Suara motor terdengar mendekat ke sebuah rumah yang didominasi oleh warna putih dan hitam. Tak lama, motor itu berhenti menghilangkan bunyi khas knalpot untuk sementara.
"Makasih Ky... Ini helmnya.." Rani menyerahkan helm itu kepada lelaki yang dipanggil dengan sebutan 'Ky tersebut.
"Besok, jangan lupa ya jemputannya. Jangan sampai telat, untung tadi keburu masuk, kalau nggak mah dijemur seharian.." ucap Rani, mengingatkan laki-laki itu untuk tidak terlambat menyemputnya.
"Siap buk bos.. Aamann.." ujar Risky, cowok yang biasa Rani panggil dengan sebutan Ky.
"Ya udah, kalau gitu aku masuk ke dalam dulu.. Hati-hati ya bawa motornya. Kalau rem jangan lupa berhenti.." kelakar Rani pada Risky, yang merupakan kekasihnya.
"Iya sayang, iya.." ucap Risky sambil tertawa kecil menanggapi lelucon sang kekasih, yang sebenarnya tidak lucu.
"Buruan masuk sana.." titah Risky. Rani tersenyum kemudian masuk ke dalam rumah meninggalkan Risky yang terlihat memasang kembali helmnya.
Rani mendorong pintu di hadapannya menyisakan bunyi decitan antara pintu dan enselnya.
Kreekk
"Ah, astaga.. Ibu!!" kaget Rani, seketika pintu dihadapannya berubah menampilkan sosok manusia terkuat di bumi.
"Kenapa ibu berdiri didepan pintu? Udah kayak hantu penunggu di film-film horor aja." ujar Rani lalu menutup kembali pintu rumah.
"Cepatan mandi, terus dandan" titah ibu.
"Lah, emang mau ngapain bu?? Ibu mau ngajakin Rani belanja ya.." goda Rani, sok kegeeran sembari menaik turunkan alisnya.
"Jangan geer, udah buruan mandi terus jangan lupa pake baju yang bagus. Ingat, pake yang dress, bukan celana." perintah ibu, mutlak.
"Huufff.. Iya bu iya.." ucap Rani, menurut.
Rani lalu menaiki tangga menuju ke kamarnya. Segera mandi dan berdandan sesuai dengan perintah sang Ibu.
🌻
Rani yang duduk diam di dalam mobil sesekali memperhatikan sang ibu yang terlihat fokus menyetir.
"Sebenarnya ibu mau bawa aku kemana sih??" Pikir Rani, melirik sekilas ke arah ibunya dan kemudian fokus pada dress yang ia kenakan.
"Terus kenapa juga aku harus pake dress gini. Ah.. Udah ah, ngapain mikirin hal yang nggak penting." ujar Rani dalam hati mencegah dirinya untuk berpikir lebih jauh.
Tak lama, ibu berhenti di sebuah restoran mewah. Ibu turun dari mobil dengan Rani yang menyusul di belakang.
"Ibu mau ngajakin Rani makan? Bilang dong bu dari tadi. Tapi kalau cuman makan kenapa harus dandan begini segala bu?? Kan pakai baju biasa juga bisa.." tanya Rani binggung.
Ibu diam, namun Rani tetap mencoba untuk berbicara walaupun tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.
"Atau, jangan-jangan ibu mau jodohin Rani ya?? Kayak di wattpad-wattpad gitu.." sambung Rani. Entah kenapa hal itu terlintas di benaknya melihat situasi yang saat ini ia alami.
"Udah kamu diam aja, jangan kebanyakan ngomong." ucap ibu, lalu masuk ke dalam restoran tersebut membiarkan Rani dengan teka-teki di kelapanya.
Rani hanya bisa diam dan mengikuti ibunya masuk. Rani lalu duduk diam diruangan yang telah di booking sebelumnya itu, karena ibu juga terlihat tidak ingin berbicara sepatah kata pun dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With YOU
Teen Fiction#FOLLOW SEBELUM BACA #Jangan Lupa Tinggalkan Jejak "Apa??? Ibu Nikahin aku sama om-om begini?? Yang tua begini?? Aku masih SMA Bu. Ibu lagi becanda kan.." teriak Rani histeris. "What?? Nikah sama ABG labil?? Come on Mom, this is not funny, you know...