PROLOG

9.8K 466 14
                                    

Ten years ago...

Hari ini hujan turun sedikit deras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini hujan turun sedikit deras. Disebuah halte kecil yang tak jauh dari tempatnya kuliah, seorang wanita tengah menunggu seseorang untuk menjemputnya. Rambut panjangnya sudah setengah basah, dress yang dipakainya juga basah dibagian lengan dan bawah. Belum lagi sepatu kets berwarna putihnya juga sudah terciprat kubangan air , membuat warnanya sedikit coklat.

Wanita itu sudah menelfon supir pribadinya, tapi karena ban mobilnya bocor terpaksa ia harus menunggu dihalte ini, tempat biasa ia menunggu dengan hujan yang turun semakin deras sore ini. Sudah hampir lima belas menit, Sakura sebenarnya bosan, namun ia sudah memasang headset demi mengusir kebosanannya.

Hari ini halte lumayan sepi. Maklum saja, beberapa orang memilih stay dicafetaria yang ada didalam kampus sembari bergosip. Sakura yang kurang pergaulan memilih pulang dan berdiam diri dirumah. Ia lebih senang membaca novel romansa terbaru ketimbang membicarakan orang lain.

Sebenarnya bisa saja ia pulang sekarang, karena ia bawa payung juga mantel tebal ditasnya, tapi ayahnya pasti akan memarahinya. Sakura tuh harus pulang dengan Lee karena Ayahnya sudah membayarnya mahal lah, belum lagi dengan supir pribadi ia lebih aman lah, dan masih banyak lagi ocehan Ayahnya kalau ia tak pulang dengan supirnya.

Sakura yang menunduk tak sadar ada seseorang yang sudah berdiri dihadapannya. Karena kursi yang diduduki oleh Sakura sangat kecil belum lagi ia menaruh tasnya disamping tubuhnya. Akhirnya pria itu memilih berdiri ketimbang mengganggu wanita yang sepertinya tengah asyik dengan dunianya.



Pria itu setengah basah. Maklum saja, dari kantin pria itu berlari kehalte untuk menunggu bus. Mobil kesayangannya tergores, entah siapa orang yang melakukannya. Akhirnya ia memilih membetulkan goresannya lebih dahulu dan berangkat dengan bus.

Bersandar sembari melipat tangannya, matanya menyipit ditengah hujan deras demi mencari-cari keberadaan bus yang entah tak kelihatan hari ini. Salah satu temannya mengatakan kalau diperempatan jalan ada pohon tumbang, bisa jadi hal itu lah yang membuat kedatangan bus terlambat.

" Ups.. sorry " Suara halus yang terdengar ditelinga membuyarkan lamunan Sakura. Pria itu menatap wanita disampingnya yang berdiri dari duduknya sembari menatapnya dengan tatapan penuh penyesalan.

" Aku menguasai kursinya yah? Silahkan duduk " Melihat pria itu berdiri sembari melipat tangan. Belum lagi pakaiannya basah, pasti dingin sekali bukan? Tapi kalau dilihat-lihat.. bukankah pria itu.. kapten basket? Uchiha Sasuke?

Sasuke menatapnya lekat saat wanita itu benar-benar mendongak. Satu kata yang ada dihatinya adalah cantik. Apakah wanita ini berkuliah ditempatnya juga? Kenapa ia tak pernah melihatnya? Sakura duduk setelah wanita itu memberinya tempat duduk. Entah kenapa matanya tak bisa berpaling untuk meneliti gerakan-gerakan kecil yang dilakukannya. Terpesona mungkin?

Belum lagi tentengan besar yang kini dipangkunya. Apakah dia benar-benar berkuliah ditempat yang sama dengannya? Wanita itu memasukkan ponselnya, tampak duduk tenang disisinya sembari melihat jalanan. Batinnya mengutuk dirinya yang sama sekali tak mau menyapa. Tidak ada kesempatan dua kali untuk sebuah keberuntungan.

" Sedang menunggu bus? " Akhirnya ia mengikuti kata hatinya, mencoba mendapatkan peruntungan istilahnya. Dan pertanyaannya sukses membuat Sakura tersenyum. Ia mengangguk sembari memamerkan deretan giginya. Dan Sasuke semakin terpesona dengan senyum cantiknya. Ditambah dengan mata bulat besarnya.

" Tidak, aku menunggu supir pribadiku. Kalau kamu? " Sasuke tahu wanita itu bukan orang sembarangan. Dari atas sampai mata kaki wanita itu memakai barang bermerk, mulai dari jam tangan, tas, dan sepatunya. Sebenarnya sama seperti dirinya, tapi siapa sebenarnya wanita disampingnya ini?

" Aku menunggu bus " Sahutnya pelan. Sakura tampak kaget dengan jawabannya.

" Lebih baik jangan, Pohon yang tumbang diperempatan jalan masih belum diangkat pasti membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu bus " Tanpa sadar wanita itu memekik. Sasuke sampai tersenyum dibuatnya. Dari mana wanita itu bisa tahu kalau ada pohon tumbang diperempatan jalan?

Lalu, tangannya tergerak untuk memberikan tas besarnya pada Sasuke, dan hal tersebut sukses membuat Sasuke menatapnya dengan heran. Sebuah mobil yang terparkir didepan mereka membuat Sasuke menaikkan alisnya. Pasti itu mobil yang tengah ditunggunya.

" Pakai mantelku, kamu pasti kedinginan " Tuturnya. Sasuke dibuat terpana lagi oleh kebaikan hatinya.

" Ini mantel wanita " Ucapnya saat membuka tas tersebut dan melihat mantel berwarna coklat muda. Seorang dari dalam mobil keluar, Sakura tersenyum saat melihat pria yang umurnya tidak berbeda jauh dengannya. Itu supirnya, walaupun masih muda tapi Lee merupakan orang kepercayaan ayahnya.

" Nona, maaf membuatmu menunggu lama " Pria itu menunduk. Sasuke bisa melihat pancaran kasih sayang dikedua bola matanya.

" Tidak apa Lee, kamu bisa tunggu didalam. Aku sedang mengajarkan pria ini bagaimana cara menjaga kesehatan tubuhnya " Sasuke terkesiap. Menjaga kesehatan tubuh? Maksudnya...

" Tidak penting mantel wanita , pria ataupun anak-anak. Pakaian kamu basah dan pasti kamu kedinginan. Cepat pakai " Sasuke tersenyum dengan titahnya. Tangannya refleks terulur untuk memakaikan mantelnya ditubuh pria dihadapannya. Sasuke sampai menahan degupan jantungnya karena sikap perhatian wanita dihadapannya.

" Tapi .. bagaimana aku mengembalikannya? " Tanyanya. Sakura tersenyum lagi.

" Aku selalu ada diperpustakaan dijam sepuluh. Kamu bisa menemuiku disana " Sakura hendak pergi, tapi Sasuke buru-buru menahan lengannya.

" Namamu.. " Sasuke gugup. Senyumannya menggetarkannya bahkan sampai kedalam hatinya.

" Hm? "

" Namamu, aku ingin tahu namamu " Tanyanya lagi memastikan, Sasuke ingin tahu siapa wanita yang tiba-tiba begitu berani dengannya ini.

" Sakura.. Sakura Haruno " Senyuman yang pasti akan Sasuke sering ingat. Wanita itu menghilang setelah melambaikan tangannya, jangan-jangan Sasuke tidak akan bisa tidur nyenyak karena memikirkannya malam ini?

..tbc..

Maaf aku baru aja ngilangin draft untuk cerita baru kemarin. Tadi siang fd ketinggalan ditempat fotokopi dan setelah aku balik udah ngga ada:(

Terpaksa aku update cerita ini, tolong kuatin hati kalian. Ceritanya agak berat, dark romance genrenya. Jangan lupa dukungannya, dukungan kalian tuh yang bikin aku semangat ngelanjutin ceritanya:)

a Romantic Story About Sakura (SASU x SAKU) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang