12. Science Olympiad (1)

567 258 549
                                    

Hai bujank!
Happy reading:)

Sore ini, sehari sebelum olimpiade, Angga mendapat paket entah dari siapa, ia temukan di depan pagar rumahnya. Setelah dibuka ternyata berisi black roses dengan selembar kertas bertuliskan angka '13/2' apa maksudnya?

"Tunggu deh, ini tanggal lahir gue." Angga menelan salivanya kasar setelah sadar kalau 13 Februari tanggal lahirnya.

"Black roses? Bunga ini sering dikaitkan dengan kabar duka. Masa sweet 17 gue jadi mistis gini." Angga menggeleng. Berusaha berfikir positif. Mungkin ini prank dari orang rumah.

*****

Malam ini Ghifa tengah bersiap untuk pergi ke Bogor besok untuk olimpiade. Saat sedang fokus menata isi tasnya tiba-tiba Karel datang dengan teriakan khasnya.

"WOI GHIFA! BANTU GUE SIAP-SIAP NYOK! GUE JADI IKUT OLIMPIADE!"

Ghifa tersenyum mendengar kabar baik dari Karel. Karel masuk ke kamar Ghifa tanpa mengetuk pintu. "Karel sialan! Kalo butuh bantuan ngomong baik-baik dong sayang." Ghifa berekspresi seperti orang mau muntah.

Tunggu-tunggu, Karel tidak sendiri, ada seseorang di belakangnya.

"Hai, Kak Ghifa cantik!" sapa Kenan.

Ghifa hanya tersenyum kecut. Siap-siap digodain anak baru gede.

"Dih, lo ngapain ikut? Sono pulang! Ngintilin Abang aja bisanya." Karel mengusir Kenan karena tahu bahwa Ghifa tidak suka diperlakukan seperti itu.

"Apaan sih, Bang? Orang mau ngapelin doi doang. Sirik aja lo!" Kenan membuang wajah dari Karel.

Tiba-tiba Gevan datang dengan wajah berseri-seri. Ghifa, Karel, dan Kenan yang melihat hanya memasang wajah kebingungan.

"Hai, calon adik ipar!" sapa Gevan pada Kenan.

Ghifa dan Karel kompak menggeleng, sedangkan Kenan tersenyum lebar. Gevan baru saja mengajak pacarnya jalan-jalan sore memutari kota Jakarta. Jarang sekali pacarnya mau diajak jalan-jalan naik si Pama, Vespa matik kesayangannya. Biasanya harus selalu mobil, padahal Jakarta terkenal akan macetnya.

"Ghifa, mau kemana?" tanya Gevan. Ghifa hanya menggeleng. Benar dugaannya, Gevan lupa padanya setelah mempunyai pacar.

"Ghifa sama gue besok mau ke Bogor. Ada olimpiade sains besok, Bang-ke." Karel yang menjawab karena sepertinya Ghifa sedang marah.

"Bangke? Ini nih, yang bikin gue nggak suka dipanggil Abang, lo pada 'kan suka nistain gue. Kayak sekarang ni, lo plesetin jadi bangke. Emang minta dibetot palanya. Oh, besok gue juga mau ke Bogor. Mau nyemangatin doi olimpiade."

Ghifa yang mendengar merasa marah. Bisa-bisanya Gevan ikut ke Bogor untuk menyemangati pacarnya. Sedangkan ia tidak, bahkan soal olimpiadenya saja Gevan tidak tahu. Tunggu-tunggu, pacar Gevan satu sekolah dengannya, kakak kelasnya yang katanya baik, dan juga ikut olimpiade besok?

Selain Ghifa, hanya ada satu siswi lain yang ikut. Siapa lagi kalau bukan Malika?

"Nama pacar lo Malika, Bang?" tanya kompak Ghifa dan Karel.

School of Lies ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang