11 Sep // 12.00
Hyora berjalan menuju ruangan Jungkook sesuai keinginan Jungkook sendiri. Sekitar 30 menit lalu padahal, ia meminta hyora datang ke kantornya melalui Chung Ha, katanya ia meminta perkembangan pertama.
Sambil membawa laptopnya ia berjalan ke kantor Jungkook dengan anggun. Ia langsung masuk karena disana langsung dibukakan oleh sekretaris Jungkook.
Dan baru saja ia masuk, semangatnya sudah luntur. Tatapannya kembali datar dan tidak berbinar seperti tadi. Ia hanya diam berdiri memperhatikan mia yang berusaha menyuapi jungkook.
Memang terlihat Jungkook yang menolak suapan mia dan lebih memilih fokus dengan laptopnya. Namun, yang namanya mia, semua harus terjadi sesuai kehendaknya.
Karena kaki hyora juga yang sudah pegal berdiri terus, ia berdehem untuk mengintrupsi keasikan mereka berdua. "Ehem--''
Tentu saja keduanya menoleh serentak ke hyora. Terlihat wajah terkejut Jungkook saat melihat kehadiran hyora disana. "Sorry ganggu, tadi kayaknya aku dipanggil" ujar hyora.
Mia memberi tatapan menelisik pada hyora. Ia sendiri tidak suka dengan kehadiran hyora disini, yang ia anggap mengganggu waktu kebersamaannya dengan Jungkook. "Engga engga, duduk" suruh jungkook untuk duduk didepannya.
Ia menoleh pada Mia dan mengisyaratkan nya untuk pergi. Namun, sepertinya mia nya lah yang tidak sadar bila maksud Jungkook adalah menyuruhnya pergi. "Mi... Lo bisa keluar bentar gak?"
"Hah? ih, ngga mau! Aku ini masih nyuapin oppa. Oppa harus makan dulu, lagian aku udah bawain makanan buatanku loh" omel mia.
Hyora menelisik ke semua barang yang mia bawa. Mulai dari kotak makan dengan plastik tipis itu, sendok garpunya, hingga tas makanan yang tergeletak di bawah meja sebelah mia. "Ehem--Sorry lancang. Tapi, kayaknya tas makan yang lo bawa itu dari restoran depan deh" Kata hyora yang menyadari bahwa makanan yang mia bawa itu bukan buatannya.
"Unnie gak usah sok tau ya. Aku tuh cuman pake tas dari restoran itu aja kok" Elak mia.
"Tapi, di kotak makan, garpu, sama sendok itu ada logo restorannya loh" Bantah hyora.
Jungkook juga ikut menoleh ke tempat makan dimeja nya. Memang benar ada logo restoran. Ia menoleh ke mia dengan tatapan tanya. "Haish! Aku itu pernah beli makanan disana dan dapet ini. Jadi aku pake aja!" Oke. Emosi mia sudah memuncak.
"Lo mau suami lo mati? Pake tempat makan sekali pakai, terus dibuat makan lagi?". Nah, ini kesalahan hyora. Ia menyebut jungkook sebagai suami mia. Masalahnya Jungkook juga menatap hyora dengan sinis. Dengan entengnya ia bilang Jungkook akan mati.
Namun disisi lain mia juga sudah skakmat. Dan sekarang ia merasa gugup karena ditatap Jungkook dan Hyora dalam waktu bersamaan. Mia langsung menutup kotak makannya dan memasukkannya kembali ke tasnya. "Oke, kalau oppa gak mau makan, gak papa. Biar aku buang aja!" kata mia tegas.
"Tapi oppa harus minum kopi yang aku beli!!" pinta nya dengan memaksa.
Jungkook menggeleng kan kepalanya. "Kan udah gue bilang berulang kali, jangan beli apa-apa sesuai insting kepala lo. Itu gak ada yang cocok sama gue mi" kata Jungkook penuh kesabaran.
"Terus oppa nolak kopi ini gitu?!?!"
Bukannya menjawab jungkook kembali menatap laptopnya. "Semua aja oppa gak suka dari aku!!!" Rengek mia.
Hyora melihat kopi itu dari posisinya. Terlihat sekali ada tulisan rasanya. Dark Coffee.
"Dari pada beli yang mahal-mahal. Gue saranin lo beliin aja Americano latte. Pasti diterima" kata Hyora tanpa berbalik menghadap mia. Ia hanya bersandar di sofa depan Jungkook sambil menyalakan laptopnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
dijodohin jjk
FanficBenarkah memusuhi menjadi awal untuk mencintai. . Berawal dari sebuah perjodohan tak terduga hingga kisah keluarga yang rumit. Bahkan cobaan yang membuat hubungan mereka terpecah. "Paling engga, aku pernah jadi salah satu orang terspesial di hidup...