dahulu. Toilet saat itu begitu rame, jadi harus antri dulu deh.

Ka Putra (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang