happy reading:)
Kalut pikirannya, Ghifa yang hanya diam di kursinya itu masih memikirkan isi kertas yang ia temukan di rumah sakit dua hari yang lalu.
"Ghifa, Ghifa, Ghifa!"
Sudah tiga kali Elin memanggil nama Ghifa. Mungkin sekali lagi dapat piring cantik.
"Oy oy oy, amboi ni anak dipanggil ga da responnya. Ck." Elin berdecak kesal.
*****
Ramai para siswa memenuhi koridor sekolah, secara bersamaan hendak pulang ke rumah. Tak terkecuali pemilik wajah blasteran yang tengah mencari keberadaan seseorang.
"Karel!" panggil Dhito, menemukan insan yang dicari-cari, sontak Karel menoleh dengan ekspresi menantangnya.
"Apa manggil-manggil, kangen sama gue lo?" Karel mengangkat kedua alisnya bertanya. "Belok ya lo? Jauh-jauh dari gue sana," canda Dhito.
"Heh Juned, lo yang manggil gue. Bisa-bisanya ngusir gue."
Dhito terkekeh. "Rel, pinjem apelnya dong, gue mau sulap." Tanpa ragu pemilik apel memberinya. "Nih, jangan ngibulin gue ya lu!" tegas Karel.
"Liatin aja dulu, Rel, tapi lo jangan tatap apelnya, tatap mata gue aja. Inget, yang fokus!" titah Dhito.
Hanya diam hingga beberapa saat, sampai Karel mengernyit tak mengerti.
"Mana nih sulapnya? Wah modus ke gue ya lo Dhit? Jangan-jangan lu belok beneran?" Manik mata Karel terbelalak, lalu mundur selangkah. "Lo nuduh gue sembarangan ternyata lu yang—"
Sial! Dhito memakan apelnya.
"Wah ngajak perang lo Juned!"
Dhito berlari. Karel mengejar. "Gue minta Rel, kalo gue to the point pasti ga dikasih, lo kan koret, koret pisan." Jelas Dhito sambil berlari.Karel berhasil menendang bokong Dhito.
"Mampoos lo Juned!" Ledek Karel. "Sakit jingan! Stop panggil gue Juned atau Junaedi ngapa, nama gue Dhito! Ardhito Will Simpson!" Keluh Dhito.
"Bagusan Juned! Valid, no debat." Karel meninggalkan Dhito. Dhito mempoutkan bibirnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
School of Lies ✓ [TERBIT]
Mistério / Suspense[COMPLETED] ________________________ - the mission behind the lie, and guess who's telling the truth! Mari memasuki dunia Victory High School, dimana mereka yang diistimewakan menutup banyak kebohongan. Dari yang masih dibatas wajar sampai yang kura...