Say Yes 29

688 119 36
                                    

Say Yes 29.

Satu serangan dan kau terlena. Itu sebabnya aku tetap disini. Masih terbaring di tempat tidur bersamamu. Bersabar untuk diri ku.

- Vibra

💛💛💛

"Park Jiyeon kau sudah membaca artikel hari ini?" Sontak ucapan Seulgi membuat Jiyeon meletakkan Ponsel nya di meja.

Seperti sekarang teman sekelasnya sedang berkumpul membicarakan artikel yang di posting melalui instagram kampusnya. Artikel tersebut tentu sudah sampai di seluruh penjuru jurusan. Jiyeon belum membuka media sosial terutama pada Instagram, Seulgi terus menrefresh pada akun instagram Jiyeon yang terus bertambah followersnya.

"Tentang?"

Seulgi meniup poninya, dan menangkup wajah Jiyeon dengan gemas, temannya ini terlalu lelet untuk perbincangan yang menyoroti nama nya.

"Kau menjadi trending bersama Seung Hoo Sunbaenim." Seulgi segera membuka ponsel Jiyeon untuk melihatkan artikel itu.

"Hah? Kenapa bisa?" balas Jiyeon belum mengetahui tentang berita itu. Ia kemudian membaca dan menutup mulutnya tidak percaya. "Wah keren!" Jiyeon menggeleng kagum dan membaca banyak komentar yang mendukungnya.

"Aku yang pusing Jiyeon, kau tidak memikirkan Eunwoo akan marah pada mu, bayangkan ketika Eunwoo membaca ini.

"Seung Hoo mengatakan bahwa Jiyeon adalah pacar impiannya, Yoo Seung Hoo jurusan seni akan berkolaborasi bersama Park Jiyeon , akankah benih-benih cinta muncul? Berikan komentar mu."

Jiyeon mengangguk ia memikirkan Eunwoo memutuskannya dan cincin yang Eunwoo berikan akan di minta Eunwoo kembali.

"TIDAK!" teriak Jiyeon sambil meremas ponsel.

"Aish ... kau tidak perlu berteriak seperti itu, telingaku masih ingin mendengar Baekyung ku berbicara." Seulgi mengusap-usap telinganya. "Temui Eunwoo, aku rasa Kakakku sudah membacanya, kau rayu dia jangan sampai Eunwoo marah, aku yang di rumah kesal melihat wajah nya yang murung, sebentar lagi kau menjadi ipar ku, aku tak bisa membayangkannya sungguh menyenangkan, aku tidak sabar Jiyeon."

Seulgi tersenyum sendiri, Jiyeon melihatnya menjadi malu bukan akan ucapan Seulgi, tetapi ia mendengar bisikan teman sekelasnya membicarakannya.

"Aku pergi dulu, doakan aku."

"Jiyeon tunggu dulu."

"Kenapa?"

"Apa kau perlu belajar padaku tentang malam sehabis pernikahan?"  Seulgi sangat antusias dengan mengangkat alisnya untuk menggoda Jiyeon.

"Tidak perlu, aku bisa mencarinya di internet."

"Aku tidak percaya padamu, aku tidak ingin kau akan terkejut Jiyeon, malam ini aku ingin menginap di rumahmu."

Jiyeon memicingkan mata dan melipat tangannya di dada. "Kau yakin? Atau kau ada niat untuk menggoda Ayahku?"

"Yaaaaaa ... aku tidak seperti itu."

"Aah, kepalaku, tolong lupakan, Jiyeon."

Jiyeon menjulurkan lidahnya melambaikan tangan untuk melanjutkan mencari Eunwoo. "Sedikitpun tidak aku lupakan, Cha Seulgi."

"Anak itu!" geram Seulgi sambil menutup wajahnya malu.

...

"Cha Eunwoo, berhenti! Tunggu aku!" Teriaknya melengking kemudian mengejar kekasihnya yang tak memperdulikannya. Sebelum menghilang dibelokan tingkat 6 Jiyeon semakin mengencangkan larinya. Suasana ramai menyusahkan Jiyeon untuk mengejar langkah lebar Pria itu, ia menyumpah berkali-kali Eunwoo, ia menggeram ketika napasnya sudah ngos-ngosan.

[✔] Say Yes! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang