Menatap ke arah mansion dengan luas yang tidak main-main di kawasan Gangnam, Yunho melirik Changmin dan pria itu mengangguk seraya membelokkan mobilnya ke arah pintu masuk mansion ini. Changmin melongokan sedikit kepalanya setelah membuka kaca jendela. Pria itu tersenyum kepada dua penjaga yang ada di depan pagar.
"Maaf, kami ingin bertemu dengan Nona Kim. Ada sedikit bisnis!" ujar Changmin, jelas maksud kedatangan mereka kemari tidak perlu diungkapkan kepada si penjaga.
Mereka dengan sigap membuka pintu pagar otomatis itu dan Changmin segera melajukan mobil masuk ke dalam. Sebenarnya, ini sesuatu yang konyol. Tetapi, mau bagaimana lagi. Jika wanita ini bisa memberi pinjaman dan meminta keuntungan 10% maka mereka harus mencobanya. Lagi pula, tidak ada jalan lain untuk menutupi deposit yang terjadi.
Tiba di depan bangunan bertingkat dua yang besar, Yunho segera turun dan menunggu Changmin untuk turun. Ini usaha terakhir mereka, jika pinjaman ditolak maka tidak ada jalan lain selain menjual beberapa aset. Walau selanjutnya Yunho akan tahu apa yang terjadi. Baginya gaji para pekerja jauh lebih penting dari pada kepentingan orang borjouis yang ada sebagai dewan direksi.
Ia melangkah lebih dahulu dibanding Changmin, dan pria itu mengekornya dibelakang. Belum sempat mengetuk pintu yang tertutup, keduanya terkejut kala pintu terbuka dengan lebar dan menunjukan seorang asisten rumah tangga berseragam.
"Nona sudah mendapat kabar bahwa ada tamu, silahkan masuk," ujar asisten rumah tangga itu dan mempersilahkan keduanya untuk masuk, mengarahkan ke ruang tamu dan kemudian segera berbalik masuk ke dalam.
Sejenak, Yunho dan Changmin berpandangan. Entah masing-masing memiliki pandangan berbeda atau sama ketika memasuki mansion bernuansa Eropa dan memiliki banyak barang mahal di dalamnya. Tentu, Yunho tahu bahwa beberapa hiasan dinding yang ada bernilai tinggi.
Kala terdengar bunyi ketukan yang beradu dengan lantai marmer ini, Yunho langsung menegakan tubuhnya, hal yang sama dilakukan Changmin. Hingga nampak sosok wanita itu berdiri di depan mereka. Yunho sedikit mendongak melihat wajah si wanita dan ia sedikit menganga karena tampilan yang terlihat sangat rapi dari wanita itu. Ya, saat ini si wanita yang dipanggil Nona Kim memakai dress classic dengan high heels, rambut panjangnya yang berwarna sejenis kacang almond namun ada kilatan kemilau berwarna blonde terurai dengan indah. Tentu saja, wajah wanita itu memukau. Ya, Yunho tidak bisa mengindahkan bahwa Nona Kim nampak lebih muda darinya dan sangat cantik.
"Apa bisnis yang kau bawa padaku?"
Pertanyaan itu tanpa tedeng aling-aling atau beserta basa-basi yang tak berarti. Sangat tegas dan to the point sekali.
Menelengkan sedikit kepalanya, Yunho langsung berdiri dan mengulurkan tangannya. "Namaku Jung Yunho, aku dari perusahaan Tohoshinki Group, dan aku kemari untuk-"
"Meminjam uangku?" sela wanita itu dan menatap sinis uluran tangan Yunho namun tak ayal ia juga menjabatnya dan tersenyum angkuh.
Sejenak Yunho terdiam dengan sikap blak-blakan wanita ini, tapi barangkali itu memang sikapnya. Ia mengangguk pelan dan menjelaskan, "Saat ini perusahaan memerlukan suntikan dana agar tidak failed. Aku baru meneliti semua jurnal keuangan dan hasilnya sangat defisit. Oleh sebab itu aku kemari-"
"Itu berarti kau tidak becus mengurus perusahaan, aku tidak ingin uangku dihamburkan dan lenyap begitu saja!"
"Yunho baru diangkat menjadi CEO dalam keadaan perusahaan carut marut. Dia sangat kompeten, beberapa oknum penggelapan dana sudah mulai diperiksa dan CEO sebelumnya juga sedang dalam pengawasan ketat. Bukan Yunho tidak bisa mengelola perusahaan, tapi Kakeknya memang selalu membuat posisinya sulit!" Changmin tidak terima jika Yunho dikatakan tidak becus. Justru karena pria ini lah, mereka tahu bahwa ada penggelapan dana tak main-main hingga menemukan siapa saja pelakunya. Entah, sepupu pria ini yang sangat bodoh atau memang terlibat dalam kasus penggelapan dana.
Changmin marah sekali jika bertemu pria itu dan ingin sekali menghajar wajahnya walau sekali.
Nona Kim mengangguk pelan, ia lantas duduk di seberang sofa yang diduduki Yunho. Memang pria itu terlihat berbeda dari pria-pria putus asa lainnya yang datang kemari. Ia juga menyadari bahwa wajah itu tampan. Ah, astaga mengapa ia harus sedetail itu.
"Jika aku tidak mau apa yang harus kalian lakukan?" tanya Nona Kim dan tersenyum tipis.
Changmin juga memamerkan senyuman tipis kepada wanita itu. Ini negosiasi atau pertanyaan entahlah, tapi ia memiliki stategi. "Mungkin kami akan ke tempat Nona Park. Park Dahyun, aku yakin kau mengenalnya, Nona Kim!"
Sejurus setelah ucapan itu keluar dari bibir Changmin, Nona Kim terbelalak. Ia menatap Yunho dengan lekat. Bagaimana bisa mereka ingin ke tempat Dahyun. Ia terkekeh pelan, andai saja pria di depannya ini tidak tampan, ia akan membiarkan mereka ke tempat Dahyun. Sayangnya, pria ini terlalu tampan, Dahyun pasti akan senang mendapatkan mangsa baru seperti ini.
"Aku tidak akan membiarkan kau pergi ke tempat sucubus itu!" gumam Nona Kim dengan pelan. Ia mungkin tidak tertarik kepada Yunho, tapi pria ini cukup jujur dalam urusan keuangan bisnisnya. Ia kasihan, dan pilihan salah jika harus ketempat Dahyun.
"Baiklah, berapa banyak uang yang akan kau inginkan," tanya Nona Kim dengan senyuman manis.
"Kita bisa bicarakan lebih lanjut di kantorku jika kau tidak keberatan, aku akan menunjukan beberapa data padamu dan akan membuat surat kontraknya. Kudengar kau ingin 10% dari keuntungan nanti, benar?"
Yunho merasa lega karena wanita ini mau memenuhi keinginannya, ia tersenyum berharap Nona Kim mau mengikutinya ke kantor ini demi data resmi dan banyaknya uang yang ingin dipinjam.
"Benar, tapi aku ingin tahu lebih banyak mengenai kakekmu dan juga orang lainnya di kantor. Sebelum aku menyerahkan semua uangku, aku ingin kau mengumpulkan mereka dalam satu ruangan, bagaimana?"
Mengernyitkan kening, Yunho menatap Changmin dan pria itu mengangguk tanda mengerti. "Baiklah, aku mengerti. Jadi boleh kuminta nomor ponselmu, Nona-"
"Jaejoong, namaku Kim Jaejoong. Karena sekarang kita akan bermitra, jadi aku akan membiarkanmu memanggilku dengan sebutan akrab, Jeje!" sela Jaejoong dan tersenyum lebar.
Ia memang bukan wanita baik-baik, tapi ia tidak pernah menggunakan apa yang dimilikinya untuk merugikan orang lain. Walau kadang-kadang ia sering memperdaya orang lain untuk menuruti keinginannya, namun ia tidak seperti Dahyun. Ia tahu sekali wanita itu adalah sucubus dan membiarkan pria ini ke sana membuat ia tidak rela.
"Ngomong-ngomong kau yakin akan ke tempat Park Dahyun jika aku tidak memberi pinjaman? Apa kau juga tahu apa syarat yang diajukannya?" Jaejoong tersenyum simpul, ia yakin pria bernama Yunho ini tidak tahu banyak, nampaknya si pria bersamanya lah yang tahu banyak.
"Tidak, Changmin tidak memberitahuku, mungkin kah ingin 20% keuntungan atau ingin saham?" sahut Yunho dengan sangat polos.
Terkekeh, Jaejoong menggeleng, ia menyelamatkan pria ini dari temannya yang ingin mendorong ke tempat Dahyun. "Dia menginginkan seks! Kau akan menjadi budak seksnya dan kau tidak akan pernah bisa lepas darinya kecuali dia yang melepaskanmu!"
.
.
.Eyd ga beraturan, typo dimana" no edit.
Ya, jelas fantasy ya, Sucubbus juga ada di mitologi yunani sih aslinya, Siren juga dan maybe bakal ada medusa juga 😁 . Si medusa kalau ada bisa ketebak siapa castnya.
.
.
.