Say Yes 24.

869 156 70
                                    

Say Yes 24.

Kata orang cinta itu indah, benar jika kau sungguh-sungguh mencintai seseorang itu.

- Ily

💛💛💛

Hangat hembusan napas menerpa wajah Jiyeon, membuat dirinya terbangun dari tidur dan terbelalak mendapati wajah Eunwoo di depan wajahnya. Sangat dekat. Ia mau berteriak namun suaranya akan nyaring ia tidak ingin membuat Hyunsik melihat ini, Jiyeon beringsut mundur dan merasakan tangan Eunwoo juga melingkari pinggangya. Sialan! Apa yang terjadi, ia tertidur.

Pemandangan di depannya benar-benar mengerikan, Eunwoo dengan bertelanjang dada terbaring menyamping menghadap kearahnya. Matanya terpejam menampilkan bulu matanya yang indah. Setan apa yang menguasai dunia hingga ini bisa terjadi.

Jiyeon mengumpat dengan kasar, ia tidak bisa melepaskan pelukan Eunwoo. Ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.00 berarti lewat 15 menit Hyunsik akan mengedar untuk membangunkan Jiyeon. Jiyeon tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang, membangunkan Eunwoo ia tidak tega, Jiyeon memijat pelipis dan mengacak rambutnya kesal.

"Hmmmm." Eunwoo melenguh pelan, merentangkan kedua tangannya. "Tidurku sangat nyenyak." Eunwoo tersenyum bahagia "Kenapa dengan wajahmu ini?" Pertanyaan Eunwoo membuat semakin naik darah. Eunwoo melesatkan lagi tangannya memeluk Jiyeon, menyembunyikan wajahnya di antara leher Jiyeon.

"Mana ucapan selamat pagi untukku?"

"Kau!" bentak Jiyeon "Eunwoo bisakah kau melepaskan pelukan untuk segera keluar dari kamar, kau ingin Ayahku melihatku?" Jiyeon menyingkirkan wajah Eunwoo yang berusaha mengecup bahunya yang terbuka.

Cengiran di bibir Eunwoo membuat Jiyeon tidak bisa menahan kekesalanya lagi, Ia langsung menjambak rambut Eunwoo kuat. Jiyeon mencubit kuat tangan Eunwoo yang masih bertengger manis di perutnya. Entah apa yang lucu dari kemarahannya. Eunwoo tertawa dengan aksi Jiyeon, membuat Jiyeon semakin kesal dan Jiyeon memukul dada Eunwoo sebanyak dua kali.

"Kau tertawa?! Menurut mu ini lucu? Jika Ayahku berpikir aku wanita penggoda gimana Cha Eunwoo."

"Tenanglah, bukankah itu bagus, semakin bagus jalan untuk menikahi mu Jiyeon." Eunwoo malah menggoda, Eunwoo membawa Jiyeon berada di atas pangkuannya saat ini.

Jiyeon mengepalkan tangan kanannya, dengan sekuat tenaga ia mengarahkan tinjunya ke wajah Eunwoo, Eunwoo menangkapnya bahkan tangan Jiyeon sekarang di bawa kebelakang tubuhnya sendiri. Oleh Eunwoo yang mempunyai badan luar biasa indah itu.

Eunwoo tidak melepaskan tangannya, hingga posisinya menjadi memeluk pinggang Jiyeon. "Semakin kau memberontak, semakin aku menginginkan dirimu sekarang." Eunwoo masih saja bergurau.

"Lepaskan!" hardik Jiyeon.

Eunwoo menggeleng, Jiyeon menyerang perut Eunwoo dengan gelitikan, mereka bergulat layaknya cacing yang kepanasan, Eunwoo tertawa begitupun Jiyeon yang mendapat serangan balik dari Eunwoo. tempat tidur sudah berantakan, baju kemeja Jiyeon tersingkap membuat Eunwoo berdehem.

"Yak ... Cha Eunwoo dadaku sesak karena kegelian."

Lampu kamarnya menyala menghentikan mereka dari pergulatan penuh tawa dari keduanya. Jiyeon meneguk ludah untuk melihat siapa yang berada di dalam kamarnya, Jiyeon mencari oksigen Chanyeol sudah berada di ambang pintu sambil menenteng handuk, matanya membulat dengan mulut yang terbuka sedikit.

"Park Jiyeon! Apa yang kau lakukan!" Chanyeol mengusap wajahnya memerah, Ia melirik kamar Hyunsik yang masih tertutup rapat.

Jiyeon dan Eunwoo saling tukar pandang. Posisi mereka saat ini sudah seperti pasangan pengantin baru yang menghabiskan waktu di kamar, untuk menikmati satu sama lain, di first night mereka. Mata Jiyeon berkilat merah, bibirnya membisikkan umpatan kasar, Eunwoo malah sebaliknya, memasang wajah bahagia dan secara tak takut mengancing baju kemeja Jiyeon yang tak sengaja terlepas.

[✔] Say Yes! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang