Say Yes 32 (END)

1.3K 137 45
                                    

Say Yes 32.

Ingin aku dengar suara debaran jantungmu malam ini. aku akan melakukan yang terbaik.

- Ending

💛💛💛


Setelah acara pernikahan mereka segera pulang, pulang ke apartemen Euwnoo. Shin Hye tidak mau membuat Jiyeon kelelahan, jadi ia menyuruh Jiyeon dan Eunwoo pulang terlebih dahulu.

Jiyeon dan Eunwoo telah berada di kamar mereka berdua. Ya, sebenarnya ini adalah kamar Eunwoo, untuk sekarang akan menjadi kamar mereka. Jiyeon sedang duduk di meja rias sambil melepas aksesoris yang ia pakai, lalu memberisihkan make-up yang masih melekat. Jiyeon sangat risih, karena wajahnya sudah menjadi sedikit gatal.

Jiyeon berusaha untuk membuka mahkota kecil dan beberapa jepit yang menjepit makhotanya. Jiyeon merasakan tangan mangambil alih. Tangan Eunwoo saat ini membuka satu-persatu penjepit itu. Pria itu berdiri di belakang Jiyeon.

"Kau tidak mandi?" tanya Jiyeon sambil menghentikan pergerakan Eunwoo.

"Terlalu malas untuk melakukan itu."

"Kau siap Jiyeon?" Eunwoo memeluk Jiyeon dari belakang, menaruh dagunya di atas pundak polos Jiyeon, Jiyeon masih lengkap dengan gaun pengantinnya, baru saja Jiyeon melepas anting, ia melihat pantulan dirinya dan Eunwoo di cermin.

"Siap apa Eunwoo?"

Saat tangan hangat pria itu bersentuhan dengan punggung halus Jiyeon, Jiyeon menegang dan merasakan getaran aneh yang ia rasakan disekujur tubuhnya terlebih lagi napas hangat yang ia rasakan oleh pria itu mengenai pundaknya. Seketika jantungnya terasa seperti berhenti sesaat pria itu mengucapkan kalimatnya.

"Kau tidak bisa mengelak lagi, aku ingin menyentuhmu malam ini," ucap Eunwoo sambil mengecup pundak mulus istrinya. Tangan Eunwoo mulai sedikit demi sedikit membuka resleting gaun Jiyeon.

"Kau wanita ku sejak malam ini." Eunwoo sambil menatap Jiyeon dari pantulan kaca itu, gadis yang akan menjadi wanita itu sedang memejamkan matanya yang masih berusaja untuk mentralisir nafasnya yang masih menggebu-gebu.

Jiyeon tidak berbicara sama sekali, Eunwoo lalu membalikkan tubuh Jiyeon untuk menghadapnya. Eunwoo membelai wajah Jiyeon lalu mengecup pelan bibir Jiyeon.

Jiyeon mengerjapkan mata, ia melihat rahang tegas Eunwoo dan raut serius dari wajah Eunwoo. "Tunggu sebentar," ujarnya. Eunwoo mengambil sesuatu dari lemari, ia membawa sebuah kaset, ia menyetel kaset itu dan terdengarlah alunan nada yang begitu indah.

"Aku menginginkanmu." Eunwoo menarik pinggang Jiyeon, membenturkan keningnya di kening gadisnya.

"Eunwoo"

"Hemm apa," seru Eunwoo dengan nada seraknya karena hasrat yang sudah menguasai.

"Aku perlu persiapan, bukankah seorang wanita harus memerlukan persiapan," balas Jiyeon dengan mengusap rambut belakang Eunwoo. Ia mengetahui ini, apa yang di inginkan Eunwoo, apalagi bukan kalau bukan memenuhi kewajibannya. Tapi yang ingin dilakukannya adalah mandi, agar Eunwoo tidak terusik dengan bau nya, karena menurut nya, ia sedikit gerah dan berkeringat.

"Aku tidak bisa menunggu lagi, sudah lama aku menahan."

"Ya, kau boleh melakukannya sekarang." Jiyeon mengizinkan lalu menarik kepala Eunwoo untuk mempertemukan bibir mereka. Eunwoo terkejut dengan Jiyeon yang ia pikir akan tidak mengerti lagi dengan maksudnya. Lalu ia tersenyum disela ciuman.

[✔] Say Yes! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang