5. The Trial

933 435 625
                                    

Hai!
Happy reading:)

Hari H sidang kasus Zian

"Lo bener ga ikut?" Tanya Lukas. "Kalo bisa gue pasti dateng Kas." Jelas Angga.

Lukas terdiam. Angga berubah, membuat Lukas curiga. "Lo berubah sekarang. Beda banget." Lukas langsung menggendong tasnya dan pergi meninggalkan Angga.

"Gue juga ga mau gini Kas." Batin Angga.

Di parkiran Lukas kebingungan. "Lho motor gue mana?" Lukas melihat sekitar. Nihil, motornya tak ditemukan.

Lukas frustasi. Lukas terdiam. Lukas baru ingat. "Lah gue kan ga bawa motor, kasian gue masi muda udah pikun." Lukas menggeleng.

*****

Di ruang sidang

Zian mengenakan seragam sekolah, bukan baju tahanan. Regan yang menyuruhnya, karena yakin Zian pasti menang dan bukan pelakunya.

Regan dihadapkan Ririn. Jaksa yang ingin mengambil alih kasus Zian. Bukan bermaksud mengambilnya dari Regan. Ini perintah pimpinan dan Ririn hanya ingin mengurangi masa tahanan Zian. Tunggu-tunggu, apapun alasannya menurut Regan, Ririn adalah rivalnya, begitupun sebaliknya.

Sebenarnya status Zian masih terdakwa bukan tersangka. Ririn akan menjadikan Zian sebagai tersangka. Tentu Regan tidak terima. Mereka berdua bergantian memaparkan fakta yang ada dan saling berargumentasi. Tentu tak ada yang mau kalah.

Hingga akhirnya Regan menunjukkan fakta mengejutkan. Regan menunjukkan foto Disha bersama laki-laki di apartemen Disha satu jam sebelum kejadian. Dan beberapa foto Disha sedang bertengkar dan berenang dengan laki-laki yang berbeda.

"Saya dan sekretaris saya mencari fakta-fakta tentang Disha jadi bisa disimpulkan bahwa Zian belum tentu tersangka. Dari sini kita bisa lihat kalau Disha punya banyak la"- belum sempat Regan menyelesaikan kalimatnya Zian memotong. "SAYA PELAKUNYA! SAYA BENAR-BENAR PELAKUNYA!"

Sontak pernyataan Zian membuat semua orang kaget. Regan yang paling kaget.

"Apa maksud kamu? Kamu bukan pelaku. Saya punya bukti." Ucap Regan. "SAYA PELAKUNYA!" Zian kembali menegaskan.

Zian tidak terima. Zian sangat marah karena bukti yang Regan tunjukkan menjelekkan Disha. Zian juga tak percaya akan itu. Dari pada nama Disha kotor Zian lebih baik mendekam di penjara.

Zian berdiri dan langsung mendorong Regan hingga terjatuh. "Apa maksud kamu?" tanya Regan. "Saya ga terima kalo anda menjelek-jelekkan Disha. Saya lebih baik mendekam di penjara," jelas Zian.

"SAYA PELAKUNYA!" ucap Zian meyakinkan.

Zian membuat ricuh. Tari dan Lukas benar-benar tidak percaya atas pernyataan Zian tadi. Hingga sidang ditunda karena keadaan tidak kondusif.

*****

Di kantor polisi

"Apa maksud kamu tadi? Dengan pernyataan kamu tadi, status kamu sekarang bisa dianggap lebih dari terdakwa, tapi mereka yang ada, bahkan hakim meragukan kejujuran kamu. Yang berujung, kamu bisa dipenjara," jelas Regan.

School of Lies ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang