Say Yes 16.

895 185 133
                                    

Say Yes 16.

Aku mencintaimu, hanya kau, itu tidak akan berubah.

- 3600

💛💛💛


Eunwoo terlihat menghela napas panjang sebelum akhirnya menegakkan posisi dan memasukkan ponsel ke dalam saku celana.

"Apakah kau tidak menyukai Jiyeon sedikitpun berdekatan dengan seorang Pria?"

Jae Wook melirik pada sosok Eunwoo yang mengecek like dan followers Jiyeon, Yang saat ini menyandarkan kepala di dinding dengan menutup mata.

"Untuk apa kau mengurusi yang bukan urusan mu?" jelas Eunwoo kemudian.

"Hm Baiklah" Jae Wook mengangguk seraya bangkit untuk menemui Seulgi yang belasan kali menelpon dan mengirim pesan LINE.

Jae Wook berhenti sebentar menimbang untuk mengatakan pada Eunwoo apa yang ia dengar dari Seulgi.

"Cha Eunwoo kau mengetahui bahwa Jaehyun ..."

"Menyukai Jiyeon?" Jae Wook kembali mendekat dan duduk di samping Eunwoo yang masih memejamkan matanya.

"Bagaimana kau mengetahuinya?" tanya Jae Wook penasaran.

"Hanya menebak,"kata Eunwoo acuh.

***

Jiyeon bergegas menuju ruangan dosen untuk mengumpulkan hasil lukisan. Dipertengahan jalan, ia merasa ada yang menarik dan menyeretnya masuk ke sebuah kelas tingkat 1.

"Ommoooo!!! Hmmpppfff,Hmmmppfft! Teriakan Jiyeon tertahan karena baru saja dibekap oleh tangan besar seorang Pria.

"Diam jangan berteriak ini aku Ji, suara kau mengalahkan toa," ucap Jaehyun sedikit bergidik mendengar teriakan Jiyeon sungguhlah nyaring.

Mata Jiyeon membulat yang membekapnya adalah Jaehyun. Dengan gerakan cepat Jiyeon memegang kedua bahu Jaehyun.

"Jaehyun kau baik-baik saja? kenapa pagi tadi kau tampak pucat?"

"Ssstt" Jaehyun menempelkan jari telunjuk di bibirnya, berharap gadis itu sedikit mengurangi volume suaranya. Ia kemudian melirik ke sekeliling

"Kenapa?"

"Suaramu membuat kuping ku marah Ji, terlalu nyaring, berisik," ucap Jaehyun menuntun Jiyeon untuk duduk ke meja barisan paling depan.

"Maaf, apakah aku membuatmu khawatir?" lanjut Jaehyun bertanya.

"Aku sangat khawatir, aku pikir kau sakit Jae, dan kau berbicara sangat tidak jelas." Jiyeon meluapkan kekesalannya ketika mengingat semuanya berbicara tak jelas kepadanya pada saat pagi tadi.

"Aku tidak sakit, aku mabuk."

"Kau mabuk? ada masalah?" Jaehyun mengangguk dan telunjuknya menunjuk tepat di hati.

"Hatimu sakit? kau mempunyai penyakit serius?" Jaehyun mengamati raut wajah Jiyeon, Tergambar kekhawatiran di sana, Jaehyun menggeleng.

"Tidak, aku cemburu pada seseorang."

"Kau tidak berbohong? kau tidak sakit Jae? patah hati kau menyukai seseorang?" Jiyeon mencari kejelasan lagi pada Jaehyun yang menanggapinya dengan senyuman.

[✔] Say Yes! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang