Say Yes 25

723 151 52
                                    

Say Yes 25.

Mulai hari ini, aku akan memiliki sesuatu denganmu. Aku akan menatapmu setiap hari agar kau tak jauh dari pandanganku

- Stuck

💛💛💛

Sepanjang perjalanan Eunwoo hanya berdiam diri tak menyahut apapun yang dikatakan atau ditanyakan Jiyeon. Ia masih tidak terima Jiyeon dipilih menjadi kandidat di pentas seni 4 hari lagi akan diadakan.

"Turun," perintah Eunwoo seraya membuka pintu sebelah kanan Jiyeon dan diikuti saja oleh gadis itu.

"Kau kenapa lagi Eunwoo," tanya Jiyeon dengan menatap Eunwoo ingin pria itu menjawab. Ia masih kesal dengan Pria di sampingnya ini, yang membawa seenaknya tanpa memberi kesempatan untuk sekedar berganti pakaian.

Ia memakai baju tidur bermotif kelinci, dengan sendal jepit, sedangkan Eunwoo memakai kemeja berwarna navi yang digulung sampai ke siku, celana Jeans panjang warna hitam dan sepatu merk terkenal.

Jiyeon di sini merasakan bagai pembantunya Eunwoo, mengawal sang majikan untuk keluar.

"Eunwoo kenapa kita di klinik kecantikan?" Jiyeon menatap sebuah klinik terbesar di kota Seoul, Jiyeon menahan malu banyak sepasang mata memerhatikan penampilan Jiyeon.

"Kau akan mengetahui setelah sampai di dalam."

Eunwoo merapatkan Jiyeon saat matanya tertangkap remaja SMA yang memandang kagum ke arah Jiyeon, Eunwoo menarik pinggang Jiyeon untuk lebih dekat ke arahnya.

Drrrt Drrrt Drrrt

Eunwoo melihat siapa yang menelpon Jiyeon saat ini, tidak ada nama hanya sederet nomor yang tertera. Jiyeon pun langsung menggeser tombol hijau di sana lalu menempelkan benda pipih warna peach itu ketelinganya.

"Park Jiyeon? Aku tidak salah bukan aku tidak percaya bisa satu panggung denganmu" suara lembut tapi berat di seberang sana membuat Jiyeon diam memikirkan siapa yang menelponnya.

"Aku, Yoo Seung Hoo." Eunwoo merampas ponsel Jiyeon membuatnya diam tak bergeming dan mematung di tempat.

"Akan Aku sita!" Eunwoo mencabut kartu Jiyeon dan memasukkan Ponsel Jiyeon kesaku celananya.

"Eunwoo kembalikan Ponselku! Jangan kau katakan kau cemburu? Bukankah itu untuk nilai ku juga." Jiyeon berusaha untuk meraih Ponselnya. Namun, Eunwoo dengan sengaja ia buang ke got ponselnya itu.

"Hey sialan!" Jiyeon berlari melihat ponselnya sudah terjun bebas ke dalam air got.

"Aku bisa gila! Cha Eunwoo tidak bisakah kau menahan rasa cemburu mu itu hah!" Jiyeon menunjuk dan memandang malang Ponselnya sudah menyatu dengan air got yang berwarna kecoklatan di sana.

"Aku ganti 10 pun aku ganti, asal jangan kau simpan nomor Pria selain aku, ayahmu dan kakakmu, cepatlah masuk!"

Hanya ada beberapa pertanyaan yang muncul di benak Jiyeon, mengapa mereka harus ke klinik kecantikan malam ini, Eunwoo tak seperti biasa.

"Eunwoo." Panggil Jiyeon setelah sudah sampai kedalam, mereka lagi menunggu antrian untuk masuk kedalam dokter ahli bedah di klinik ini.

Jiyeon merasa ada yang aneh dengan sikap Eunwoo selama seharian ini. Mulai dari pemaksaan, selalu mendiaminya ketika bertanya. 'Jika cemburu, itu terlalu berlebihan bukan?' Entah alasan apa yang membuat Pria itu bersikap demikian, dan sekarang untuk apa mereka ke ahli bedah.

"Tn. Cha silahkan masuk."

Jiyeon ditarik Eunwoo secara pelan tetap untuk mengikutinya. Saat pertama masuk, mereka di sambut oleh aroma obat-obat dan beberapa peralatan kecantikan disana. Dokter yang duduk di singgahsana nya tersenyum menyambut mereka.

[✔] Say Yes! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang