Di balik semua alasan.

162 8 1
                                    



Semua orang pasti tahu, bahwa cinta bisa mengalahkan segalanya, cinta sejati bisa membangkitkan putri yang tidur selamanya, cinta sejati bisa membuat seseorang nekat melakukan hal yang di luar akal sehat, bahkan banyak kata-kata manis yang muncul karena betapa kuatnya cinta di dunia ini, salah satunya adalah 'Demi cinta, lautan akan aku sebrangi', kurang lebih begitu.

Mengapa aku memikirkan itu? Singkatnya, aku sedang menyemangati diriku untuk bisa menerjang hujan ini dengan motorku demi sampai di stasiun.

Bagimana bisa nyebrangin laut,
kalau karena hujan aja ga dateng?


Tentunya, kenapa harus sampai repot-repot, jawabannya adalah karena wanita yang beberapa bulan terakhir ini selalu ada di pikiranku. Wanita cantik nan pintar yang menjadi semangatku hingga rela basah kuyup dan kedinginan di malam yang ramai oleh orang-orang dengan pasangannya.

Dia adalah gadis cantik dengan rambut panjang tergerai, mata yang berkilau, tubuh yang ideal, ya, intinya ketika melihatnya, kata-kata yang cocok untuk mendeskripsikannya adalah sempurna. Dia adalah Mahasiswa Kampus Unggulan Negeri di Depok, tidak sepertiku yang hanya Kampus Negeri di Jakarta.











*****
Kami pertama bertemu saat sedang melihat lokasi ujian masuk Perguruan Tinggi. Sebelum hari ujian, para peserta bisa survey ke lokasi ujiannya untuk tahu letak persisnya dan tidak menjadi alasan telat saat hari ujian. Karena itu, aku juga survey ke kampus swasta di pusat kota Jakarta, letaknya di luar Jalan Tol dalam kota.

Aku sendirian pergi ke sana, karena aku mendapatkan lokasi sisa dan juga di SMA aku tidak memiliki teman yang benar-benar dekat. Saat sampai di dalamnya, aku benar-benar tidak tahu apa apa. Tidak ada poster atau pemberitahuan di mana letak ruang ujiannya. Di sana hanya terdapat lift yang penuh akan antrian, aku duga itu adalah Mahasiswa Kampus ini, namun aku tidak begitu yakin.

Aku benar-benar bingung harus apa, aku ingin bertanya tetapi mulutku terasa sangat berat karena aku tidak sering berkomunikasi dengan siapapun kecuali benar-benar penting. Lalu aku melihat wanita cantik di depan mading sedang mencari sesuatu, sepertinya dia juga sama denganku. Mataku memang jagonya kalau lihat cewek cakep.

Tak lama memandanginya, aku melihat dari kejauhan ada satpam yang berjalan ke arahku. Dengan menarik nafas yang dalam, aku lalu mulai memberanikan diriku untuk bertanya, lagipula aku tidak bisa berlama-lama di sini.

"Pak, misi pak.."
"Pak.."

Satpam itu berhenti. Ia melihat ke arahku, lalu menoleh ke belakangnya. Ternyata gadis yang di depan mading itu juga memanggil satpam.

"Ah, dia duluan aja pak.." ujarku.
Pak Satpam lalu menoleh ke gadis itu dan berpaling dariku.

"Engga, mas itu aja duluan.." sahut gadis itu.
Pak Satpam lalu menoleh ke arahku dan berpaling dari gadis itu.

"Ah engga, dia aja duluan pak.." lanjutku.

"Dia duluan pak.." sahutnya.

"Kamu aja duluan.."

"Masnya aja duluan.."

"Kamu.."

"Masnya!"

"Eh udah! Malah jadi riwehh.." potong Pak Satpam.

Kami lalu terdiam.

"Kamu mau tanya apa?" Tanya Pak Satpam kepada gadis itu.

"Saya mau tanya, dimana lokasi buat Ujian Masuk Perguruan Tinggi ya pak?" sahut gadis itu.

"Oalah, ada di lantai dua. Dari tangga abis itu ke kanan. Nah di lorong itu semuanya ruang ujian buat besok"

"Makasih pak" ujar gadis itu sembari berjalan menuju tangga.

Dibalik Dunia NalarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang