3. Keep in Mind

1.2K 474 747
                                    

Hai!
vote/comment itu gratis
Happy reading:)

5 bulan kemudian

7 Desember berita penusukan Disha yang dilakukan oleh Zian menyebar di sekolah dan pemberitaan di media massa. Zian yang tertangkap di TKP sedang memegang pisau yang menancap di perut Disha pun tak bisa berkutik saat tiba-tiba polisi datang dengan keadaan Disha yang terluka parah dan menjadikan Zian sebagai tersangka utama.

Ghifa benar-benar tidak percaya.

"Eh ni berita seriusan? Kok jadi serem ni sekolah." Tanya Edo. "Boong kali, ga ada badaknya." Canda Dhito. "Asli kok kan lo badaknya Dhito." Karel nyengir, langsung ditoyor Dhito.

"Fa lo kenapa diem aja dari tadi, lo percaya sama berita ini?"

Pertanyaan Elin membuat Ghifa menggeleng tak percaya. "Ga gue ga percaya, gue yakin bukan Kak Zian pelakunya."

*****

Tari datang ke kantor polisi dengan membawa minuman untuk meyakinkan para detektif bahwa Zian tidak bersalah.

"Pak soal kasus Zian saya yakin bukan dia pelakunya. Saya wali kelasnya dulu, dia anak baik." Tari meyakinkan para detektif sambil membagikan minuman.

"Dengan Bu Guru kemari dan membagikan kami minuman itu tidak akan mengubah hasil penyelidikan." Ucap salah satu detektif membuat Tari kesal dan mengambil kembali botol minuman yang telah dibagikan.

"Akan saya buktikan kalo Zian bukan pelakunya, permisi."

*****

Regan ditugaskan menangani kasus Victoria High School sebagai pengacara Zian.

Regan menemui Zian di kantor polisi.
"Sekarang katakan yang sebenarnya kalo kamu memang gak bersalah," ucap Regan. "Kalo saya berkata yang sebenarnya, apa akan ada yang percaya?!" tanya tegas Zian.

"Sebagai pengacara, saya akan percaya apa yang klien saya katakan." Regan meyakinkan. "Walau saya berbohong?" tanya Zian. "Semua pernyataan kamu akan saya buktikan kebenarannya, jadi katakan kalo kamu memang bukan pelaku."

"Bukan saya pelakunya."

"Apa pernyataan saya bisa membebaskan saya?" tanya Zian. "Tapi itu gak akan membebaskanmu sebagai pelaku." Jawab Regan.

"Buat apa pernyataan saya kalo saya bukan pelaku?" tanya Zian. "Setidaknya saya tau pernyataan kamu."

Zian bingung. "Tapi kalo kamu mau keringanan hukuman, kamu hanya perlu mengaku kalo kamu pelakunya." Ucapan Regan membuat Zian marah dan memukul meja.

"Sudah saya bilang kalo bukan saya pelakunya, buat apa saya mengaku sebagai pelaku?!" Ucap Zian mengintimidasi. "Percuma kalo saya bilang kamu bukan pelakunya di persidangan tanpa bukti."

Zian duduk kembali, "Bagaimana keadaan Disha sekarang?" Tanya Zian pasrah. Regan mengernyitkan dahinya,"Saya belum tahu."

"Tolong pastikan kalo Disha baik-baik aja." Zian memohon.

"Bukan saya pelakunya." Gumam Zian.

Regan mulai peduli, tidak seperti biasanya. "Seminggu lagi persidangan, akan saya buktikan kalo kamu gak bersalah. Akan saya beri tahu kondisi Disha nanti." Zian kebingungan.

School of Lies ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang